AAJI Daily News - 18 Desember 2019


FM-CC-AAJI-06-001

Rabu, 18 Desember 2019

HEADLINE NEWS

  1. Total Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Naik Sebesar 14,7%
  2. Jiwasraya Manfaatkan Captive Market BUMN
  3. DPR Minta Mantan Petinggi Jiwasraya Dicekal
  4. DPR Minta Pembayaran Premi Jiwasraya Tak Gunakan APBN
  5. Pertaruhan Besar Kasus Jiwasraya
  6. Ragam Pilihan Asuransi Cacat Permanen
  7. Produk Baru Jiwasraya Bagi Pekerja BUMN
  8. Nasabah Jiwasraya Datangi Kantor Kementerian BUMN
  9. Jiwasraya Ubah Fokus Bisnis
  10. Begini Strategi BRI Life di Media Sosial Agar Dilirik Milenial
  11. DPR dukung langkah pembenahan pendanaan Jiwasraya
  12. Gagal Bayar Polis Rp 12,4 T, Begini Porsi Investasi Jiwasraya
  13. Inilah 4 kasus gagal bayar besar asuransi jiwa di Indonesia
  14. Sequis Life catat bayar klaim dan manfaat Rp 644,95 miliar di kuartal III 2019
  15. Buntut kasus Jiwasraya, pengamat: Minat nasabah bergeser ke asuransi swasta
  16. Enam fakta penting di balik kegagalan bayar klaim polis Jiwasraya senilai Rp 12,4 T
  17. Kementerian BUMN Masih Cari Solusi Bayar Polis Asuransi Nasabah Jiwasraya
  18. Nasabah Jiwasraya ke Kantor Erick Thohir, Ini Respons Kementerian BUMN
  19. DPR Minta Penyelesaian Jiwasraya Dilakukan Secara Serius
  20. Dirut Jiwasraya Blak-blakan Ungkap Penyebab Gagal Bayar Polis
  21. Inilah 4 kasus gagal bayar besar asuransi jiwa di Indonesia
  22. Dirut Bhinneka Life Diganjar Penghargaan Indonesia Most Admired CEO 2019
  23. Nasib Nasabah Jiwasraya, ke Kantor Erick Thohir Malah Diterima Satpam
  24. Laboratorium Komputer Avrist

TENTANG AAJI

1. Total Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Naik Sebesar 14,7%

Pertumbuhan industri asuransi jiwa nasional mencatat peningkatan sebesar 14,7% dari Rp 149,87 triliun di Q3 2018 dan menjadi Rp 171,83 triliun di tahun 2019 dengan beberapa pendapatan signifikan dan melonjak yang tercatat di tahun 2019. Dari data total pendapatan premi, tercatat kenaikan sebesar 2% dimana di kuartal tiga tahun 2018 mencatat Rp 140,94 triliun sementara tahun 2019 mencatat Rp 143,77 triliun, dimana peningkatan disebabkan oleh Total Premi Baru yang meningkat sebesar 0,5% dari Rp 89,58 triliun menjadi Rp 89,98 triliun.

Youngster.id / 17-12-2019

INDUSTRI ASURANSI

2. Jiwasraya Manfaatkan Captive Market BUMN

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) memanfaatkan Captive Market Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam skena penyehatan keuangan perusahaan. Hal tersebut akan ditempuh perseroan lewat sejumlah aksi korporasi hingga merestrukturisasi model bisnis. Data perusahaan menunjukkan, risk based capital (RBC) Jiwasraya terus anjlok dari 123% pada Desember 2017, menjadi -282% pada Desember 2018, dan kembali terperosok menjadi -805% pada September 2019. Dengan demikian dibutuhkan dana senilai RP 32,89 Triliun untuk kembali mengerek nilai RBC menjadi 120%.

