Kebangkitan Asuransi Indonesia



Kebangkitan Asuransi Indonesia

Tahun 2021 telah berganti, pandemi masih saja berlangsung. Namun ada kabar baik datang dari Industri asuransi jiwa. Ternyata pandemi ini memberikan dampak meningkatnya awareness masyarakat mengenai asuransi terutama Asuransi Jiwa dan Kesehatan.

Dalam acara Insurance Outlook 2022 yang diselenggarakan oleh media Berita Satu, Bapak Togar Pasaribu selaku Direktur Eksekutif AAJI menceritakan salah satu hal yang meningkatkan awareness masyarakat tentang asuransi adalah Covid. Bukan hanya terkena pada orang yang mereka tidak kenal, melainkan sudah mereka rasakan sendiri di lingkaran terdekat keluarga mereka. Menyadari hal itu maka masyarakat mulai mencoba memahami asuransi dan membelinya.

Hal ini diperkuat dengan data Kinerja Industri Asosiasi Asuransi jiwa Indonesia Q3 2021 yang menyebutkan total pendapatan premi asuransi meningkat 38,7 % atau mencapai 171,1 Triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kabar positif ini diharapkan menjadi tanda kebangkitan industri asuransi jiwa. Selain itu, mengingat penetrasi masyarakat indonesia terhadap asuransi masih di angka 7,1%. Tentu ini juga menjadi peluang yang sangat besar karena masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham asuransi serta belum memiliki asuransi.  

Di acara yang sama Bapak Bianto Surodjo selalu Business Director Allianz Indonesia juga menyampaikan hal yang sama, bahwa industri asuransi jiwa di Indonesia masih memiliki peluang yang sangat besar untuk tumbuh. Menurut Bapak Bianto, ada tiga hal penting yang perlu dilakukan perusahaan asuransi jiwa agar industri ini bisa terus berkembang, antara lain:

1. Finance, perusahaan asuransi sebagai perusahaan yang akan memberikan pengalihan risiko tentu perlu memiliki keadaan keuangan yang baik. Sehingga dari sisi keuangan perusahaan harus terus dijaga. Apabila nasabah mendapatkan risiko dan mengajukan klaim. Maka perusahaan bisa memenuhi komitmennya dalam membayarkan klaim.

2. Customer, nasabah tetap akan selalu menjadi prioritas perusahaan. Maka perusahaan harus terus berinovasi untuk memberikan produk terbaik dan juga harga/premi yang terjangkau. Perusahaan juga harus transparan sehingga nasabah bisa mendapatkan benefit yang sesuai yang diharapkan.

3. Digitalisasi,  pengembangan digital menjadi sesuatu yang diperlukan. Dengan adanya digitalisasi perusahaan juga diharapkan bisa menekan biaya. Dimana nantinya perusahaan diharapkan bisa memberikan value yang lebih tinggi kepada nasabah.

Terima kasih untuk dukungan yang diberikan oleh nasabah dan regulator untuk kemajuan Industri Asuransi Jiwa. Semoga di tahun 2022, industri asuransi akan semakin lebih dan terus #TransformasiLampauiBatas.

Older Post Newer Post