AAJI Daily News - 31 Desember 2019
FM-CC-AAJI-06-001 |
Selasa, 31 Desember 2019
HEADLINE NEWS
- 2020, Jiwasraya Janji Bayar Klaim
- Jiwasraya Fokus Pasarkan Unit-Linked
- OJK Menyemprit Jiwasraya
- Skenario Bentuk Anak Usaha Dianggap Realistis
- Kinerja Positif Pasar Modal Dibayangi Kasus Jiwasraya
- Jaksa Mencari Titik Terang Jiwasraya
- PKS Setuju Pembentukan Pansus Jiwasraya
- Tiga Bank Pernah Suntik Jiwasraya
- Industri Perasuransian Harus Menyiapkan SDM yang Profesional
- Tenaga Pemasar Bersertifikasi Untuk Ciptakan Pasar Asuransi Kompetitif
- Industri Asuransi Jiwa Diproyeksi Total Premi Tumbuh 10-14 Persen Pada 2020
- FWD Life Gelar FWD #UnstoppablePassion
- Manulife Indonesia Terapkan Budaya Kerja Baru Kaizen
- CBC: Tak Perlu Panik Soal Jiwasraya, Saham Mahaka Beri Cuan Rp2,8 Miliar
- Kronologi Kasus Gagal Bayar Jiwasraya Versi OJK
- 3 Saksi Kasus Jiwasraya Masih Diperiksa di Kejagung, Apa yang Didalami?
- Pimpinan KPK soal Jiwasraya: Sudah Dilaporkan April, tapi Tak Ada Progres
- Jiwasraya Gagal Bayar Polis Malah Dapat Penghargaan, Kok Bisa?
- DPR Bentuk Pansus Jiwasraya, Andre Rosiade: Masa Enggak Bisa Menemukan Masalah
- Kasus Jiwasraya, Kejagung Tegaskan Tidak Ada yang Kabur
- Pengamat Perbankan Sebut Gagal Bayar Jiwasraya Tidak Perlu ‘Digoreng’
- Deni: Setop Tebar Kepanikan, Benahi Jiwasraya
- Jiwasraya Disehatkan Melalui Tiga Skema
- Selesaikan Tuntas Kasus Jiwasraya
- Anjlok 73,8%, Investasi Jiwasraya Minus Rp 15,2 Triliun
- Belum Umumkan Laporan Keuangan 2018, Jiwasraya Disemprit OJK
- Tiga Bank BUMN Sempat Suntik Jiwasraya
- Hari ini, Kejaksaan Agung Periksa Saksi Kasus Jiwasraya
- Skenario Anak Usaha Dinilai Realistis untuk Penyelamatan Jiwasraya
- Solusi Gagal Bayar Asuransi
INDUSTRI ASURANSI
1. 2020, Jiwasraya Janji Bayar Klaim
PT Asuransi Jiwasraya bernjanji membayar kewajiban klaim kepada pemegang polis pada 2020 secara bertahap. Klaim akan dibayarkan setelah BUMN itu melaksanakan tiga skema penyehatan untuk mendapatkan likuiditas dan solvabilitas. Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko berjanji akan membayarkan tunggakan klaim asuransi nasabah JS Saving Plan pada 2020 mendatang. Ia optimistis bisa meraup dana segar dari beberapa upaya yang akan dilakukan dalam menyehatkan keuangan perusahaan asuransi BUMN itu. Ia menyatakan salah satu strategi untuk menyelamatkan Jiwasraya adalah pelaksanaan dari mitra strategis untuk mengelola anak usaha, yakni Jiwasraya Putra. Saat ini, ia bilang sudah ada enam investor yang sedang mengikuti uji tuntas atau due diligence. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko kepada Investor Daily di Jakarta, Jumat (27/12), mengungkapkan, tiga inisiatif atau skema yang disiapkan Jiwasraya adalah mencari mitra strategis melalui PT Jiwasraya Putra (anak perusahaan), menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) yang dapat dikonversi menjadi saham, dan membuat produk reasuransi dengan investor. Pemerintah juga harus mengusut semua yang terlibat dan menjamin dana nasabah dikembalikan. Kasus Jiwasraya mencuat pada 2004. Jiwasraya kini membutuhkan suntikan modal Rp 32,89 triliun untuk memenuhi rasio kecukupan modal berbasis risiko (risk based capital/RBC) 120%. Aset Jiwasraya hanya Rp 23,26 triliun, padahal kewajibannya Rp 50,5 triliun.
