Mana yang Lebih Didahulukan? Asuransi atau Tabungan?



Mana yang Lebih Didahulukan? Asuransi atau Tabungan?

Pandemi Covid-19 membuat kita banyak belajar bahwa pengelolaan keuangan sangat penting. Bukan hanya di masa pandemi, tetapi juga masa yang akan datang. Inilah saat yang tepat untuk kembali ke hal mendasar pengelolaan finansial. Salah satunya adalah, ketika kita sudah memiliki pendapatan, manakah sebaiknya yang lebih penting dipenuhi antara dua hal berikut ini: Tabungan atau Asuransi?

Sebenarnya dua hal tersebut sama sama penting, namun harus ada yang didahulukan agar keuangan menjadi tidak porak poranda ketika dihadapkan dengan situasi sulit. Untuk itu yuk kita simak penjelasannya!

  1. Tabungan menjadi pondasi dasar keuangan

Bila tiba tiba kamu kehilangan pekerjaan, sakit, renovasi atap yang tiba tiba bocor ataupun ada hal hal yang perlu mengeluarkan biaya mendadak maka dana tabungan adalah pos yang bisa diandalkan. 

Maka itu, dalam urutan prioritas, memenuhi kebutuhan dana tabungan adalah hal utama yang tidak boleh ditunda-tunda. Begitu kamu memiliki pendapatan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menyisihkan sebagian untuk ditabung sebagai dana darurat. Bila kamu masih lajang yang tidak memiliki tanggungan jiwa, kumpulkan dana tabungan hingga mencapai minimal 6 kali nilai pengeluaran rutin bulanan. Sedang bila kamu sudah menikah dan memiliki tanggungan jiwa, upayakan memiliki dana tabungan minimal sebesar 12 kali nilai pengeluaran bulanan.

  1. Asuransi menjadi pelengkap dan penjamin keuangan di masa depan

Setelah mulai menyisihkan dana di pos tabungan, kamu bisa beranjak untuk urutan terpenting kedua yaitu Asuransi. Asuransi penting kamu miliki sebagai cara paling mudah mengelola risiko keuangan yang lebih besar dan sulit ditanggulangi hanya dengan dana darurat atau dana tabungan saja.

Asuransi juga menjadi pelengkap pengelolaan keuangan dan penjamin di masa depan. Misalnya terjadi kepergian pencari nafkah utama menghentikan pula pendapatan yang menjadi sandaran keluarga. Dana tabungan yang besarnya terbatas akan sulit menutup pengeluaran keluarga hingga di tahun-tahun mendatang. Dengan Asuransi Jiwa, keluarga yang ditinggalkan mendapatkan Uang Pertanggungan (UP) dalam jumlah memadai yang bisa digunakan sebagai bekal melanjutkan hidup.

Kamu bisa menyisihkan sebagian pendapatan untuk membeli Asuransi secara paralel dengan menabung. Alokasikan setidaknya 10%  dari pendapatan rutin untuk ditabung sebagai dana tabungan dan untuk membayar premi Asuransi. Untuk Asuransi, prioritaskan lebih dulu untuk Asuransi jiwa baru beranjak ke Asuransi lainnya.

baca juga artikel tentang Tips Kelola Keuangan Agar Memiliki Asuransi Jiwa

Older Post Newer Post