AAJI Daily News - 17 Desember 2019
FM-CC-AAJI-06-001
Selasa, 17 Desember 2019
HEADLINE NEWS
- Kesadaran Kesehatan Diri
- Menjaga Kesehatan dengan Asupan Suplemen
- Cekal Direksi Lama Jiwasraya
- Jiwasraya Gandeng Investor Strategis pada Maret 2020
- Pemerintah Libatkan KPK dalam Kasus Jiwasraya
- Jiwasraya Angkat Tangan Bayar Klaim Nasabah
- Penyehatan Keuangan Jiwasraya Manfaatkan Captive Market BUMN
- Jiwasraya Gagal Bayar Polis Rp 12,4 Triliun
- Captive Market Jiwasraya Putra Pekerja BUMN
- Premi Taspen Life Naik
- BRI Life Dorong Literasi Asuransi ke Milenia
- Jiwasraya Tungak Klaim Rp 12,4 T
- Jiwasraya Minta Cekal Direksi Lama
- Jiwasraya Bergantung pada Kepercayaan Nasabah
- Allianz Perluas Kemitraan Strategis dengan Gojek dan PasarPolis
- Sri Mulyani Gndeng Polisi hingga KPK Usut Kasus Jiwasraya
- Rugi Triliunan Rupiah, Nasib Jiwasraya di Ujung Tanduk
- DPR apresiasi langkah direksi baru menyelamatkan Jiwasraya
- BRI Life Dorong Literasi Asuransi di Kalangan Milenial
- Jiwasraya Tak Mampu Bayar Klaim Jatuh Tempo Rp12 T
- Kerugian Nasabah Jiwasraya dan Bumiputera Bisa Rp 50 T
- Andre Rosiade: Kasus Jiwasraya Lebih Besar dari Century
- Jiwasraya Tunggak Dana Nasabah, DPR Minta Direksi Lama Dicekal
- Di Depan DPR, Bos Jiwasraya Akui Perusahaan Lalai Kelola Investasi
- November 2019, Premi Asuransi Capital Life Naik 23 Persen Jadi Rp9,62 Triliun
- Potensi Kerugian Nasabah Jiwasraya dan Bumiputera Capai Rp50 Triliun
- Dirut Jiwasraya Ungkap Penyebab Gagal Bayar Polis
- Kinerja Moncer, Capital Life Sabet The Best Performing Life Insurance
- DPR Minta Dugaan Korupsi Direksi Lama Jiwasraya Dibongkar
- Berita Foto: Laboratorium Komputer Avrist
- Berita Foto: Avrist Sumbang Komputer
TENTANG AAJI
1. Kesadaran Kesehatan Diri
Generasi milenial menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi akan pola hidup sehat jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Milenial juga mulai menyadari pentingnya asuransi kesehatan. Riset Alvaro Research Center pada 2017 menemukan, sebanyak 41,1 persen generasi milenial memiliki kesadaran pentingnya memiliki asuransi kesehatan untuk menjamin kualitas hidup mereka. Hal ini diungkap Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melalui data terbaru pendapatan pada kuartal III pada 2019 yang mencapai Rp171,83 triliun, naik sebesar 14,7 persen dari hasil pendapatan kuartal III pada 2018 sebesar Rp149,87 triliun. Kenaikan pendapatan ini disebabkan naiknya jumlah total tertanggung perorangan sebesar 14,7 persen dari 54,57 juta orang pada 2018 menjadi 62,58 juta orang pada 2019. Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi AAJI, mencatat, dari sisi perorangan memang tumbuh tipis yaitu hanya 0,8 persen berbeda dengan polis kumpulan (perusahaan) yang terpantau meningkat sebesar 21,3 persen.
Koran Jakarta / 16-12-2019, Hal 14
2. Menjaga Kesehatan dengan Asupan Suplemen
Generasi milenial menunjukkan kesadaran yang lebih tinggi akan pola hidup sehat jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Milenial juga mulai menyadari pentingnya asuransi kesehatan. Riset Alvaro Research Center pada 2017 menemukan, sebanyak 41,1 persen generasi milenial memiliki kesadaran pentingnya memiliki asuransi kesehatan untuk menjamin kualitas hidup mereka. Hal ini diungkap Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melalui data terbaru pendapatan pada kuartal III pada 2019 yang mencapai Rp171,83 triliun, naik sebesar 14,7 persen dari hasil pendapatan kuartal III pada 2018 sebesar Rp149,87 triliun. Pencapaian itu juga merefleksikan soal bagaimana masyarakat memahami betapa pentingnya memproteksi diri melalui asuransi.
Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi AAJI, mencatat, dari sisi perorangan memang tumbuh tipis yaitu hanya 0,8 persen berbeda dengan polis kumpulan (perusahaan) yang terpantau meningkat sebesar 21,3 persen.
Koran-jakarta.com / 16-12-2019
INDUSTRI ASURANSI JIWA
3. Cekal Direksi Lama Jiwasraya
Karut marut PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berbuntut panjang. Dalam rapat dengar pendapat kemarin (16/12), Komisi VI DPR sepakat mencekal direksi Asuransi Jiwasraya periode 2013-2018. Mereka menyamakan ulah direksi lama yang mengakibatkan defisit sampai Rp 32 triliun dengan perampokan terstruktur.
Jawa Pos - 17/12/2019, Hal 5
4. Jiwasraya Gandeng Investor Strategis pada Maret 2020
Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tengah menyelesaikan proses uji tuntas (due diligence) calon investor strategis untuk anak usaha perseroan, Jiwasraya Putra. Direktur Utama Asuransi Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, menuturkan skema investor strategis ditempuh sebagai salah satu opsi penyelamatan dan penyehatan untuk memenuhi kebutuhan dana segar dalam jangka pendek.
Tempo - 17/12/2019, Hal 21
5. Pemerintah Libatkan KPK dalam Kasus Jiwasraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan akan menindak pelaku kecurangan yang menyebabkan kerugian PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dia mengatakan ada dugaan kecurangan (fraud) yang mengarah pada tindak kriminal dalam kasus ini. Ketua Komisi XI DPT Dito Ganinduto menuturkan akan ada rapat gabungan dengan komisi VI DPR yang membidangi urusan BUMN “Sesuai reses, kami akan melakukan rapat gabungan bersama dengan pemerintah, yaitu Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” kata dia. “Setelah rapat gabungan, kami juga akan menjadwalkan untuk rapat dengan penegak hukum, KPK, kejaksaan, dan kepolisian.
Tempo - 17/12/2019, Hal 22
6. Jiwasraya Angkat Tangan Bayar Klaim Nasabah
PT Asuransi Jiwasraya dipastikan tidak mampu membayar klaim jatuh tempo senilai Rp12,4 triliun kepada lebih dari 17.000 nasabah JS Plan akhir tahun ini. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan, perseroan masih menghadapi tekanan likuiditas dan upaya penyehatan yang mundur dari jadwal membuat pemasukan dana makin lambat. Jiwasraya mencatatkan risk based capital (RBC) -805% pad aSeptember 2019, anjlok dari 123% pada 2017. Ekuitas perseroan juga tercatat minus Rp23,92 triliun dan merugi Rp13,74 triliun per September 2019. Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta M. Nirwan Nawawi mengatakan pihaknya menduga ada pidana korupsi pada kurun 2014-2018 saat Jiwasraya menjual produk JS Saving Plan melalui bancassurance dan aliansi strategis.
Bisnis Indonesia / 17-12-2019, Hal 1
7. Penyehatan Keuangan Jiwasraya Manfaatkan Captive Market BUMN
PT Asuransi Jiwasraya memanfaatkan captive market BUMN dalam skema penyehatan keuangan perusahaan. RBC Jiwasraya terus anjlok dari 123% pada Desember 2017, menjadi -282% pada Desember 2018, dan -805% pada September 2019, sehingga dibutuhkan dana Rp32,89 triliun untuk kembali mengerek RBC ke 120%. “Business modelnya saya ganti, lebih ke arah protection,” kata Dirut Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko. Saat ini, perseroan mengandalkan aksi korporasi dengan menggandeng strategic partner pada anak usaha PT Jiwasraya Putra. Ada empat aksi korporasi yang akan dilakukan sebagai langkah penyehatan Jiwasraya: 1) pembentukan Jiwasraya Putra; 2) penerimaan pinjaman subordinasi; 3) pendanaan dalam bentuk perolehan financial reinsurance; dan 4) transfer portofolio sehat kepada perusahaan asuransi jiwa lain. Perseroan juga melakukan tiga langkah restrukturisasi bisnis: 1) mengonversi program pensiun manfaat pasti; 2) penambahan asuransi kematian pegawai dengan manfaat kematian sebesar tiga tahun gaji kepada seluruh korporasi BUMN dan anak BUMN; dan 3) close monitoring terhadap proses collection.
