Industri Asuransi Jiwa Siap Memberdayakan SDM Ahli Digital
Jakarta, 7 Desember 2022 – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyelenggarakan Human Resource (HR) Summit yang bertajuk “Future of Work” di Shangri-La. Kegiatan ini merupakan agenda rutin para praktisi human resource setiap perusahaan asuransi jiwa anggota AAJI guna membuka pola pikir dan bertukar informasi tentang perkembangan yang terjadi saat ini pada ruang lingkup sumber daya manusia.
Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM dan R&D AAJI, David Nolan dalam sambutanya mengatakan bahwa saat ini kita semua sedang berpacu dan terus mengembangkan apa yang kita miliki. “Saat ini teknologi sangat berperan pada setiap aktivitas untuk menunjang pekerjaan. Inilah saatnya kita untuk mengembangkan para sumber daya manusia kita untuk dapat terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman yang dinamis dan berdampingan dengan kemajuan teknologi saat ini.”
Talenta digital menjadi bagian penting yang masuk dalam Cetak Biru Pengembangan SDM Sektor Jasa Keuangan (SJK) 2021-2025 yang disusun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ni Nyoman Puspani, Analis Eksekutif Senior OJK Institute, mengatakan, cetak biru tersebut memuat visi untuk mewujudkan SDM SJK yang profesional, berintegritas, dan berdaya saing global, dalam rangka meningkatkan kinerja SJK. Menurut Ni Nyoman, salah satu misi yang hendak dicapai adalah mengembangkan SDM SJK yang memiliki kompetensi digital. Adapun cara atau strategi untuk mencapai misi tersebut yakni dengan mengidentifikasi kebutuhan talenta digital, mengembangkan kurikulum pendidikan dan pelatihan terkait talenta digital, serta melaksanakan pengembangkan kemampuan digital.
Pengambilan tema “Future of Work”, didasari dengan perubahan budaya dan kebiasaan di dunia kerja pada saat ini. Pandemi Covid – 19 telah membawa sebagian besar masyarakat ke era Internet of Things, dimana segala aktivitas dan perilaku manusia mengalami perubahan yang begitu luas dan tentunya memerlukan pemahaman baru dari berbagai sisi.
Dengan adanya internet of things, tidak ada cara lain bagi industri selain terus berinovasi dan bertransformasi dari berbagai aspek diantaranya sumber daya manusia untuk mempertahankan dan memperkuat bisnisnya. Menyeimbangkan kondisi perkembangan pasar, inovasi industri asuransi perlu dibawa ke arah digitalisasi. Secara umum, digitalisasi di industri keuangan bukanlah sesuatu yang baru. Penggunaan mobile banking dan pembayaran secara cashless sudah sangat umum ditemukan di berbagai tempat. Industri asuransi jiwa perlu berbenah dan bersiap-siap untuk segera menerapkan hal yang sama dalam menjalankan bisnisnya. Digitalisasi perlu didukung dengan penguatan kualitas SDM yang harus mampu secara cepat bertransformasi dengan cara kerja yang mendukung digitalisasi. Seminar ini menghadirkan para speakers yang handal dalam strategi dan pengembangan sumber daya manusia di era digital, diantaranya kita akan membahas bagaimana tantangan di era metaverse untuk industri, hingga bagaimana pentingnya pengelolaan data bagi pengembangan organisasi di suatu perusahaan.
Stephen Ng pembicara pada sesi pertama dari Nusameta berbicara mengenai “The Impact Of Metaverse In Insurance Industry”. Pada tema ini, disampaikan apa yang dimaksud dengan era metaverse, apa yang menjadi trend para era metaverse dan bagaimana tantangan dan peluang pada era metaverse dalam ranah sumber daya manusia. Covid 19 telah merubah secara significant bagaimana dunia berkerja, teknologi mengambil peran lebih dominan dan setiap individu harus dapat dengan cepat beradaptasi.
Randeep Singh – COO HONO HR yang berasal dari India melanjutkan sesi pemaparan dengan materi “People Analytics”. Dalam hal ini perubahan yang diberikan dari adanya pergantian jaman dan trend maka seorang praktisi human resource karyawan adalah salah satu “asset” paling berharga yang harus dengan baik dikembangkan. Human resourse harus mampu melakukan collect data untuk para karyawannya dan mengolahnya hingga mengembangkan bakat dari seorang karyawannya (employee development). Strategi pengembangan karyawan yang dipikirkan dengan cermat penting di berbagai tingkatan. Dan ketika dijalankan dengan baik, itu dapat menghasilkan banyak manfaat bagi semua pihak terkait, termasuk karyawan, manajer SDM, dan organisasi yang lebih luas.
Candy Dai dan Isdar Andre Marwan (PT Mercer Indonesia) melakukan pemaparan selanjutnya dengan tema “Key people consideration in merger & acquisition and Separation and talent trend”. Pada sesi ini pembahasan mengarah kepada bagaimana memahami perubahan ranah talent di industri asuransi mengikuti dengan apa yang terjadi pada global talent. Tahun ini para praktisi sumber daya manusia menghadapi berbagai tantangan, salah satunya peningkatan kecepatan dalam berinovasi diperlukan untuk mampu beradaptasi di era digital. Saat ini insurtech telah hadir pada industri asuransi, hal ini menjadi salah satu strategi dalam peningkatan fokus pada pelanggan, teknologi terdepan, penawaran yang lebih fleksibel, dan tarif yang lebih baik. Namun dapat menjadi tantangan bagi para individu tradisional yang mana memaksa untuk memikirkan kembali strategi untuk dapat bertahan di era digital.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan diskusi berkelompok mengambil model Focus Group Discussion (FGD), peserta dibagi menjadi 4 kelompok : Culture and Job Fit, Productivity and Rewards, Development, Well Being.
Perwakilan Dewan Pengurus dan Ketua HR Forum Industri Asuransi Jiwa dalam closing remarksnya mengatakan bahwa harapannya dengan adanya HR Summit ini dapat menjadi wadah para praktisi Human Resources dalam upaya peningkatan sumber daya manusia. “Melalui diskusi hari ini, diharapkan dapat menjawab akan kebutuhan industri dalam peningkatan sumber daya manusia yang mampu berinovasi berbasis digital. Sehingga para praktisi Human resource dapat menciptakan dan menerapkan kebijakan-kebijakan di perusahaan yang pada akhirnya mampu menciptakan sumber daya manusia di industri Asuransi jiwa yang dapat berkontribusi dalam membangun SDM pekerja keras yang dinamis, produktif, terampil, menguasai ilmu pengetahuan dan bertalenta global.”
HR Summit AAJI 2022 didukung oleh para sponsor perusahaan Human resource nasional maupun internasional, diantaranya : HONO Indonesia, PT Mercer Indonesia, PT Willis Towers Watson Indonesia, PT Veris, PT Momenta Indonesia, PT TMF Indonesia, TMF, Global Excel Indonesia (PT Prima Sarana Jasa), dan PWC Indonesia.