Suara Pembaruan / 18-12-2019, Hal 11

3. DPR Minta Mantan Petinggi Jiwasraya Dicekal

DPR RI meminta mantan petinggi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dicekal. Pasalnya, telah banyak merugikan para nasabahnya dan masuk ranah hukum. Anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka memberikan kritik terhadap kasus yang dialami Asuransi Jiwasraya, utamanya yang mengakibatkan para nasabah yang dirugikan.

Indopos / 18-12-2019,  Hal 2

4. DPR Minta Pembayaran Premi Jiwasraya Tak Gunakan APBN

Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto  mengatakan parlemen meminta pemerintah hanya menggunakan skema antarbisnis  (business to business) dan tidak menggunakan dana APBN untuk menyelesaikan kewajiban tunggakan premi nasabah tertanggung PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dito menyebutkan pemerintah sebagai pemegang saham pengendali Jiwasraya sudah memiliki tiga opsi sementara untuk menangani masalah kekurangan permodalan dan tekanan likuiditas Jiwasraya. Adapun pada tiga bulan terakhir tahun ini, Jiwasraya memiliki kewajiban pembayaran polis yang jatuh tempo sebesar Rp12,4 triliun. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko  pada Senin siang di Komisi VI DPR sudah mengakui perseroan akan sulit membayar polis tersebut karena tekanan likuiditas. Dito mengatakan Komisi XI DPR dan Komisi VI DPR akan menggelar rapat gabungan pada awal Januari 2020 untuk mengawasi sekaligus meminta rencana tindak lanjut pemerintah untuk menyelamatkan Jiwasraya.

 HE Neraca, / 18-12-2019, Hal 5

5. Pertaruhan Besar Kasus Jiwasraya

Asuransi Jiwasraya sudah mengibarkan bendera putih. Perusahaan asuransi pelat merah ini menyatakan tidak mampu memenuhi kewajiban polis senilai Rp 12,4 triliun per Desember 2019. Nilai tunggakan polis ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Rentannya sektor keuangan Indonesia sebetulnya sudah menjadi sorotan Bank Dunia. Tiga solusi Jiwasraya: pembentukan anak perusahaan, holding asuransi, dan kerjasama reasuransi dikatakan salah seorang sumber Kontan sebagai ide konyol karena membutuhkan waktu lama. Pengamat asuransi Irvan Rahardjo sepakat, perlu penanganan cepat persoalan Jiwasraya. Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih menilai, JIwasraya tidak memiliki efek sistemik sehingga tidak perlu bailout.

 Kontan, / 18-12-2019, Hal 1

6. Ragam Pilihan Asuransi Cacat Permanen

Ancaman cacat permanen bisa datang kapan dan di mana saja. Perencana Keuangan Finansial Consulting Eko Endarto menilai penting bagi mereka yang berpenghasilan untuk memiliki asuransi kecelakaan cacat total. Dalam memilih asuransi, seseorang hendaknya mencermati kredibilitas dan keterujian perusahaan asuransi tersebut. PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia menawarkan produk asuransi cacat tetap sebagai produk tambahan. Chief Marketing & Customer Generali Indonesia Vivin Arbianti mengatakan nasabah harus memiliki produk unitlink terlebih dahulu. PT Capital Life memiliki asuransi yang memberikan manfaat cacat tetap total dan permanen. PT Asuransi Jiwa Sequis Life memiliki semua produk yang melindungi dari cacat permanen total, termasuk asuransi tambahan.