Investor Daily / 17-12-2019, Hal 23
8. Jiwasraya Gagal Bayar Polis Rp 12,4 Triliun
Jiwasraya gagal bayar kewajiban pembayaran polis Rp 12,4 triliun Desember tahun 2019 ini. Kepastian Jiwaraya, asuransi milik negara ini langsung diumumkan Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko. “Jiwasraya tak bisa membayar (polis) karena sumbernya dari corporate action. Saya minta maaf ke nasabah (pemegang polis)," ujar Hexana dalam rapat komisi VI DPR RI, Senin (16/12). Jiwasraya tak bisa memastikan bisa membayar kewajiban para pemegang polis yang jatuh tempo ke nasabah asuransi yang sahamnya dimiliki negara ini. Harapan Jiwasraya, kata Hexana menunggu closing investor yang akan masuk Jiwasraya para awal tahun 2020. Jiwasraya, menurut Hexana, sejatinya memiliki asset. Hanya, asset Jiwasraya menyusut menjadi Rp 2 triliun, dari sebelumnya Rp 25 triliun. Alhasil, Jiwasraya tak mungkin dipaksakan melunasi pembayaran.
Kontan / 17-12-2019, Hal 1
9. Captive Market Jiwasraya Putra Pekerja BUMN
PT Asuransi Jiwasraya berniat menjual anak usahanya Jiwasraya Putra dan hasil divestasi akan digunakan untuk membiaayi klaim nasabah. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR dan manajemen Jiwasraya di gedung DPR, Senin (16/12) rencana divestasi ini diungkap. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan bahwa investor asing tertarik masuk ke Jiwasraya Putra karena melihat potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia. Saat ini BUMN mempunyai 120 perusahaan, 311 anak usaha serta 5.000-an korporasi yang telah menjadi nasabah Jiwasraya. “Jiwasraya punya captive market yang selama ini belum dikerjakan dan digarap. Dari segi profitabilitas masih kecil di neraca, tapi potensinya memang keliatan besar,” kata Hexana. Dari situ, investor berminat masuk karena melihat captive market Jiwasraya yang belum digarap. Sedangkan potensi produk saving plan secara neraca besar tapi kontribusi bagi profitabilitas masih kecil. Untuk saat ini, calon investor yang masuk masih tahap due diligence serta penawaran dan diharapkan akan diterima pada Januari 2019. Sedangkan Oktober 2019, sudah dilakukan presentasi manajemen terhadap dua investor.
Kontan / 17-12-2019, Hal 20
10. Premi Taspen Life Naik
PT Taspen Life mencetak kinerja memuaskan selama sembilan bulan pertama tahun ini. Direktur Utama Taspen Life Maryoso Sumaryono mengatakan perusahaan mencetak pertumbuhan pendapatan premi mencapai Rp1,17 triliun, tumbuh dua kali lipat dari periode sama tahun lalu. Kenaikan premi disumbang oleh pertumbuhan premi asuransi kumpulan sebesar 204,45% dan premi asuransi individu 300,45% dari tahun lalu.
Kontan / 17-12-2019, Hal 20
11. BRI Life Dorong Literasi Asuransi ke Milenia
Pesatnya pertumbuhan digital di tanah air, menjadikan teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting, dalam setiap aspek kehidupan. Asuransi BRI Life merupakan salah satu perusahaan asuransi yang menggunakan platform media sosial (Medsos) sebagai preferensi strategi komunikasi, dalam melakukan literasi keuangan serta proteksi diri, khususnya kalangan milenial. Literasi asuransi tersebut disampaikan melalui web series Percaya Ini Rindu yang diproduksi sebanyak 6 episode melalui saluran Youtube BRILIFE. Direktur Utama BRI Life, Gatot Mardiwasisto, menjelaskan, salah satu alasan atas strategi literasi BRI Life melalui peluncuran web series ini adalah BRI Life memperhitungkan dalam 5 sampai 7 tahun ke depan, akan ada jutaan milenial yang menjadi potensi pasar luar biasa bagi industri asuransi. Direktur Pemasaran dan Syariah BRI Life, Anik Hidayati, menambahkan, strategi penggarapan pasar BRI Life selama ini concern masuk melalui mitra group perusahaan, penetrasi dilakukan khususnya untuk produk Mikro Insurance, yang memang menjadi kekuatan pasar BRI Life yang tersebar sampai ke pelosok-pelosok.