Suara Pembaruan / 30-12-2019, hal. 5
2. Jiwasraya Fokus Pasarkan Unit-Linked
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) akan fokus menjual produk unit linked sebagai sumber pendapatan yang sehat, untuk mengatasi masalah produk JS Plan yang sempat menjadi primadona. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan bahwa perseroan telah menghentikan penjualan JS Plan per Oktober 2018 saat perseroan mengumumkan gagal bayar klaim sebesar Rp802 miliar. “Sekarang kami fokus pada unit linked. Dalam kondisi ini relatif aman karena segregated fund,” kata Hexana.
Bisnis Indonesia / 31-12-2019, hal. 11
3. OJK Menyemprit Jiwasraya
OJK memberikan sanksi kepada PT Asuransi Jiwasraya karena terlambat menyampaikan laporan keuangan tahun 2018. Namun, Juru Bicara OJK Sakar Putih Djarot enggan menyebutkan bentuk sanksi apa yang diberikan. Jiwasraya ingin merilis laporan keuangan 2018 jika hasil audit BPK and BPKP keluar. Namun tertunda dan memilih menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) terlebih dulu.
Kontan / 31-12-2019, hal. 20
4. Skenario Bentuk Anak Usaha Dianggap Realistis
Skenario pembentukan anak usaha dinilai paling memungkinkan ditempuh untuk menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Basis pelanggan yang besar diharapkan menjadi sumber penjualan produk untuk menambah aliran kas yang masuk ke perusahaan. Jiwasraya berencana menempuh tiga langkah eksternal untuk penguatan modal, yakni membentuk anak perusahaan asuransi jiwa bernama Jiwasraya Putra, mengajukan pinjaman jangka pendek (bridging loan), dan membuat produk asuransi baru berupa financial reinsurance. Pengamat industri asuransi Irvan Rahardjo berpendapat, skenario penyelamatan dengan membentuk anak usaha paling memungkinkan dan realistis. Inisiatif pembentukan anak usaha itu telah mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan pada September 2019. Pendirian Jiwasraya Putra melibatkan sejumlah mitra BUMN. Sejauh ini, ada empat BUMN yang akan bergabung mendirikan Jiwasraya Putra, yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero), PT Pegadaian (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (Persero). Pada Oktober 2018, Jiwasraya mengumumkan gagal bayar polis JS Saving Plan senilai Rp 802 miliar. Dalam rapat dengan Komisi VI DPR pada 16 Desember 2019, Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menyatakan, manajemen Jiwasraya tak sanggup memenuhi kewajiban pembayaran polis nasabah Rp 12,4 triliun per Desember 2019.
Kompas / 31-12-2019, hal. 13
5. Kinerja Positif Pasar Modal Dibayangi Kasus Jiwasraya
Kasus penyelewengan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) harus lebih aktif ditangani Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut ada dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan dana investasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Kejaksaan sudah menerbitkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) pada 17 Desember 2019. Dikhawatirkan kasus Jiwasraya bisa memperburuk citra pasar modal Indonesia di 2020 yang akan menjadi kontraproduktif dengan kebutuhan pembangunan perekonomian nasional. Pengamat pasar modal Yanuar Rezky mengatakan ada kejanggalan besar dalam kasus Jiwasraya. Keanehan utama adalah IHSG tidak mengalami kejatuhan besar atau masih positif meskipun tumbuhnya kecil hingga akhir 2019. Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida mengatakan, pihaknya tengah menyusun revisi atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Menurutnya revisi harus dilakukan demi penyesuaian dengan standar internasional, pengaturan menyeluruh untuk p ihak, aktivitas, dan kegiatan yang berkaitan dengan penghimpunan dana masyarakat. Ini juga demi mempertegas posisi OJK dalam fungsi authorization, standard setter, supervision dan enforcement.
