Jebakan Self Reward Akhir Tahun
Akhir tahun menjadi ajang masyarakat untuk melakukan “self reward” karena adanya beragam tawaran diskon menarik. Namun tidak jarang hal tersebut justru mengakibatkan kerusakan finansial alias boros. Memang apa itu self reward? Mengapa penggunaan self reward yang salah bisa menyebabkan kerusakan finansial? Self reward adalah sebuah bentuk penghargaan kepada diri sendiri karena sudah mampu menyelesaikan sebuah tujuan yang ingin dicapai. Hal ini merupakan sebuah kebiasaan yang baik untuk kesehatan mental, namun hal ini justru sering disalahgunakan sebagai dalih untuk hidup boros.
Anda diperbolehkan melakukan self reward di akhir tahun karena banyaknya diskon dan potongan harga. Namun hal tersebut harus digunakan dengan bijak. Ada beberapa jenis jebakan self reward yang sering dilakukan tanpa sadar yaitu;
1. Dinner Cantik
Biasanya beragam geng atau perkumpulan sering mengajak untuk melakukan Christmas Dinner atau End Year Dinner. Hal ini tidak berarti Anda tidak diperbolehkan, namun ada baiknya jika dilakukan secara bijak. Ada beberapa cara untuk menanganinya yaitu pastikan menghadiri undangan makan malam bersama dengan orang terdekat bukan hanya karena tuntutan sosial. Apabila Anda memiliki banyak kelompok pertemanan, menggabungkan semuanya ke dalam satu acara makan malam bisa menjadi solusi agar tidak over-budget.
2. Diskon Akhir Tahun
Akhir tahun sering ditandai dengan beredarnya beragam diskon seperti Black Friday hingga diskon natal dan diskon akhir tahun. Hal ini tentunya mengundang godaan untuk berbelanja sebanyak-banyaknya. Anda boleh menggunakan kesempatan ini untuk membeli barang yang dibutuhkan, namun pastikan untuk tetap berbelanja dengan bijak ya. Jangan sampai karena tergiur diskon, jadi membeli semua barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.
3. Upgrade Gadget
Perkembangan zaman yang pesat berpengaruh terhadap tuntutan gaya hidup sosial. Beragam jenis dan spesifikasi gadget bertebaran. Tak jarang dari kita membeli gadget baru karena tidak ingin kalah saing dengan yang lain. Hal ini tentunya terjadi karena didukung inovasi yang dilakukan perusahaan teknologi setiap tahun sehingga setiap individu memiliki dorongan untuk harus mengikuti perkembangan dengan memiliki gadget terbaru. Berbeda bila Anda bekerja dibidang digital yang memang diharuskan untuk menggunakan spesifikasi gadget terbaru. Apabila tidak dibutuhkan, upgrade gadget bukanlah hal krusial yang harus dilakukan.
Dengan penjelasan di atas bukan berarti Anda tidak diperbolehkan melakukan self reward, akan tetapi kita perlu melakukannya secara bijak. Lalu, bagaimana sih mengatasi agar self reward tidak berubah menjadi perilaku boros? Ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu;
1. Budgeting
Susun anggaran khusus. Self reward tidak harus dilakukan setiap bulan atau mungkin dapat dijadwalkan sesuai dengan goals masing-masing. Buatlah batas nominal yang sesuai dengan kondisi keuangan. Dengan ini Anda bisa melakukan self reward tanpa perlu khawatir kondisi keuangan di masa depan.
2. List Alternatif
Self reward tidak selalu harus mengeluarkan uang ratusan hingga jutaan rupiah. Bagi sebagian orang dengan jadwal yang padat, menonton drama korea tanpa diganggu, melakukan body care saat weekend bahkan membuat kue hingga bermain game di rumah juga termasuk self reward. Ada beragam pilihan alternatif yang bisa dilakukan sebagai self reward dengan nominal pengeluaran yang tidak besar.
Jadi, self reward memiliki perbedaan signifikan dengan perilaku hidup boros. Self reward mengajarkan kita untuk menghargai diri sendiri setelah bekerja keras selama setahun terakhir dengan melakukan hal yang disenangi. Tak harus berbelanja hingga jutaan rupiah atau berlibur ke luar negeri, memiliki waktu untuk diri sendiri dengan keluarga sambil merayakan tahun baru juga termasuk dalam self reward. Sebelum melakukan self reward, pastikan Anda sudah memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu seperti biaya kebutuhan pokok hingga biaya proteksi sebelum melakukan self reward ya! Selamat mencoba.