Koran Sindo / 17-12-2019, Hal 17
12. Jiwasraya Tungak Klaim Rp 12,4 T
PT Asuransi Jiwasraya memastikan tidak dapat melakukan kewajiban pembayaran klaim senilai Rp12,4 triliun yang jatuh tempo pada akhir tahun ini. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan pihaknya saat ini sedang dalam proses menyeleksi calon investor yang bisa menjadi sumber pendanaan ke depan. “Tentu tidak bisa (membayar polis di akhir tahun ini). Seperti yang saya sampaikan di awal, sumbernya ialah dari corporate action. Saya mohon maaf kepada seluruh nasabah, saya tidak bisa memastikan tanggal berapa karena ini memang semuanya dalam proses,” jelas Hexana saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, kemarin. Ia menyebutkan dana investor yang masuk untuk membeli saham anak usaha Jiwasraya, Jiwasraya Putra, baru bisa masuk di akhir kuartal pertama tahun depan. Namun, itu pun belum cukup untuk bisa menutup tunggakan klaim asuransi para nasabah Jiwasraya. Jiwasraya membutuhkan suntikan dana hingga Rp32,8 triliun dari pemegang saham untuk bisa memenuhi ketentuan kecukupan modal asuransi sebesar 120% sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Komisi VI DPR merekomendasikan pembentukan panitia kerja (panja) atau panitia khusus (pansus) untuk menyelesaikan permasalahan Jiwasraya. Hal itu menjadi kesimpulan rapat dengar pendapat antara Komisi VI DPR dan Jiwasraya. Sebelumnya, usul pembentuk-an pansus atau panja dilontarkan beberapa anggota Komisi VI DPR, seperti Rieke Diah Pitaloka dari Fraksi PDI Perjuangan dan Herman Khaeron dari Fraksi Partai Demokrat.
Media Indonesia / 17-12-2019, Hal 13
13. Jiwasraya Minta Cekal Direksi Lama
Komisi VI DPR geram dengan kemelut berlarut-larut di PT Asuransi Jiwasraya. Anggota Komisi VI Rieke DIah Pitaloka bahkan mendesak kepolisian dan imigrasi mencekal manajemen lama PT Asuransi Jiwasraya yang harus bertanggung jawab terhadap utang Rp49,6 triliun dan gagal bayar terhadap para pemegang polis. Anggota Komisi VI Daeng Muhammad menambahkan pencekalan terhadap direksi lama dilakukan hingga kasus Jiwasraya diusut tuntas. Perseroan mencatat jumlah klaim polis jatuh tempo periode Oktober – Desember 2019 sebesar Rp12,4 triliun tetapi perusahaan tak dapat membayar klaim polis karena masih berada dalam tekanan likuiditas, kata Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko.
Rakyat Merdeka / 17-12-2019, Hal 7
14. Jiwasraya Bergantung pada Kepercayaan Nasabah
Jiwasraya harus mengantongi kerugian sebesar Rp 23 triliun hingga September 2019. Salah satu harapan perusahaan tidak gulung tikar dalam waktu dekat adalah dengan kepercayaan nasabah. Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko mengakui mayoritas nasabah saat ini adalah korporasi BUMN yang menjaminkan pensiunan pada Jiwasraya. Ia menjelaskan, para nasabah inilah yang membuat perusahaan masih bisa bertahan hingga saat ini. Ia menjelaskan, 24 persen dari nasabah yang ada memutuskan untuk me-rollover polisnya sampai perusahaan bisa membayarkan polis. Sedangkan, sebagian kecilnya juga masih menanti perusahaan menyelesaikan persoalan kerugian ini. Komisi VI DPR RI meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk mencekal seluruh direksi PT. Jiwasraya (Persero) periode 2015 - 2018. Direksi periode inilah yang menurut Komisi VI menjadi penyebab perusahaan merugi hingga tak mampu membayar polis yang sudah jatuh tempo dan menyebabkan ratusan nasabah merugi. Anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka dari Fraksi PDIP menilai kasus yang membelit perusahaan asuransi plat merah ini karena adanya kelalaian direksi dalam menjalankan perusahaan.