Koran Sindo / 31-12-2019, hal. 16
6. Jaksa Mencari Titik Terang Jiwasraya
Setelah didesak berbagai pihak agar tidak berlama-lama menuntaskan kasus korupsi jumbo di PT Asuransi Jiwasraya (persero), Kejaksaaan Agung kemarin mulai menggali keterangan dari sejumlah saksi kunci. “Memang benar hari ini (kemarin) dan besok (hari ini) ada pemanggilan. Wajib kami tuntaskan dan tentu kami gali berapa banyak kerugian,” kata Jaksa Agung ST Burhanuddin. Selain itu, kejaksaan juga menjadwalkan penggeledahan terhadap kediaman 10 saksi yang sudah dicegah tangkal bepergian ke luar negeri. Menurut Adi, penggeledahan dilakukan untuk mencari alat bukti dan keterangan tambahan. Ke-10 saksi yang dicegah tangkal ialah HR, DYA, HP, MZ, DW, GL, ER, HH, BT, dan AS. Kejaksaan tidak membocorkan identitas ataupun jabatan mereka yang diduga tahu banyak soal kasus ini. Kasus Jiwasraya bermula dari laporan masyarakat dan Kejati Jakarta yang mengendus dugaan korupsi di periode 2014-2018. Jiwasraya melalui unit kerja pusat bancassurance dan aliansi strategis menjual produk JS Saving Plan dengan bunga 6,5%-10% sehingga memperoleh pendapatan total dari premi sebesar Rp53,27 triliun. Hingga Agustus 2019, Jiwasraya menanggung potensi kerugian Rp13,7 triliun dan membutuhkan dana segar Rp32,89 triliun agar bisa mencapai rasio jumlah modal minimum yang harus dipenuhi (risk based capital/RBC) minimal 120%. Rasio ini juga sekaligus merupakan ukuran tingkat kesehatan finansial perusahaan asuransi. Berdasarkan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), minimal batas RBC sebesar 120%.
Media Indonesia / 31-12-2019, hal. 2
7. PKS Setuju Pembentukan Pansus Jiwasraya
Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, menyatakan partainya mendukung dibentuknya panitia khusus terkait kasus Jiwasraya. Hidayat mengatakan kasus Jiwasraya yang diduga merugikan negara hingga Rp 13,7 triliun itu perlu upaya penyelesaian dengan pendekatan komprehensif. Masalah Jiwasraya bermula ketika perusahaan pelat merah ini menunda pembayaran klaim produk asuransi Saving Plan sebesar Rp 802 miliar pada Oktober 2018. Produk ini disalurkan melalui beberapa bank seperti PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), PT Bank ANZ Indonesia, PT Bank QNB Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank KEB Hana, PT Bank Victoria Tbk, dan PT Bank Standard Chartered Indonesia.