 Kontan, / 18-12-2019, Hal 16

7. Produk Baru Jiwasraya Bagi Pekerja BUMN

PT Asuransi Jiwasraya memiliki beberapa strategi untuk memanfaatkan captive market yakni karyawan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Para pekerja perusahaan pelat merah akan dimanfaatkan untuk menarik investor baru sekaligus menjadi target pasar produk Jiwasraya. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan bahwa investor asing tertarik masuk ke Jiwasraya Putra karena melihat potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia. Saat ini BUMN mempunyai 120 perusahaan, 311 anak usaha serta 5.000-an korporasi yang telah menjadi nasabah Jiwasraya. “Jiwasraya punya captive market yang selama ini belum dikerjakan dan digarap. Dari segi profitabilitas masih kecil di neraca, tapi potensinya memang keliatan besar,” kata Hexana. Dari situ, investor berminat masuk karena melihat captive market Jiwasraya yang belum digarap. Sedangkan potensi produk saving plan secara neraca besar tapi kontribusi bagi profitabilitas masih kecil. Untuk saat ini, calon investor yang masuk masih tahap due diligence serta penawaran dan diharapkan akan diterima pada Januari 2019. Sedangkan Oktober 2019, sudah dilakukan presentasi manajemen terhadap dua investor.

 Kontan, / 18-12-2019, Hal 20

8. Nasabah Jiwasraya Datangi Kantor Kementerian BUMN

Belasan nasabah PT Asuransi Jiwasraya mendatangi kantor Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Kementerian BUMN. Salah satu nasabah asuransi Jiwasraya, Haresh Nandwani, mengungkapkan kedatangannya ke kantor Erick Thohir ingin menanyakan kepada Kementerian BUMN mengenai penyelesaian pembayaran polis. "Kami mau menanyakan mengenai Jiwasraya, bagaimana kelanjutan dan penyelesainnya," ujar Haresh. Haresh menyampaikan pembayaran polis mulai tersendat sejak 6 Oktober 2018 dan sampai hari ini belum ada pembayaran. Ia mengaku, sudah setengah putus asa. Ia berharap ada komitmen dari Presiden Joko Widodo untuk menyelesaikan persoalan ini.

 Koran Tempo, / 18-12-2019, Hal 6

9. Jiwasraya Ubah Fokus Bisnis

PT Asuransi Jiwasraya mengubah fokus bisnis di tengah kasus gagal bayar dan dugaan salah kelola investasi. Dirut Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, mengatakan akan beralih dari asuransi pensiun menjadi asuransi jiwa. Restrukturisasi bisnis akan bertumpu pada PT Jiwasraya Putra, anak usaha yang didirikan September lalu dan tengah menjalankan uji tuntas sejumlah calon investor yang akan menyuntikkan dana segar.  Hexana mengatakan ada terobosan berupa digitalisasi dan efisiensi. Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan uji tuntas lima calon investor ditargetkan selesai akhir tahun ini. Berdasarkan data AAJI, potensi pasar asuransi jiwa di Indonesia masih sangat besar mengingat tingkat penetrasinya masih rendah, yaitu 1,3 persen.

 Koran Tempo, / 18-12-2019, Hal 23

10. Begini Strategi BRI Life di Media Sosial Agar Dilirik Milenial

Pertumbuhan digital Tanah Air yang pesat menjadikan teknologi informasi (TI) berperan sangat penting dalam pertumbuhan industri. Salah satunya, industri asuransi. Hal ini disadari Asuransi BRI Life. Manajemen sejak jauh hari sudah memutuskan menggunakan platform media sosial sebagai preferensi strategi komunikasi dalam melakukan literasi keuangan serta proteksi diri, khususnya bagi kalangan milenial. Para milenial "digarap" melalui Web Series "Percaya Ini Rindu". Sebanyak enam episode Web Series Percaya Ini Rindu yang menyasar generasi milenial ini telah disiapkan BRI Life. Enam episode tersebut ditayangkan melalui channel YouTube BRILIFE setiap hari Sabtu, pukul 18.00 WIB, mulai tanggal 30 November 2019. Direktur Pemasaran dan Syariah BRI Life, Anik Hidayati, menambahkan, strategi penggarapan pasar BRI Life selama ini concern masuk melalui mitra grup perusahaan. Penetrasi dilakukan khususnya untuk produk Mikro Insurance, yang memang menjadi kekuatan pasar BRI Life yang tersebar sampai ke pelosok-pelosok. Web Series yang berdurasi 12 menit untuk setiap episode ini diharapkan akan menjadi jembatan bagi BRI Life untuk masuk ke area milenial dengan konten yang ringan dan menarik.

