5 Hal Yang Harus Dipersiapkan Sebelum Menikah
Menikah merupakan impian bagi banyak orang, namun pernikahan bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan baik mental maupun finansial. Berikut 5 hal yang harus Anda persiapkan sebelum menikah;
1. Siap Berkomitmen
Terdengar simpel namun merupakan fondasi utama dalam sebuah pernikahan. Bahkan jurnal Society for Personality and Social Psychology menyatakanbahwa kesiapan seseorang untuk berkomitmen dalam sebuah relasi cinta akan menjamin keberlangsungan hubungan tersebut dalam jangka panjang. Tak hanya itu, Purdue University melakukan riset kepada 400 orang yang sedang dalam hubungan dan menyatakan bahwa Ketika seseorang merasa lebih siap, maka berpengaruh terhadap komitmen psikologis yang mendorong mereka untuk memelihara hubungan.
2. Siap mental dan emosional
Mungkin pada masa pacaran Anda merasa sudah mengenal pasangan dengan baik. Namun ketika memasuki kehidupan pernikahan akan menemukan berbagai perbedaan yang dapat menimbulkan konflik. Berdasarkan data dari hasil survei DataBoks menyatakan terdapat 279.205 kasus perceraian disebabkan karena konflik. Maka dari itu, untuk Anda perlu mengenali diri sendiri terlebih dahulu. Pengenalan akan diri sendiri akan meningkatkan rasa empati dan pengertian terhadap orang lain.
3. Tujuan finansial
Mayoritas masih tabu untuk membahas mengenai keuangan sebelum pernikahan karena dianggap materialistis. Berdasarkan laporan statistik pada tahun 2023 di GoodStats, permasalahan ekonomi menjadi peringkat kedua penyebab perceraian tertinggi. Ini merupakan hal krusial yang harus dibicarakan sebelum menikah. Beberapa unsur keuangan yang wajib dibicarakan dengan pasangan adalah profil pendapatan, gaya pengeluaran, beban hutang serta impian finansial di masa depan. Tujuan finansial dibagi dalam 3 tahap yaitu short term, mid term dan long term. Tujuan finansial jangka pendek dapat berupa tabungan bulanan, tabungan membeli mobil, tabungan liburan serta tabungan lainnya sesuai dengan life goals dari pasangan masing-masing. Berbeda dengan tujuan finansial jangka menengah yang merupakan gabungan dari tujuan finansial jangka pendek dan jangka panjang. Pada fase ini Anda mungkin menabung untuk membeli rumah, renovasi rumah hingga melunasi hutang keluarga. Pada fase terakhir yaitu jangka panjang bertujuan untuk memberikan kehidupan yang tenang dan damai di masa depan. Hal ini meliputi proteksi diri dan keluarga berupa asuransi, tabungan dana pensiun dan tabungan pendidikan anak.
4. Tentukan cara berkomunikasi dengan pasangan
Memegang peran penting dalam keberlangsungan pernikahan, komunikasi menjadi hal yang harus dilakukan secara rutin. Latihlah untuk terbuka, jujur dan saling memahami sejak masih pacaran. Pada umunya, setiap konflik dalam pernikahan mayoritas disebabkan karena kurangnya intensitas berkomunikasi. Tak hanya itu, bahkan mayoritas hubungan berakhir karena komunikasi yang dilakukan kedua belah pihak tidak berjalan beriringan.
5. Kenali kebiasaan dan sifat buruk pasangan
Pada masa pacaran, seseorang akan mengeluarkan versi terbaik dirinya. Maka dari itu, setiap individu harus mengenal lebih dalam pasangan yang akan dinikahi. Terdapat beberapa kebiasaan dan sifat buruk yang masih dapat ditoleransi dalam pernikahan, namun ada beberapa sifat dan kebiasaan yang harus dipertimbangkan sebelum menikah. Kebiasaan boros, suka berbohong, terbiasa bersikap kasar, suka berselingkuh dan kebiasaan maupun sifat buruk lainnya bisa berpotensi besar untuk merusak kehidupan pernikahan. Setiap orang memiliki kriteria dan Batasan toleransi terhadap pasangannya. Maka dari itu, penting untuk mengenali sifat dan kebiasaan pasangan sebelummengucapkan ikrar pernikahan.
Jadi, pernikahan bukan hanya sekedar cinta semata. Banyak hal yang harus dipertimbangkan demi kebahagiaan Anda dan pasangan dalam jangka panjang. Banyak yang harus dipersiapkan dan diperjuangkan untuk menggapai happily ever after.