AAJI Daily News - 11 Desember 2019
FM-CC-AAJI-06-001
Rabu, 11 Desember 2019
HEADLINE NEWS
- Kampanye Tepat, Tumbuh Cepat
- Anak Usaha Jiwasraya Bantu Penyehatan Induk
- OJK Sebut Jiwasraya akan Diselamatkan Anak Usaha
- Jiwasraya Perlu Siapkan Skenario Pembayaran
- Soal Aduan Nasabah Jiwasraya, Bos OJK Tutup Mulut
- OJK Lalai, Gerindra Dorong Bentuk Panja Kasus Jiwasraya
- Ini Dia 2 Skenario Penyelamatan Jiwasraya versi OJK
- Industri Keuangan Banyak Sakit, DPR Minta Perbaikan dari OJK
- Kejaksaan Agung Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Jiwasraya
- Ini tantangan dan peluang bisnis asuransi jiwa di tahun depan versi OJK
- Capital Life catat pendapatan premi senilai Rp 901 miliar per Oktober 2019
- OJK Beberkan Dua Skenario Selamatkan Jiwasraya
- Tak Mampu Bayar Klaim, Ternyata Begini Kondisi Jiwasraya
- OJK: Jiwasraya Memang Sulit, Tapi Kita Siapkan Skenario
- Bos OJK Ungkap 2 Skenario Penyelamatan Jiwasraya
- Kapasitas Reasuransi Harus Maksimal
- Premi Asuransi Jiwa dari Unitlink Mekar
TENTANG AAJI
Kampanye Tepat, Tumbuh Cepat
Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), penetrasi asuransi jiwa di negara ini menurun dari 1,4% pada 2017 menjadi 1,3% pada 2018. Untuk kembali meningkatkan penetrasi asuransi jiwa, AAJI mengajak para pemain di industri asuransi jiwa untuk menghadirkan produk-produk inovatif. Great Eastern Life Indonesia, perusahaan asuransi tertua di Asia, meluncurkan produk baru, Great Treasure Assurance, sebuah produk bancassurance dengan menggandeng mitra strategis, OCBC NISP. “Kehadiran produk keuangan inovatif ini membantu generasi muda membuat perencanaan keuangna, termasuk perencanaan warisan sejak dini,” kata Nina Ong, Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia. Salah satu kelebihan produk ini adalah single premi dan nasabah langsung mendapatkan perlindungan jiwa seumur hidup. Keunggulan lain adalah jaminan premi kembali 100% di usia 65 tahun. Hingga akhir Oktober, sudah ada 379 polis terjual dan menghasilkan premi Rp36,2 miliar.
Majalah Marketeers, Edisi Desember 2019 – Januari 2020, Hal 106
INDUSTRI ASURANSI JIWA
Anak Usaha Jiwasraya Bantu Penyehatan Induk
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut, ada dua skenario penyelesaian permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang menunggak klaim nasabah hingga Rp 802 miliar. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyebutkan, skenario tersebut terbagi dalam jangka pendek dan menengah. “Memang sulit, tapi kita siapkan ada skenario-skenario.” Untuk jangka pendek, anak usaha Jiwasraya Putra, akan menjadi juru selamat. Perusahaan ini telah menandatangani kerja sama dengan empat BUMN, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Pegadaian, PT Kereta Api Indonesia, dan PT Telkomsel, untuk pemanfaatan basis konsumen.
Republika / 11-12-2019, Hal 13
OJK Sebut Jiwasraya akan Diselamatkan Anak Usaha
Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan bahwa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan diselamatkan oleh anak usaha yang baru dibentuk yakni Jiwasraya Putra yang sudah diberikan konsesi untuk menangani asuransi beberapa perusahaan BUMN. "Jiwasraya Putra akan menarik investor karena ini bisnisnya sudah ada sehingga dari hasil itu nanti bisa untuk top up cashflow (menambah kas)," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso. Menurut Wimboh, cara tersebut merupakan satu dari dua skenario penyelamatan asuransi BUMN tersebut yang saat ini mengalami kesulitan kas dalam membayar klaim nasabahnya. Skenario kedua, lanjut Wimboh, untuk mencari solusi jangka panjang yang sedang dibicarakan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN.
HE Neraca / 11-12-2019, Hal 5
Jiwasraya Perlu Siapkan Skenario Pembayaran
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso meminta manajemen PT Asuransi Jiwasraya (persero) membuat skenario dalam mengatasi permasalahan cash flow guna membayar klaim-klaim nasabah mereka. Ia mengapresiasi langkah Jiwasraya membentuk anak perusahaan Jiwasraya Putra. Nantinya saham anak usaha itu dijual dan memberikan dana segar bagi perseroan untuk membayar kewajiban kepada para nasabah. Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai NasDem, Achmad Hatari, menyebutkan Komisi XI sedang menjadwalkan rapat kerja dengan Jiwasraya. Menurut Achmad Hatari, Komisi XI juga kembali akan melakukan rapat kerja dengan OJK pekan depan. Komisi XI juga mendesak OJK untuk tidak membiarkan kasus penunggakan pembayaran polis asuransi Jiwasraya ini berlarut-larut.