 Sindonews.com / 13-12-2019

11. DPR dukung langkah pembenahan pendanaan Jiwasraya

Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto mendukung langkah pembenahan terkait permasalahan pendanaan BUMN PT Asuransi Jiwasraya yang dilaporkan sudah tidak mampu lagi membayar klaim jatuh tempo kepada nasabahnya. Ia memaparkan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah mencari mitra strategis yang akan berinvestasi di anak usaha Jiwasraya, yakni PT Jiwasraya Putra. Suntikan dana yang dibutuhkan sekitar Rp5 triliun dan diharapkan terealisasi pada Januari 2020. Selain itu, Komisi XI DPR RI mendukung untuk dibentuknya induk perusahaan asuransi milik negara yang akan menerbitkan surat utang. Harapannya dari surat utang tersebut, Jiwasraya bisa mendapatkan dana hingga Rp7 triliun.

Antaranews.com / 17-12-2019

12. Gagal Bayar Polis Rp 12,4 T, Begini Porsi Investasi Jiwasraya

Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengakui tidak akan sanggup membayar polis nasabah yang mencapai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo mulai Oktober-Desember 2019 (gagal bayar). Kesulitan keuangan ini disebabkan kesalahan investasi yang dilakukan oleh manajemen lama Jiwasraya. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyebutkan ada tiga masalah utama yang menyebabkan Jiwasraya gagal menunaikan kewajibannya kepada nasabah. Adapun total utang klaim per September 2019 mencapai Rp 9,99 triliun, bengkak dari Rp 4,75 triliun pada Desember 2018 dan dari Rp 125 miliar pada Desember 2017.

Cnbcindonesia.com / 17-12-2019

13. Inilah 4 kasus gagal bayar besar asuransi jiwa di Indonesia

Asuransi Jiwasraya menyerah, tak mampu membayar klaim pemegang polis yang sampai akhir tahun ini mencapai Rp 12,4 triliun. Bisa jadi gagal bayar klaim  ini menjadi tragedi terbesar di industri asuransi jiwa di  Tanah Air. Catatan kontan.co.id, sejumlah kasus gagal bayar asuransi jiwa pernah terjadi di Indonesia. Berikut deretannya kasus gagal bayar asuransi jiwa. 1. Gagal bayar Bakrie Life, 2. Gagal Bayar Asuransi Bumi Asih Jaya (2013), 3. Asuransi Jiwa Bumiputera 1912, 4. Gagal bayar Asuransi Jiwasraya.

Kontan.co.id / 17-12-2019

14. Sequis Life catat bayar klaim dan manfaat Rp 644,95 miliar di kuartal III 2019

PT Asuransi Jiwa Sequis Life melakukan kewajiban perusahaan sebagai pemain asuransi jiwa di Indonesia. Sequis terus berkomitmen untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku. Tercatat di kuartal III 2019, Sequis Life telah membayar total klaim dan manfaat sebesar Rp 644,95 miliar. Nilai ini tumbuh 19,01% year on year di bandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 541,54 miliar. Sedangkan anak perusahaannya, Sequis Financial telah membayar total klaim dan manfaat sebesar Rp 26,422 miliar.

Kontan.co.id / 17-12-2019

15. Buntut kasus Jiwasraya, pengamat: Minat nasabah bergeser ke asuransi swasta

Kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya memberikan dampak terhadap kepercayaan masyarakat di Indonesia. Diperkirakan calon nasabah asuransi lebih memilih produk asuransi swasta ketimbang Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pengamat asuransi Irvan Rahardjo memperkirakan kepercayaan industri terhadap asuransi tidak menurun tetapi terjadi flight to quality, yaitu calon nasabah akan beralih pada asuransi yang berkualitas terutama ke perusahaan swasta asing. Sebaliknya, kepercayaan investor justru tidak berpengaruh. Terbukti beberapa investor asing berminat masuk ke anak usaha Jiwasraya yaitu Jiwasraya Putra karena mereka melihat peluang pembenahan tata kelola perusahaan serta Standar Operasional Prosedur (SOP) Jiwasraya melalui anak usahanya.

