Kaya di Usia Muda? Mulai dari Cara Kelola Uang di Usia 20-an

Pernah nggak sih kamu scroll media sosial dan melihat anak muda yang seumuran sudah punya rumah, jalan-jalan ke luar negeri, atau bahkan punya bisnis sendiri? Rasanya seperti, “Kok mereka bisa ya?”. Nah, sebelum kamu buru-buru iri atau merasa tertinggal, ada satu hal penting yang perlu kamu tahu: Menjadi kaya di usia muda itu bukan hasil sulap, tapi hasil dari cara mengelola uang yang tepat. Dan kabar baiknya: kamu juga bisa memulainya, apalagi kalau kamu sekarang sedang ada di usia 20-an!
Kenapa Usia 20-an Waktu yang Penting untuk Belajar Kelola Uang?
Usia 20-an itu unik. Pada usia ini kamu mulai masuk dunia kerja, dapat penghasilan sendiri, punya kebebasan untuk memutuskan mau beli apa, mau ke mana, dan mau hidup seperti apa. Tapi justru di masa ini juga banyak orang lengah. Penghasilan pertama akan membuat kamu merasa ingin “balas dendam” setelah bertahun-tahun hidup pas-pasan waktu sekolah atau kuliah. Belanja impulsif, FOMO ikut tren, nongkrong tiap malam, semuanya terasa sah-sah saja. Padahal, di balik semua itu, kamu lagi membentuk kebiasaan keuangan yang akan ikut sampai tua nanti. Kalau kamu belajar mengelola uang dengan baik di usia 20-an, peluangmu untuk stabil secara finansial bahkan jadi kaya di usia muda jadi jauh lebih besar.
Berikut adalah beberapa cara yang realistis untuk mulai mengelola uang di usia 20-an agar bisa membuka jalan menuju kekayaan di masa depan.
- Kenali Dulu: Uang Kamu Lari ke Mana?
Langkah pertama dan paling sederhana adalah menyadari pola keuangan kamu sendiri. Berapa penghasilanmu sebulan? Berapa yang kamu habiskan untuk makan, transportasi, belanja, dan kebutuhan lain? Kadang kita merasa, “Gaji gue kecil, makanya susah nabung.” Tapi kalau dicek, ternyata pengeluaran ngopi, langganan aplikasi, atau belanja online kecil-kecilan malah lebih besar dari yang kita kira sebelumnya loh.
- Bedakan Kebutuhan dan Keinginan
Ini merupakan petuah klasik, tapi penting banget. Kamu harus bisa membedakan kebutuhan dan keinginanmu. Beberapa hal yang dapat kamu kategorikan sebagai kebutuhan: makan, tempat tinggal, transportasi, asuransi kesehatan dan jiwa. Keinginan: upgrade gadget, nongkrong fancy, sepatu limited edition.
Boleh kok sesekali memanjakan diri. Tapi kalau semua “keinginan” dituruti terus, uangmu nggak akan pernah cukup, walaupun dengan gaji besar sekalipun. Mulailah berlatih menunda kesenangan dan pikir panjang sebelum membeli sesuatu.
- Bikin Anggaran (Budgeting) dengan Gaya Sendiri
Nggak semua orang cocok dengan cara yang sama. Tapi kamu bisa coba metode populer kayak: 50-30-20 Rule: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk gaya hidup,
20% untuk tabungan dan investasi. Atau kamu bisa modifikasi sendiri. Yang penting: ada alokasi khusus untuk ditabung dan diinvestasikan, bukan cuma buat pengeluaran sehari-hari.
- Mulai Menabung, Meski Kecil
Sering kali kita berpikir, “Ah, gaji segini, nabungnya juga nggak seberapa.”
Tapi kamu harus tahu justru dari yang kecil-kecil itulah kebiasaan dibentuk. Misalnya kamu mulai dengan Rp100.000 per minggu. Dalam setahun udah jadi Rp5 juta lebih. Lumayan banget kan? Lebih baik nabung sedikit tapi rutin, daripada nunggu sisa uang yang nggak pernah ada.
- Belajar Investasi Sejak Dini
Nabung bagus, tapi kalau mau uang kamu tumbuh, kamu harus kenal investasi. Tenang, nggak perlu langsung ke saham atau properti. Kamu bisa mulai dari:
- Reksa dana
- Emas digital
- Asuransi jiwa + investasi (unit link)
- P2P lending
- Atau bahkan beli saham blue chip dengan nominal kecil
Yang penting adalah belajar dulu sebelum taruh uang.
Jangan ikut-ikutan orang tanpa ngerti risikonya.
- Hati-Hati dengan Utang
Di usia 20-an, godaan utang itu nyata. Apalagi kalau sudah kenal kartu kredit, paylater, dan cicilan barang online. Ingat, utang untuk hal produktif (misalnya: kursus, alat kerja) itu masih oke. Tapi kalau cuma buat beli hal konsumtif, kamu lagi nyicil masalah untuk versi kamu di masa depan.
- Investasi Diri = Investasi Terbaik
Uang bisa habis, barang bisa rusak, tapi ilmu dan skill yang kamu punya akan terus membawa hasil.
Jadi jangan ragu untuk sekedar ikut pelatihan, membeli buku, belajar skill baru, mulai membangun relasi profesional. Karena semua itu akan bikin kamu makin berharga di dunia kerja atau bisnis.
Menjadi financial freedom di usia muda itu bukan mimpi. Tapi bukan juga hasil semalam. Itu hasil dari kebiasaan yang dibentuk pelan-pelan, konsisten, dan penuh kesadaran. Mulai dari mengenal pola keuangan sendiri, belajar nabung dan investasi, sampai menahan diri dari gaya hidup impulsif. Semua itu nggak gampang. Tapi juga nggak mustahil. Satu hal yang perlu juga untuk kamu ingat, lebih baik mulai dari sekarang, sekecil apa pun langkahnya.