Warta Kota / 31-12-2019, hal. 15
8. Tiga Bank Pernah Suntik Jiwasraya
PT Asuransi Jiwasraya (persero) pernah mendapatkan suntikan dana dari tiga bank BUMN saat mengumumkan penundaan pembayaran polis. Ketiga bank tersebut ialah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Dalam laporan keuangan tiga bank itu, yang dipublikasikan pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, kemarin, disebutkan, BTN memberi suntikan dana Rp200 miliar pada 2018. Transaksi itu dilakukan melalui penjualan surat berharga atau repurchasing agreement (repo) dengan perjanjian dibeli kembali dengan jaminan surat berharga WSKT02ACN3. “Repo dilakukan dengan pertimbangan sinergi antar-BUMN, agunan berupa surat berharga obligasi BUMN (rating A-AAA), dan coverage ratio di atas 200%,” kata Sekretaris Perusahaan BTN Achmad Chaerul. Corporate Secretary BNI Meiliana menjelaskan kredit tersebut dijamin dengan obligasi pemerintah dan obligasi korporasi total senilai Rp468 miliar atau coverage ratio senilai 214,7%. Saat ini, kualitas kredit kepada Jiwasraya dalam kondisi lancar. Adapun BRI menyuntikkan dana kepada Jiwasraya melalui mekanisme repo pada 2018. Transaksi ini juga dijamin beberapa obligasi pemerintah, seperti FR0044 senilai Rp5,7 miliar, FR0059 senilai Rp350,5 miliar, FR0061 senilai Rp193,24 miliar, FR0063 senilai Rp45,3 miliar, FR0068 senilai Rp13 miliar, dan FR0074 senilai Rp244,3 miliar. Hingga kini, PT Asuransi Jiwasraya belum menyerahkan laporan keuangan 2018. Juru bicara OJK, Sekar Putih Djarot, mengatakan pihaknya akan memberikan sanksi ihwal keterlambatan penerbitan laporan keuangan Jiwasraya.
Media Indonesia / 31-12-2019, hal. 10
9. Industri Perasuransian Harus Menyiapkan SDM yang Profesional
Sebagai industri jasa keuangan yang harus mengedepankan aspek prude, pemenuhan kebutuhan SDM berkualitas di perasuransian, termasuk jumlah tertentu untuk posisi tertentu, diatur dalam POJK. Di industri perasuransian ada SDM dengan beberapa skill specialist yang jumlahnya terbatas, sebut saja aktuaris dan underwriter. Selain itu mencari orang yang bagus mengelola investasi, di business process dan IT pun tidak mudah. Karena jumlahnya terbatas namun di sisi lain kebutuhannya tinggi, maka yang terjadi adalah perputaran SDM diantara perusahaa yang ada. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk menyiapkan SDM asuransi yang profesional semenjak proses rekruitmen. Untuk menarik minat generasi milenial bekerja di perasuransian, menurut Dadang, perusahaan asuransi yang berfokus pada bisnis asuransi dapat menciptakan ekosistem kerja yang inovatif dan inspiratif. Di Indonesia, Ketua U9APARImum Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APARI), Bambang Suseno mengatakan, OJK selaku regulator bersama dengan asosiasi perasuransian telah melakukan sosialisasi secara intensif mengenai perasuransian di kampus dan dunia usaha, sehingga literasi dan penetrasi asuransi di masyarakat diharapkan dapat meningkat.
Media Asuransi / Ed. Des 2019
10. Tenaga Pemasar Bersertifikasi Untuk Ciptakan Pasar Asuransi Kompetitif
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui bahwa tenaga pemasar asuransi masih memiliki peranan penting dalam mengembangkan bisnis perasuransian saat ini. Untuk menjaga profesionalitas profesi pemasar asuransi, OJK pada November 2018 juga telah menertibkan perusahaan yang melakukan kegiatan keperantaraan atau pemasaran produk asuransi namun berlum terdaftar atau memiliki izin. Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengatakan, berdasarkan Undang-Undang (UU) nomor 40 tahun 2014 tentang peraturan menyatakan bahwa OJK memberikan kewenangan kepada asosiasi untuk melakukan sertifikasi keagenan.
Media Asuransi / Ed. Des 2019
11. Industri Asuransi Jiwa Diproyeksi Total Premi Tumbuh 10-14 Persen Pada 2020
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memperkirakan total premi akan tumbuh di kisaran 10-14 persen pada 2020 dan masih didominasi oleh produk unitink. Kepala Departemen Aktuaria Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Yanes Matulatuwa mengatakan bahwa industri asuransi jiwa masih memiliki potensi yang tinggi untuk tumbuh. Kemudian, berkembangnya teknologi digital dan jumlah generasi milenial di Indonesia yang sangat besar, dengan sebagian merupakan pengguna internet dan sangat aktif dalam menggunakan layanan digital keuangan menjadi pendorong pertumbuhan asuransi jiwa.