Kontan.co.id / 17-12-2019

16. Enam fakta penting di balik kegagalan bayar klaim polis Jiwasraya senilai Rp 12,4 T

Perusahaan asuransi milik negara, Jiwasraya, gagal membayar kewajiban pembayaran polis senilai Rp 12,4 triliun pada Desember 2019. Adapun enam fakta dibalik kegagalan bayar klaim polis Jiwasraya senilai Rp 12,4 T sebagai berikut:

1. Dirut Jiwasraya minta maaf kepada nasabah

2. Masih punya aset, meski menyusut

3. Jiwasraya berjanji lunasi hutang

4. Berupaya jual saham anak usaha

5. Kemenkeu menolak sediakan bailout

6. DPR menduga ada permainan manajemen lama

Kontan.co.id / 17-12-2019

17. Kementerian BUMN Masih Cari Solusi Bayar Polis Asuransi Nasabah Jiwasraya

Belasan nasabah korban asuransi Jiwasraya mendatangi Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperoleh kepastian pembayaran polis mereka. Namun, kedatangan mereka tak membuahkan hasil, sebab tidak sempat ditemui oleh petinggi kementerian BUMN. Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga mengungkapkan saat ini pemerintah belum menemukan solusi untuk para nasabah tersebut.

Merdeka.com / 17-12-2019

18. Nasabah Jiwasraya ke Kantor Erick Thohir, Ini Respons Kementerian BUMN

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan belum menerima surat pengajuan audiensi yang diberikan nasabah PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Padahal nasabah perusahaan asuransi jiwa pelat merah itu sudah memberikan surat pengajuan pada 12 Desember 2019. Staf Khusus Kementerian Arya Sinulingga menyatakan, bakal bersedia melakukan pertemuan dengan pihak nasabah jika memang sedang berada di Kementerian BUMN. Namun, saat nasabah datang ke Kementerian BUMN pada siang tadi, dirinya sedang tidak berada di lokasi. Di samping itu, Arya juga menekankan belum mendapatkan laporan terbaru terkait perkembangan permasalahan likuiditas Jiwasraya dari Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.

Okezone.com / 17-12-2019

19. DPR Minta Penyelesaian Jiwasraya Dilakukan Secara Serius

Anggota Komisi VI DPR, Mukhtaruddin mengapresiasi langkah direksi baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang cukup tenang dan strategis dalam menyelamatkan perusahaan. Mukhtaruddin menegaskan, masalah yang terjadi di Jiwasraya bukan merupakan kesalahan direksi baru. Melainkan, merupakan kesalahan direksi lama yang dinilai sudah melakukan perampokan terstruktur. Untuk itu, Mukhtaruddin pun mendesak agar hasil audit yang telah dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) bisa dibuka. Oleh karenanya, ia juga meminta penegak hukum bisa segera memproses adanya dugaan korupsi yang dilakukan manajemen dan direksi lama.

Republika.co.id / 17-12-2019

20. Dirut Jiwasraya Blak-blakan Ungkap Penyebab Gagal Bayar Polis

Hexana menjelaskan bahwa setelah dirinya dan jajaran direksi baru menempati kursi manajemen, perseroan bersama salah satu konsultan melakukan kajian terkait akar permasalahan dari merosotnya kondisi keuangan Jiwasraya. Saat ini Jiwasraya mencatatkan RBC jauh di bawah ketentuan minimal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni 120 persen. Per September 2019, ekuitas perseroan tercatat negatif Rp 23,92 triliun dan mengalami kerugian Rp 13,74 triliun. Menurut Hexana, kajian yang dilakukannya berbuah tiga poin akar permasalahan. Pertama, perseroan meluncurkan produk yang membutuhkan likuiditas tinggi, tetapi menjanjikan imbal hasil yang sangat tinggi. Kedua, menurut dia, adalah penempatan investasi yang sangat jauh dari prinsip kehati-hatian. Ketiga adalah adanya penyajian balance sheet yang tidak sesuai. Hal tersebut sebetulnya telah ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui audit pada 2015.

