Resesi Global 2023, Bagaimana Menghadapinya?
Belakangan ini sosial media maupun media mainstream ramai pemberitaan prediksi tentang awan gelap di tahun 2023. Tahun depan pemberitaan identik dengan kondisi perekonomian dunia yang dihantui resesi, tak terkecuali Indonesia. Presiden Bank Dunia, David Malpass dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional, Kristalina Georgieva memberi peringatan tentang meningkatnya risiko resesi global dan mengatakan bahwa inflasi tetap menjadi masalah yang berkelanjutan setelah perang Rusia-Ukraina.[1]
Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, prediksi tersebut bukan untuk menakut-nakuti, melainkan sebagai bentuk kewaspadaan. Yuk ketahui apa saja yang perlu dipersiapkan menghadapi resesi ekonomi 2023.
Tips Financial Planning
- Mempersiapkan Dana Darurat
Langkah utama yang benar-benar harus dilakukan untuk menghadapi resesi 2023 Indonesia adalah dengan mempersiapkan dana darurat. Jika kamu sudah melakukan hal ini, maka tingkatkan lebih ‘porsinya’. Idealnya, jumlah dana darurat yang harus disiapkan dapat mencukupi kebutuhan sebanyak 3-6 bulan. Namun dengan kondisi resesi, baiknya kamu bisa menargetkan menjadi 9-12 kali pengeluaran tiap bulan untuk mengatasi adanya ancaman resesi global.
Kondisi krisis berpotensi menyebabkan badai PHK di banyak perusahaan. Semakin banyak dana darurat yang tersedia, artinya kamu juga siap akan kemungkinan terburuk di kemudian hari. Jadi, kebutuhan hidupmu tetap bisa terpenuhi kalau amit-amitnya harus terdampak krisis.
- Mengurangi Hutang Konsumtif
Selanjutnya untuk mengatasi ancaman badai resesi kamu harus menyadari keperluan prioritas. Hal ini agar kamu tidak terlarut dari adanya berbagai metode pinjaman yang ditawarkan berbagai platform belanja dan keuangan.
Kurangi kebiasaan melakukan penundaan pembayaran yang mengharuskan kamu melakukan cicilan tiap bulannya. Dengan mudahnya layanan saat ini, kamu harus menjadi bijak dalam manajemen pengeluaran keuangan pribadimu.
- Mencari Peluang Pendapatan Lainnya
Ancaman resesi memberi berbagai ketakutan masyarakat. Mulai dari kebijakan hingga adanya kenaikan kebutuhan hidup. Jika kamu saat ini masih mempunyai pekerjaan dan gaji yang cukup, cobalah untuk menggali potensi dan mencari peluang lainnya dengan mencari side job. Cara seperti ini akan membiasakanmu agar tidak terlena dengan zona nyaman.
Bagaimana caranya untuk mempunyaai side penghasilan sampingan? Jika kamu merasa tidak tahu arah atau belum menemukan apa yang ingin kamu kembangkan. Kamu bisa mengikuti beragam pelatihan dan sertifikasi di bidang yang berkaitan dengan pekerjaan atau bidang lain yang kamu minati. Dan jika merasa mampu dan memiliki waktu luang yang cukup banyak, kamu juga bisa memanfaatkannya untuk mencari pekerjaan sampingan.
Dengan seperti ini pendapatan utama bisa kamu alokasikan untuk pengeluaran-pengeluaran pokok. Sementara bonus atau pendapatan tambahan lainnya bisa kamu alokasikan untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Namun, jangan sampai pekerjaan sampingan mengganggu pekerjaan utama.
- Mempunyai Asuransi Sebagai Pengelola Risiko Keuangan
Kita tidak akan pernah tahu bagaimana risiko akan menghampiri dan di waktu seperti apa. Dengan adanya ancaman resesi hal ini merupakan ancaman untuk besar untuk tata kelola keuangan pribadimu.
Untuk menghadapi resesi kamu bisa mendapatkan proteksi dari memiliki asuransi jiwa atau asuransi kesehatan. Hal ini demikian, diumpamakan jika kamu atau anggota keluargamu tiba – tiba mengalami sakit, dengan memiliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, kamu tidak perlu khawatir harus menggunakan uang tabungan atau menambah beban finansial keluarga.
Nah, dengan berbagai tips yang sudah dijabarkan diatas, sudah berapa persen persiapan kamu dalam mengelola finansial pribadimu untuk menghadapi ancaman resesi?
[1] CNN Indonesia. “Bank Dunia, IMF, Hingga OJK ingatkan ancaman resesi global 2023”. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20221011073515-532-858830/bank-dunia-imf-hingga-ojk-ingatkan-ancaman-resesi-global-2023