Kesalahan Finansial di Umur 20an



Kesalahan Finansial di Umur 20an

Masa muda di usia 20-an memang hanya terjadi sekali seumur hidup. Maka dari itu, banyak anak muda cenderung keliru dalam pengelolaan keuangan  demi mengikuti tren gaya hidup yang semakin konsumtif. Alhasil, bukan mendapatkan aset atau tabungan, namun justru tidak sedikit orang yang terlilit hutang. Berikut beberapa kesalahan finansial yang kerap dilakukan di umur 20-an;

1. Mengutamakan gaya hidup

Gaya hidup yang semakin berkembang mengikuti lingkungan sehingga tidak ingin ketinggalan dengan yang lain. Anak muda sering menyebutnya dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out). Banyak tren baru yang seperti fashion, belanja barang-barang bermerek, makan di restoran yang sedang hits dan kegiatan lainnya yang menguras kantong. Banyak orang yang rela berhutang demi memenuhi gaya hidup.

2. Tidak mencatat pengeluaran dan pemasukan

Ini merupakan hal sederhana yang sering dilupakan namun memberikan dampak yang besar terhadap kondisi keuangan. Hal ini menyebabkan keuangan menjadi tidak terkontrol dan sering merasa lupa uang dikeluarkan alhasil dana menjadi teralokasi untuk hal yang tidak perlu. Pada akhirnya roda keuangan akan semakin berat dan berakibat fatal hingga perlu berhutang untuk memenuhi kebutuhan primer.

3. Tidak memiliki dana darurat

Bagi anak muda, dana darurat tidak begitu penting. Pemikiran bahwa dana darurat hanya bagi orang yang sudah berkeluarga atau usia lanjut menjadi hambatan akan kelancaran finansial di masa depan. Padahal dana darurat bertugas untuk meminimalisir pengeluaran apabila terjadi hal tak terduga. Disarankan untuk memiliki dana darurat minimal sebanyak 6 hingga 12 bulan pengeluaran.

4. Tidak memiliki financial goals

Masih banyak anak muda yang hanya berpikir untuk kesenangan sesaat dan tidak memikirkan kebutuhan jangka panjang. Tujuan finansial diibaratkan sama dengan tujuan hidup. Masing-masing individu memiliki tujuan hidup agar hidupnya lebih tertata dan terarah sehingga memiliki semangat untuk menjalani hari. Sama dengan tujuan finansial, dengan adanya goals akhir maka tanpa disadari setiap individu akan berusaha untuk mengatur pengeluaran dan menabung untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jika masih bingung dengan makna financial goals, Anda dapat mempelajari lebih dalam melalui Podcast NGOBRAS AAJI.

5. Menganggap proteksi tidak penting

Anak muda sering merasa belum membutuhkan proteksi karena masih merasa sehat dan tidak akan mungkin sakit. Namun proteksi, tidak hanya mengenai masa sekarang namun juga digunakan untuk beberapa tahun mendatang. Saat ini badan terasa bugar dan sehat, namun dengan bertambahnya usia, Kesehatan akan menurun secara perlahan. Proteksi dapat dirasakan dalam bentuk asuransi yang akan berguna untuk mengcover biaya sakit untuk diri sendiri sehingga keluarga tidak terbebani.

Ini dapat menjadi pembelajaran bagi anak muda lainnya untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Hal yang dapat dilakukan anak muda saat ini adalah belajar untuk mengelola keuangan dengan teratur. Gagal pada beberapa bulan pertama merupakan hal yang wajar. Namun yang harus dilakukan adalah untuk terus belajar dan terus berusaha. Alhasil, kenikmatannya dapat dirasakan pada usia lanjut. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Older Post Newer Post