Media Indonesia / 11-12-2019, Hal 11
Soal Aduan Nasabah Jiwasraya, Bos OJK Tutup Mulut
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan atau OJK Wimboh Santoso tidak memberikan tanggapan saat mendapatkan pertanyaan mengenai aduan nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara pun menyatakan belum dapat memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai aduan nasabah Jiwasraya. Namun, dia menegaskan bahwa OJK tidak pernah menolak aduan pihak manapun.
Bisnis.com / 10-12-2019
OJK Lalai, Gerindra Dorong Bentuk Panja Kasus Jiwasraya
Anggota DPR Komisi XI dari Fraksi Partai Gerindra, Harry Poernomo menegaskan akan segera membentuk Panitia Kerja (Panja) terkait kasus gagal bayar yang dialami oleh PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akibat keteledoran Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia menilai OJK dalam hal ini tidak menjalankan fungsi pengawasan dengan baik sehingga perlu diminta pertanggungjawaban dan penjelasan lembaga pengawas industri keuagan tersebut.
Bisnis.com / 10-12-2019
Ini Dia 2 Skenario Penyelamatan Jiwasraya versi OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan sudah memiliki beberapa skenario penyelamatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang juga dibahas bersama dengan beberapa otoritas terkait. Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso memerinci, dua skenario tersebut yakni pertama, dalam jangka menengah, Jiwasraya sudah membentuk anak perusahaan, PT Jiwasraya Putra yang sudah diberikan konsesi untuk menangani (cover) asuransi-asuransi beberapa BUMN. Skenario kedua, Wimboh mengatakan akan berkoordinasi dengan seluruh pihak, baik itu dari pemerintah, pemilik, dan BUMN bagaimana skenario yang akan dijalankan untuk jangka panjang.
Cnbcindonesia.com / 10-12-2019
Industri Keuangan Banyak Sakit, DPR Minta Perbaikan dari OJK
Anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi PKS, Anis Byarwati mengaku akan ‘mengejar’ pertanggungjawaban Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas permasalahan pada industri keuangan, terutama sektor asuransi yang banyak mengalami gagal bayar. Kemudian selain menagih sekenario jalan keluar dari masalah yang ada, DPR juga ingin mengevaluasi lembaga OJK untuk menemukan berbagai hambatan hingga lembaga itu tidak mampu melakukan deteksi dini terhadap kasus yang ada.
Jawapos.com / 10-12-2019
Kejaksaan Agung Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi Jiwasraya
Kejaksaan Agung mengambil alih kasus dugaan korupsi pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang ditangani Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta. Kejagung mengambil alih karena wilayah kasusnya mencakup seluruh Indonesia. Namun, selain di Jakarta, ia tak menyebutkan kasus Jiwasraya tersebut tersebar di daerah mana saja dan jumlahnya.
Kompas.com / 10-12-2019
Ini tantangan dan peluang bisnis asuransi jiwa di tahun depan versi OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi tahun depan bisnis asuransi jiwa akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK Bambang W Budiawan menyatakan portofolio asuransi jiwa yang diperkirakan akan mendominasi adalah produk yang dikaitkan dengan investasi atau unitlink. Bambang menilai peluang tahun depan masih ada bagi industri asuransi jiwa lantaran inklusi dan literasi masih akan rendah. Bambang juga melihat fenomena munculnya insurtech membuat industri asuransi semakin mudah dalam menjalankan operasional. Juga meningkatkan distribusi produk kepada masyarakat.
Kontan.co.id / 10-12-2019
Capital Life catat pendapatan premi senilai Rp 901 miliar per Oktober 2019
PT Capital Life Indonesia memacu bisnis asuransi jiwa di penghujung 2019. Direktur Bisnis Capital Life Robin Winata bilang hingga Oktober 2019, pendapatan premi perusahaan senilai Rp 901 miliar. Nilai ini tumbuh 83,13% secara tahunan atau year on year dari Rp 492 miliar pada Oktober 2018. Capital life masih optimis bisnis asuransi jiwa masih akan tumbuh dobel digit. Oleh sebab itu, Robin menyatakan tahun depan diharapkan premi dapat tumbuh 15% hingga 20% dibandingkan pencapaian 2019.
Kontan.co.id / 10-12-2019
OJK Beberkan Dua Skenario Selamatkan Jiwasraya
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keungan (OJK) Wimboh Santoso membeberkan dua skenario menyelamatkan Asurasi Jiwasraya. Menurutnya, tidak mudah menyelamatkan perusahaan asuransi milik negara tersebut. Yang pertama kemarin Jiwasraya sudah membentuk anak perusahaan Jiwasraya putra. Langkah ke dua, kata Wimboh adalah, mempersiapkan mitigasi jangka panjang. Dalam hal ini, OJK telah berkerjasama dengan pemerintah, pemilik dan Kementerian BUMN untuk memperkuat bisnis Jiwasraya.
