Ketahui Modus Penipuan Yang Sering Dilakukan Oknum Tenaga Pemasar Asuransi
Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya proteksi diri semakin meningkat. Hal ini menyebabkan profesi sebagai tenaga pemasar asuransi dinilai memiliki potensi yang bagus di masa depan. Hal ini juga menyebabkan pertambahan jumlah tenaga pemasar asuransi yang signifikan. Tenaga pemasar asuransi memiliki tugas untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya memiliki proteksi bagi diri sendiri dan keluarga. Namun sangat disayangkan, tidak semua tenaga pemasar asuransi memiliki peran yang positif. Beberapa oknum berkedok sebagai tenaga pemasar asuransi menyalahgunakan perannya untuk kepentingan pribadi. Berikut beberapa modus penipuan yang kerap dilakukan tenaga pemasar asuransi;
1. Menyarankan nasabah untuk tidak menyatakan kondisi kesehatan sebenarnya
Salah satu syarat sebelum menjadi nasabah asuransi adalah pengisian formulir aplikasi asuransi. Dalam pengisian formulir, nasabah diminta menyatakan kondisi kesehatan sebenarnya yang akan menjadi aspek penentu diterima atau tidaknya permohonan asuransi. Tenaga pemasar asuransi yang nakal akan meminta Anda untuk berbohong agar permohonan pengajuan asuransi diterima. Hal ini dilakukan semata untuk mendapatkan komisi karena berhasil menambahkan satu nasabah baru. Namun hal ini menjadi salah satu penyebab utama klaim ditolak.
2. Penawaran produk asuransi berkedok investasi
Hal ini sering terjadi pada produk asuransi jiwa yang disertai investasi. Sang tenaga pemasar asuransi sering mengilustrasikan bahwa investasi dalam asuransi menghasilkan hasil yang menggiurkan dan baik untuk investasi jangka panjang. Namun perlu Sahabat Asuransi ketahui, investasi dalam produk asuransi bertujuan untuk menghadapi kenaikan biaya asuransi di masa depan.
3. Meminta nasabah menutup polis yang lama agar membuka polis di tempat baru
Hal ini sering terjadi pada saat nasabah melakukan permohonan upgrade atau downgrade polis, namun tenaga pemasar asuransi justru membuka polis baru sesuai dengan manfaat yang Anda inginkan. Biasanya nasabah tidak menyadari hal ini karena terfokus dengan manfaat asuransi sesuai dengan yang diinginkan. Anda dapat mendeteksi hal tersebut melalui nomor polis yang tertera. Jika itu merupakan polis baru maka nomor polis akan berubah. Bahkan jika polis lama Anda memiliki nilai tunai, maka nilai tunai tersebut akan diambil untuk membayar premi baru. Hal ini dilakukan semata untuk mendapatkan komisi atas pembuatan polis baru. Hal ini bisa dicegah dengan membaca teliti mengenai formulir atau dokumen yang diberikan oleh tenaga pemasar asuransi.
4. Tenaga pemasar asuransi menyimpan premi untuk dirinya sendiri
Pastikan Anda mengirim uang premi ke akun bank atas nama perusahaan asuransi tempat Anda bernaung, bukan ke akun bank pribadi tenaga pemasar asuransi. Modus penipuan jenis ini biasa terjadi pada saat pertama kali proses pembuatan polis. Informasi mengenai rekening perusahaan tertera di website resmi perusahaan asuransi.
5. Tidak memberikan penjelasan secara detail
Beberapa tenaga pemasar asuransi hanya fokus memberikan ilustrasi yang baik-baik saja, khususnya pada produk asuransi sekaligus investasi. Hal ini terjadi karena tenaga pemasar asuransi hanya ingin mendapatkan komisi saja. Hal ini dilakukan agar calon nasabah tidak berubah pikiran dan tergiur dengan ilustrasi yang menggambarkan keuntungan selangit. Namun tidak memberikan informasi mengenai risiko atau kerugian yang mungkin terjadi di masa depan.
Jadi, modus penipuan yang dilakukan tenaga pemasar asuransi tidak hanya berasal dari perusahaan asuransi yang bermasalah seperti pemberitaan yang sedang hype belakangan ini. Oleh karena itu, sebagai nasabah Anda juga harus teliti membaca formulir atau dokumen yang diberikan tenaga pemasar asuransi agar terhindar dari modus penipuan. Informasi mengenai asuransi tercantum dengan lengkap di polis yang diberikan kepada nasabah. Asuransi bukan produk yang murah, maka dari itu cek teliti polis yang Anda terima sebelum ditandatangani.