Tempo.co / 17-12-2019

21. Inilah 4 kasus gagal bayar besar asuransi jiwa di Indonesia

Asuransi Jiwasraya menyerah, tak mampu membayar klaim pemegang polis yang sampai akhir tahun ini mencapai Rp 12,4 triliun. Bisa jadi gagal bayar klaim  ini menjadi tragedi terbesar di industri asuransi jiwa di  Tanah Air. Catatan kontan.co.id, sejumlah kasus gagal bayar asuransi jiwa pernah terjadi di Indonesia. Berikut deretannya kasus gagal bayar asuransi jiwa. 1. Gagal bayar Bakrie Life, 2. Gagal Bayar Asuransi Bumi Asih Jaya (2013), 3. Asuransi Jiwa Bumiputera 1912, 4. Gagal bayar Asuransi Jiwasraya.

Today.line.me / 17-12-2019

22. Dirut Bhinneka Life Diganjar Penghargaan Indonesia Most Admired CEO 2019

Perusahaan asuransi jiwa nasional PT Bhinneka Life Indonesia (Bhinneka Life) kembali mendulang prestasi. Kali ini, Direktur Utama Bhinneka Life terpilih menjadi penerima penghargaan Indonesia Most Admired CEO 2019 kategori Excellent Leadership for Establishing Solid Business Platform in Insurance Industry. Indonesia Most Admired CEO 2019 merupakan ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan Warta Ekonomi sebagai wujud apresiasi terhadap CEO perusahaan yang mampu menunjukan kualitas dan citra sebagai CEO terbaik serta memiliki komitmen, bekerja keras, dan piawai menerapkan kebijakan serta bersinergi baik dengan internal maupun eksternal perusahaan.

Wartaekonomi.co.id / 17-12-2019

23. Nasib Nasabah Jiwasraya, ke Kantor Erick Thohir Malah Diterima Satpam

Sejumlah nasabah mendatangi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mendatangi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kemarin (17/12/2019). Mereka datang ke kementerian untuk mengadu dan meminta kejelasan nasibnya, yakni terkait pembayaran polis. Nasabah lain, Haresh mengatakan, kedatangannya ke kementerian untuk bertemu Staf Menteri BUMN Arya Sinulingga. Dia mengaku sudah melayangkan surat, namun belum tahu apakah bisa bertemu atau tidak. Yang pasti, kata dia, pihaknya menuntut kejelasan pembayaran polis. Nasabah Jiwasraya rupanya memang harus banyak bersabar. Lantaran, rencana bertemu Arya Sinulingga tidak kesampaian. Alhasil, para nasabah pun harus pulang dengan 'tangan kosong' alias tanpa hasil.

 Detik.com / 18-12-2019

24. Berita Foto: Laboratorium Komputer Avrist

Presiden Direktur PT Avrist Assurance Anna Leonita (tengah) berbincang dengan Head of Digital Experience, PT Avrist Assurance dan perwakilan keluarga Harry H Diah, Azza Zahra Diah (kiri) dan Corporate Secretary, FEB UI Desti Fitriani setelah meresmikan Laboratorium Avrist di FEB UI, Depok, Jawa Barat, Senin (16/12).

Suara Pembaruan / 18-12-2019, Hal 11

INFORMASI KEUANGAN

USD/IDR

14.020

IHSG (per 18 Desember 2019)

6.244,35

BI Rate

 

Sumber Kontan.com

Sumber Media:

Sindonews.com, Antaranews.com, Cnbcindonesia.com, Kontan.co.id, Merdeka.com, Okezone.com, Republika.co.id, Today.line.me, Wartaekonomi.co.id, Youngster.id, Detik.com, HE Neraca, Kontan, Koran Tempo.

DOWNLOAD PDF