Republika / 17-12-2019, Hal 15
15. Allianz Perluas Kemitraan Strategis dengan Gojek dan PasarPolis
Allianz Indonesia mengumumkan perluasan kerja sama strategis dengan Gojek dan PasarPolis dalam memberikan asuransi perjalanan terhadap layanan GoRide, pada awal November ini (7/11), di Jakarta. Melalui kerja sama itu, penumpang GoRide dan mitra driver Gojek kini mendapat perlindungan lengkap selama perjalanan, mulai dari titik penjemputan hingga lokasi tujuan. Asuransi perjalanan sebelumnya mencakup penggantian biaya pengobatan, risiko cacat permanen hingga risiko kematian karena kecelakaan. Melalui perluasan kerja sama, manfaat bagi penumpang GoRide kemudian bertambah meliputi perlindungan risiko kerusakan atau kehilangan barang karena tindak kriminal. Adapun klaim asuransi dapat diajukan dengan mudah, dilakukan kapan pun dan di mana pun melalui portal PasarPolis. Lebih dari itu, PasarPolis juga menyediakan layanan pelanggan 24 jam yang siap melayani pertanyaan nasabah. Peter van Zyl, Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia, mengatakan
MIX, Edisi Desember 2019 – Januari 2020, Hal 12
16. Sri Mulyani Gndeng Polisi hingga KPK Usut Kasus Jiwasraya
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan akan mengajak pihak kepolisian, Kejaksaan Agung (Kejagung), hingga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Pasalnya, ia menengarai terdapat tindakan kriminal dalam kasus Jiwasraya. "Tentu dalam hal ini, seluruh data-data yang diperoleh dan dilakukan untuk penegakan hukum akan kami sampaikan kepada kepolisian, kejaksaan, bahkan KPK," katanya, Senin (16/12). Dalam hal ini, Kementerian Keuangan telah melakukan rapat bersama Komisi XI DPR. Kesimpulannya, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Komisi XI DPR, dan Komisi VI DPR akan mengkaji lebih dalam terkait Good Corporate Governance (GCG) hingga penyebab tekanan likuiditas pada perusahaan asuransi jiwa itu.
www.cnnindonesia.com /16-12-2019
17. Rugi Triliunan Rupiah, Nasib Jiwasraya di Ujung Tanduk
PT Jiwasraya (Persero) harus mengantongi kerugian hingga September 2019 ini sebesar Rp 23 triliun. Salah satu harapan perusahaan tidak gulung tikar dalam waktu dekat adalah kepercayaan nasabah. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengakui, mayoritas nasabah saat ini adalah korporasi BUMN yang menjaminkan pensiunan pada Jiwasraya. Ia menjelaskan, para nasabah inilah yang membuat perusahaan masih bisa bertahan hingga saat ini. "Salah satu penyelamat kami karena nasabah adalah BUMN. Kalau mereka trust, tapi satu demi satu mereka rush, ya ini akan bubar," ujar Hexana di Komisi VI DPR RI, Senin (16/12).
Republika.co.id / 16-12-2019
18. DPR apresiasi langkah direksi baru menyelamatkan Jiwasraya
Anggota Komisi VI DPR, Mukhtaruddin mengapresiasi langkah direksi baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang cukup tenang dan strategis dalam menyelamatkan perusahaan. Ia menegaskan, masalah yang terjadi di Jiwasraya bukan merupakan kesalahan direksi baru. Melainkan, masalah defisit keuangan perseroan merupakan kesalahan direksi lama yang dinilai sudah merupakan perampokan terstruktur. Oleh karenanya, penegak hukum agar bisa segera memproses adanya dugaan korupsi yang dilakukan manajemen dan direksi lama.
Antaranews.com / 16-12-2019
19. BRI Life Dorong Literasi Asuransi di Kalangan Milenial
Asuransi BRI Life merupakan salah satu perusahaan asuransi yang menggunakan platform media sosial (Medsos) sebagai preferensi strategi komunikasi, dalam melakukan literasi keuangan serta proteksi diri, khususnya kalangan milenial. Literasi asuransi tersebut disampaikan melalui web series Percaya Ini Rindu yang diproduksi sebanyak 6 episode melalui saluran Youtube BRILIFE. Direktur Utama BRI Life, Gatot Mardiwasisto, menjelaskan, web series ini akan menjadi sarana yang dibangun bagi para milenial untuk menyampaikan pesan bahwa asuransi itu penting. Direktur Pemasaran dan Syariah BRI Life, Anik Hidayati, menambahkan, strategi penggarapan pasar BRI Life selama ini concern masuk melalui mitra group perusahaan, penetrasi dilakukan khususnya untuk produk Mikro Insurance, yang memang menjadi kekuatan pasar BRI Life yang tersebar sampai ke pelosok-pelosok.
