Menggali Peluang di Tengah Ketidakpastian: AAJI Gelar Media Workshop Membahas Perkembangan Industri Asuransi Jiwa di Tahun 2024
Jakarta, 25 Januari 2024 – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memulai tahun 2024 dengan langkah positif melalui pertemuan dengan jurnalis ekonomi dan asuransi untuk berdiskusi sekaligus berbagi informasi dalam kegiatan yang bertajuk Media Workshop: Perkembangan Industri Asuransi Jiwa di Tahun 2024.
Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon menuturkan media adalah salah satu stakeholder yang mampu menjadi partner industri dalam mengkomunikasikan informasi-informasi kepada masyarakat. Oleh karenanya, AAJI secara berkala mengadakan Media Workshop bersama jurnalis guna meningkatkan wawasan dan kesepahaman tentang suatu topik di industri asuransi jiwa untuk kemudian bisa memperkaya informasi yang ditulis media.
“Melihat dari pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 yang secara garis besar akan berjalan sama dengan yang terjadi di tahun 2023. Begitupula yang dipercaya dengan sebagian besar pelaku industri asuransi jiwa, tentunya dengan berbagai tantangan yang akan dihadapi tahun ini apabila bisa diselesaikan maka tahun ini akan menjadi lebih baik,” ujar Budi.
Pengamat Ekonomi Senior INDEF Aviliani, yang menjadi salah satu narasumber menyebutkan bahwa pada masa ini dunia sudah berubah. Apa yang menjadi kepastian adalah ketidakpastian itu sendiri. Hal tersebut diartikan bahwa setiap individu atau perusahaan harus punya manajemen risiko sehingga bisa merencanakan beberapa skenario atau strategi.
“Melihat perkembangan ekonomi yang terjadi sejak 10-15 tahun yang lalu sebagian besar fenomena ekonomi terjadi dalam periode tahun yang sama. Misal 10 tahunan atau 4 tahunan. Namun sekarang ini bisa berubah dalam kurun waktu yang lebih singkat. Hal itulah yang kemudian menjadi dasar pandangan bahwa kepastian adalah ketidakpastian,” jelas Aviliani
Aviliani menilai di era sekarang ini industri asuransi jiwa bisa mencari peluang untuk menyasar para konsumen baru yaitu generasi milenial dan gen Z yang saat ini populasinya mendominasi jumlah masyarakat Indonesia.
”Generasi milenial dan Gen Z ini memiliki karakter yang unik. Perusahaan bisa menciptakan produk-produk baru yang cocok untuk mereka. Mereka maunya hal-hal yang simple dan mudah secara perhitungan sehingga mereka bisa lebih mudah menghitung asuransinya. Saya merasa perlu dipelajari karakter-karakter mereka karena mereka ini butuh investasi yang ada hubungannya (dengan asuransi) Unit Link,” tambah Aviliani.
Menyambung pernyataan yang disampaikan Aviliani, Budi mengatakan bahwa ketidakpastian itu adalah risiko, dan sebagian risiko itu bisa diasuransikan.
”Industri asuransi jiwa merupakan bisnis yang berfokus untuk mengelola sebuah ketidakpastian. Meskipun tidak semua risiko bisa kami tanggung, tetapi sebagian diantaranya bisa dipertanggungkan. Sehingga apabila ketidakpastian yang tidak diinginkan itu terjadi setidaknya dampak keuangan dari kejadian tersebut ada yang mengganti,” tambah Budi.
Industri asuransi jiwa memiliki tujuan utama yaitu memberikan manfaat perlindungan kepada masyarakat dalam menghadapi risiko hidup atau ketidakpastian. Diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak untuk meningkatkan pemahanam tentang perlindungan terhadap risiko hidup melalui kegiatan literasi dan inklusi, guna menjadikan ketidakpastian sebagai peluang bagi perkembangan industri asuransi jiwa di Indonesia.