Milenial dengan Budget Pas-pasan, Masih Bisakah Memiliki Asuransi Jiwa
Di kondisi saat ini yang sulit sekali di prediksi, jangan lagi kamu menunda untuk memiliki asuransi jiwa. Karena asuransi jiwa penting untuk menghindari segala risiko financial di masa mendatang, yang seringkali terjadi tiba-tiba.
Sayangnya, tidak semua milenia berpikir pentingnya berasuransi, salah satu alasan mereka adalah gaji pas-pasan sehingga belum cukup untuk membayar premi yang tak murah. Padahal, menurut beberapa financial planner asuransi jiwa menjadi pilar utama, karena bertujuan memproteksi aset terbesar yang kita miliki. Aset terbesar itu adalah diri kita sendiri.
Misalnya, jika kita memiliki penghasilan Rp 5 juta/bulan, apabila mengikuti asuransi jiwa dengan uang pertanggungan misalnya Rp200 juta, maka jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, tertanggung seperti anak, istri, atau keluarga yang terpilih sebagai tertanggung, masih dapat hidup dengan biaya yang sama selama 40 bulan ke depan.
Kekhawatiran masalah premi ini pada para milenial ini sebenarnya tidak dirisaukan. Hanya karena ingin memiliki asuransi tetapi menunggu gaji besar, karena banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk tetap bisa memiliki asuransi jiwa dengan premi terjangkau.
Dikutip dari cekaja.com berikut tips yang bisa kamu lakukan :
- Ajukan di usia muda. Besaran premi umumnya diukur berdasarkan risiko. Faktor yang mempengaruhi risiko sendiri adalah usia. Makin tua usia, seseorang dianggap lebih riskan terkena penyakit hingga menyebabkan kematian. Alhasil usia yang lebih tua dikenakan premi lebih tinggi dibandingkan usia muda.
- Jangan sembarang memilih rider. Dalam pembelian asuransi, umumnya tenaga pemasar/ agen akan menawarkan manfaat tambahan atau disebut rider. Misalnya di asuransi jiwa ada sub perlindungan lain seperti penyakit kritis dan kecelakaan. Masalahnya harga rider tidaklah murah. Pastikan kamu memang butuh ketika ingin menambahkan manfaat ini.
- Hindari asuransi seumur hidup. Asuransi seumur hidup memiliki “konsep” proteksi tanpa batas. Namun, premi yang harus dibayarkan umumnya akan lebih mahal. Misalnya asuransi untuk melindungi tertanggung hingga usia 75 tahun, biasanya preminya akan lebih murah daripada perlindungan hingga usia 100 tahun. Namun ini tergantung produk dari masing-masing perusahaan asuransi.
Jadi, masih ragu untuk memiliki asuransi jiwa sedari muda? Ingat jika risiko itu tak mengenal tua dan muda jadi yuk kita persiapkan masa depan kita sedari muda.