Beritasatu.com / 16-12-2019
20. Jiwasraya Tak Mampu Bayar Klaim Jatuh Tempo Rp12 T
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengaku belum bisa membayar klaim polis jatuh tempo sebesar Rp12,4 triliun untuk periode Oktober-Desember pada tahun ini. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan sumber dana untuk pembayaran polis tersebut sejatinya bersumber dari aksi korporasi perseroan; menggandeng investor strategis. Akan tetapi, saat ini perseroan tengah menggelar uji tuntas alias due diligence terhadap lima calon investor yang terdiri dari empat investor luar negeri dan satu dalam negeri.
Cnnindonesia.com / 16-12-2019
21. Kerugian Nasabah Jiwasraya dan Bumiputera Bisa Rp 50 T
Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mengungkapkan potensi kerugian nasabah dari dua perusahaan asuransi jiwa nasional yakni Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1913 dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Nasabah dari dua perusahaan asuransi pelat merah tersebut berpotensi merugi sekitar Rp 40-50 triliun. Koordinator Komisi III BPKN Rizal E. Halim mengatakan, angka tersebut merupakan potensi kerugian yang ditanggung jutaan nasabah Bumiputera dan Jiwasraya. Namun, hingga saat ini, baru 20 nasabah dari Bumiputera dan Jiwasraya yang mengadu ke BPKN.
Detik.com / 16-12-2019
22. Andre Rosiade: Kasus Jiwasraya Lebih Besar dari Century
Politisi Partai Gerindra, Andre Rosiade menanti Dirut Jiwasraya pada rapat Komisi VI, Senin ( 16/12). Menurutnya, persoalan tersebut lebih besar dari kasus Bank Century. Apabila ini tidak diatasi maka akan berdampak terhadap kepercayaan internasional terhadap asuransi jiwa di Indonesia.
Gatra.com / 16-12-2019
23. Jiwasraya Tunggak Dana Nasabah, DPR Minta Direksi Lama Dicekal
Komisi VI DPR RI mengusulkan pencekalan terhadap jajaran direksi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) periode 2013-2018. Usulan tersebut dinilai sangat mendesak, lantaran direksi pada periode itu turut memberikan kebijakan-kebijakan yang membuat perseroan gagal membayarkan kewajibannya, kepada para nasabah pemegang polis.
Kumparan.com / 16-12-2019
24. Di Depan DPR, Bos Jiwasraya Akui Perusahaan Lalai Kelola Investasi
Dalam pemaparannya, Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan, awal mula persoalan yang membuat perseroan gagal bayar polis kepada nasabah yaitu investasi yang di luar kehati-hatian. Berdasarkan paparannya, komposisi portofolio investasi keuangan asuransi jiwa tidak sejalan dengan rencana jangka panjang (5 tahun) perusahaan. Bahkan dalam fakta yang dipaparkan per tahun 2018, Jiwasraya telah menanamkan investasi saham lebih dari 50 persen. Sementara government bond, instrumen BI masing-masing sekitar 15 persen. Selanjutnya perusahaan investasi di properti sekitar 20 persen. Lalu deposito sekitar 5 persen.
Kumparan.com / 16-12-2019
25. November 2019, Premi Asuransi Capital Life Naik 23 Persen Jadi Rp9,62 Triliun
Perusahaan asuransi jiwa Capital Life optimis dapat melebarkan jangkauan ke seluruh Indonesia pada tahun 2020 mendatang. Ini berkaca dari capaian positif perusahaan di sepanjang tahun 2019 ini. Direktur Utama PT Capital Life Indonesia, Antony Japari mengatakan, premi Capital Life per November 2019 tercatat mencapai Rp9,62 triliun untuk bancassurance atau meningkat 23,25 persen jika dibandingkan capaian pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp7,81 triliun. Sementara untuk group insurance naik dua kali lipat dari Rp8,5 miliar pada 2018 menjadi Rp17,5 miliar pada 2019. Sedangkan total aset perusahaan Capital Life di 2019 sebesar Rp9,49 triliun atau naik 25,16 persen dari 2018 sebesar Rp7,56 triliun.