Liputan6.com / 10-12-2019
Tak Mampu Bayar Klaim, Ternyata Begini Kondisi Jiwasraya
Seperti diberitakan Kompas.com, setidaknya jumlah pembayaran polis dan pokok serta bunga dari produk asuransi Jiwasraya yang sudah jatuh tempo dengan total kewajiban harus dibayarkan ke para nasabah saat ini mencapai sekira Rp16,3 triliun. Sementara itu jumlah aset Jiwasraya terhitung per kuartal III-2019 hanya sebesar Rp25,6 triliun, sedangkan utang Jiwasraya mencapai Rp49,6 triliun. Per September 2019, Jiwasraya dinyatakan tak mampu lagi menopang kerugian yang menyentuh angka Rp13,74 triliun, karena premi (dana dari nasabah) yang masuk tergerus untuk pembayaran bunga jatuh tempo dan pokok polis nasabah.
Republika.co.id / 10-12-2019
OJK: Jiwasraya Memang Sulit, Tapi Kita Siapkan Skenario
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut ada dua skenario penyelesaian permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang menunggak klaim nasabah hingga Rp 802 miliar. Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso menyebutkan, skenario tersebut terbagi dalam jangka pendek dan menengah. Untuk jangka pendek, anak usaha, Jiwasraya Putra akan jadi juru selamat. Jiwasraya Putra sudah memiliki valuasi bisnis dan akan ditawarkan pada investor strategis. Wimboh mengatakan perusahaan ini akan menarik investor sehingga hasilnya bisa untuk menutup arus kas di induk.
Republika.co.id / 10-12-2019
Bos OJK Ungkap 2 Skenario Penyelamatan Jiwasraya
Ketua Dewan komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menuturkan ada dua skenario penyelamatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Skenario pertama, kata Wimboh, adalah dengan pembentukan anak perusahaan, yaitu Jiwasraya Putra. Skenario kedua adalah solusi untuk jangka panjang. Ia mengatakan hal tersebut masih dibicarakan oleh para pemangku kepentingan.
Tempo.co / 10-12-2019
REGULASI & MAKRO EKONOMI
Kapasitas Reasuransi Harus Maksimal
Peningkatan kapasitas industri reasuransi dinilai sebagai langkah yang dapat menekan defisit neraca pembayaran industri asuransi. Berdasarkan Laporan Neraca Pembayaran Indonesia, industri jasa asuransi dan dana pensiun mencatatkan defisit US$203 juta pada kuartal III/2019, meningkat 24,5% yoy. Berdasarkan data OJK per Oktober 2019, premi asuransi umum tercatat senilai Rp55,09 triliun dan premi asuransi jiwa Rp152,09 triliun. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menjleaskan bahwa terdapat penempatan reasuransi ke luar negeri karena penuhnya kapasitas reasuransi dalam negeri. Direktur Pengembangan, Manajemen Risiko, dan Kepatuhan PT Reasuransi Indonesia Utama, Eka Sjarief, menilai bahwa industri membutuhkan peningkatan kapasitas untuk menekan laju premi reasuransi ke luar negeri. Pengamat asuransi Hotbonar Sinaga menjelaskan bahwa keterbatasan kapasitas reasuransi dalam negeri membuat industri terpaksa mengalihkan risiko ke reasuransi luar negeri.
Bisnis Indonesia / 11-12-2019, Hal 18
Premi Asuransi Jiwa dari Unitlink Mekar
Perusahaan asuransi jiwa menyasar nasabah baru lewat produk tradisional maupun unitlink, produk yang mengawinkan perlindungan dan investasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan, tahun depan bisnis asuransi jiwa akan lebih baik dibanding tahun ini. Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2B OJK, Bambang W. Budiawan menyatakan, portofolio asuransi jiwa yang diperkirakan akan mendominasi tahun depan adalah produk yang dikaitkan dengan investasi atau unitlink. "Terlihat hingga Oktober 2019, produk ini mendominasi pasar di asuransi jiwa mencapai 47% dari total portofolio," ujar Bambang, akhir pekan lalu. Direktur Bisnis PT Capital Life Indonesia Robin WInata mengatakan portofolio pendapatan premi Capital Life disumbangkan produk unitlink lebih dari 70%. Hingga Oktober 2019, pendapatan Premi Capital Life mencapai Rp901 miliar, tumbuh 83,13% yoy. Sementara, PT Avrist Assurance tetap fokus pada produk tradisional yang berkontribusi hingga 70% terhadap total portofolio Avrist. Hingga September 2019, Avrist mencatatkan pendapatan premi Rp2,73 triliun, tumbuh 198,83% yoy, kata Anna Leonita, Direktur Utama Avrist.
Kontan / 11-12-2019, Hal 20
INFORMASI KEUANGAN
USD/IDR |
14.020 |
IHSG (per 10 Desember 2019) |
6.183,51 |
|
|
Sumber Kontan.com
Sumber Media:
Majalah Marketeers, Republika, HE Neraca, Media Indonesia, Bisnis.com, cnbcindonesia.com, Jawapos.com, Kompas.com, Kontan.co.id, Liputan6.com, Republika.co.id, Tempo.co, Bisnis Indonesia, Kontan.
