Fakta dari Asuransi Jiwa Unit Link yang wajib kamu ketahui!
Data Laporan Kinerja Q3 Industri Asuransi Jiwa AAJI mencatat kontribusi premi asuransi jiwa unit link terhadap total premi mencapai 62,5% atau sebesar 93,31 Triliun. Hal ini menunjukan produk asuransi jiwa unit link masih cukup menjadi pilihan masyarakat. Walaupun secara pertumbuhan jika dibandingkan dengan Q3 2020 pertumbuhan unit link sebesar 9% masih dibawah pertumbuhan produk asuransi tradisional sebesar 15%.
Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon mengatakan lebih tingginya pertumbuhan premi asuransi jiwa tradisional ini disumbang dari berkembangnya kanal distribusi alternatif yang saat ini sudah memanfaatkan kanal digital, marketing dan bekerjasama dengan badan usaha.
Selain itu, terdapat dugaan bahwa tingginya asuransi tradisional ini didominasi oleh asuransi kesehatan. Ini tak lepas dari kondisi pandemi yang membangun kesadaran masyarakat pentingnya asuransi bagi masa depan.
Namun seperti yang kita ketahui di produk asuransi jiwa dibagi menjadi dua yaitu asuransi tradisional dan juga asuransi jiwa unit link dimana keduanya memiliki keunggulan masing-masing.
Peningkatan premi asuransi jiwa unit link atau bisa disebut juga Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Investasi sudah mendapat izin untuk dipasarkan secara digital dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Di samping itu, terkait aduan mengenai asuransi jiwa unit link, Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2A OJK, Ahmad Nasrullah menyebutkan OJK telah melakukan tindak lanjut dengan memanggil perusahaan yang terkait dengan aduan dari para pemegang polis ini. Pemanggilan ini dilakukan untuk klarifikasi atas apa yang terjadi pada nasabah perusahaan asuransi jiwa terkait.
Ternyata ditemukan bahwa pengaduan di medsos saat diklarifikasi tidak semua benar. Yang pemegang polis hanya 10% sisanya hanya ikut meramaikan. Hal seperti ini jadi tugas bersama para pelaku industri asuransi jiwa untuk terus melakukan evaluasi dan juga melakukan edukasi terus menerus mengenai produk asuransi jiwa unit link.
Masyarakat juga diharapkan benar-benar paham akan produk yang akan dibeli. Jangan hanya melihat dari sisi potensi nilai investasi melainkan melihat manfaat produk secara keseluruhan.
Saat ini masih banyak orang yang membeli produk asuransi jiwa unit link karena tertarik dengan sisi investasi dan potensi imbal hasilnya. Hal ini membuat para nasabah hanya fokus memperhatikan pergerakan nilai unit investasinya, tanpa mengetahui cara kerja dan perhitungan investasi dari produk ini. Meski menonjol dalam memberikan manfaat investasi, unit link dasarnya tetap sebagai produk asuransi yang memberi manfaat utama perlindungan.
Perlu diketahui juga bahwa unit link bukanlah produk saving plan. Asuransi jiwa unit link adalah asuransi yang menawarkan dua manfaat, yakni perlindungan dan investasi. Untuk itu, pihak penyedia asuransi dan agen asuransi jiwa perlu memberikan edukasi ini kepada calon nasabahnya mengenai seluk beluk asuransi jiwa unit link.
Seorang agen asuransi jiwa pun semestinya turut membantu calon nasabah untuk menyesuaikan profil risiko dengan dana investasi yang akan dipilih, memahami besaran uang pertanggungan yang cukup dengan mempertimbangkan biaya hidup untuk jangka waktu tertentu, dan memperhatikan utang atau cicilan serta dana untuk kebutuhan lainnya seperti pendidikan, pernikahan anak, dan seterusnya.
Asuransi jiwa unit link memadukan unsur proteksi sebagai bisnis utama asuransi dengan manfaat investasi dalam satu produk. Dengan kata lain premi yang dibayarkan nasabah dialokasikan sebagian untuk biaya perlindungan (proteksi), dan sebagian lagi untuk investasi. Besaran proteksi dan investasi ditentukan sejak awal terjadinya kesepakatan antara pemegang polis dan penyedia asuransi.
Perlu diketahui pula oleh nasabah, berapa besar premi yang akan digunakan untuk membayar keperluan-keperluan akuisisi seperti biaya marketing, komisi agen, dan biaya operasional. Selain itu, perlu diketahui juga berapa dana yang akan dialokasikan untuk membayar biaya administrasi, asuransi, dan manfaat tambahan.