Merdeka.com / 16-12-2019
26. Potensi Kerugian Nasabah Jiwasraya dan Bumiputera Capai Rp50 Triliun
Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) mengungkapkan potensi kerugian nasabah dari dua perusahaan asuransi jiwa nasional yakni Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1913 dan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Nasabah dari dua perusahaan asuransi pelat merah tersebut berpotensi merugi sekitar Rp 40-50 triliun. Koordinator Komisi III BPKN Rizal E. Halim mengatakan, angka tersebut merupakan potensi kerugian yang ditanggung jutaan nasabah Bumiputera dan Jiwasraya. Namun, hingga saat ini, baru 20 nasabah dari Bumiputera dan Jiwasraya yang mengadu ke BPKN.
Okezone.com / 16-12-2019
27. Dirut Jiwasraya Ungkap Penyebab Gagal Bayar Polis
PT Jiwasraya (Persero) mengakui salah satu penyebab perusahaan gagal membayar polis kepada para nasabahnya adalah karena kesalahan strategi dalam berinvestasi. Direktur Utama Jiwasraya , Hexana Tri Sasongko menjelaskan karena salah strategi ini membut perusahaan harus menanggung beban keuangan yang menggulung dari tahun ke tahun. Hexana menjelaskan kesalahan strategi adalah penempatan usaha yang semestinya mayoritas ditempatkan ke goverment bond, malah dimasukan ke dalam skema investasi reksa dana saham. Hal ini membuat perseroan gagal bayar polis kepada nasabah yaitu persoalan investasi yang di luar kehati-hatian.
Republika.co.id / 16-12-2019
28. Kinerja Moncer, Capital Life Sabet The Best Performing Life Insurance
Kinerja Capital Life sepanjang 2019 sangat moncer. Hingga November, Premi tercatat mencapai Rp 9,62 triliun untuk bancassurance. Jumlah ini meningkat 23,25 persen jika dibandingkan capaian pada periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 7,81 triliun. Sementara untuk group insurance naik dua kali lipat. Dari Rp 8,5 miliar pada 2018 menjadi Rp 17,5 miliar pada 2019. Total aset perusahaan Capital Life 2019 sebesar Rp 9,49 triliun atau naik 25,16 persen dari 2018 sebesar Rp 7,56 triliun. Karena kinerjanya tersebut, Capital Life diganjar penghargaan The Best Performing Life Insurance pada gelaran The Finance Top 20 Financial Institution 2019.Selain itu, pada November lalu, Capital Life juga diganjar penghargaan Market Leader Life Insurance dari Media Asuransi.
Rmco.id / 16-12-2019
29. DPR Minta Dugaan Korupsi Direksi Lama Jiwasraya Dibongkar
Anggota Komisi VI DPR, Mukhtaruddin menyebut masalah yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) bukan merupakan kesalahan direksi baru. Melainkan masalah defisit keuangan perseroan yang dilakukan karena kesalahan direksi lama. Untuk itu, Mukhtaruddin pun mendesak agar hasil audit yang telah dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bisa dibuka. Ia juga meminta penegak hukum bisa segera memproses adanya dugaan korupsi yang dilakukan manajemen dan direksi lama.
Suara.com / 16-12-2019
30. Berita Foto: Laboratorium Komputer Avrist
Bisnis Indonesia / 17-12-2019 Hal. 18
31. Avrist Sumbang Komputera
Kontan / 17-12-2019 Hal. 20
INFORMASI KEUANGAN
USD/IDR |
14.010 |
IHSG (per 16 Desember 2019) |
6.211,59 |
BI Rate |
|
Sumber Kontan.com
Sumber Media:
Tempo, Bisnis Indonesia, Investor Daily, Kontan, Koran Sindo, Koran Jakarta, Media Indonesia, Rakyat Merdeka, Republika, Jawa Pos, Majalah MIX, Antaranews.com, Beritasatu.com, Cnnindonesia.com, Detik.com, Gatra.com, Koran-jakarta.com, Kumparan.com, Merdeka.com, Okezone.com, Republika.co.id, Rmco.id, Suara.com.