Media Asuransi / Ed. Des 2019
12. FWD Life Gelar FWD #UnstoppablePassion
PT FWD Life Indonesia (FWD Life) mempersembahkan FWD #UnstopablePassion, sebuah kampanye yang bertujuan untuk mendukung nasabah mengejar passion mereka dan celebrate living dengan meluncurkan program Unstoppable Music dan Unstoppable Cities di Jakarta, 5 November 2019. FWD #UnstoppableMusic akan dilaksanakan di Hard Rock Cafe di Jakarta, Medan, dan Bali selama tiga bulan, dari November 2019 hingga Januari 2020. Dimulai pada 4 November 2019 di Hard Rock Cafe Jakarta.
Media Asuransi / Ed. Des 2019
13. Manulife Indonesia Terapkan Budaya Kerja Baru Kaizen
PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) menerapkan budaya kerja baru, yakni Program Kaizen untuk meningkatkan performa kerja karyawan yang dampaknya akan mendongkrak tingkat kepuasan nasabah. Untuk tahap awal, Program Kaizen ini baru diterapkan di tim operation dengan jumlah karyawan sekitar 450 orang yang antara lain bertugas di bidang underwriting, klaim dan customer service.
Media Asuransi / Ed. Des 2019
14. CBC: Tak Perlu Panik Soal Jiwasraya, Saham Mahaka Beri Cuan Rp2,8 Miliar
Presiden Direktur Centre for Banking Crisis (CBC), Achmad Deni Daruri berpendapat, masalah gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan hal lazim dalam dunia perasuransian sehingga tidak perlu “digoreng” karena hanya akan menimbulkan kepanikan. Dia menilai kepanikan semua pihak di akhir tahun ini terkait persoalan Jiwasraya bisa menjadi bola liar akibat pernyataan yang makin tidak jelas. Sejumlah pernyataan yang tidak bertanggung jawab juga muncul di berbagai media.
Bisnis.com / 30-12-2019
15. Kronologi Kasus Gagal Bayar Jiwasraya Versi OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhirnya angkat suara soal permasalahan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Padahal, sebelumnya, OJK sempat irit bicara mengenai asuransi BUMN tersebut. Bermula pada 2004, perusahaan melaporkan cadangan yang lebih kecil dari seharusnya, insolvensi (risiko pailit) mencapai Rp2,76 triliun. Selang dua tahun kemudian, yaitu pada 2006 laporan keuangan perseroan menunjukkan ekuitas negatif Rp3,29 triliun. Aset yang dimiliki jauh lebih kecil dibandingkan kewajiban. Hingga pada kurun waktu 2010-2012, Jiwasraya melanjutkan skema reasuransi dan mencatatkan surplus sebesar Rp1,3 triliun pada akhir 2011. Per 31 Desember 2012, lewat skema finansial reasuransi Jiwasraya masih mencatat surplus Rp1,6 triliun. Namun, tanpa skema finansial reasuransi, maka Jiwasraya mengalami defisit sebesar Rp3,2 triliun. Puncaknya pada tahun ini, Hexana mengungkap Jiwasraya membutuhkan dana sebesar Rp32,89 triliun untuk memenuhi rasio solvabilitas (RBC) 120 persen. Tak hanya itu, aset perusahaan tercatat hanya sebesar Rp23,26 triliun, sedangkan kewajibannya mencapai Rp50,5 triliun. Akibatnya, ekuitas Jiwasraya negatif sebesar Rp27,24 triliun. Sementara itu, liabilitas dari produk JS Saving Plan yang bermasalah tercatat sebesar Rp15,75 triliun.
Cnnindonesia.com / 30-12-2019
16. 3 Saksi Kasus Jiwasraya Masih Diperiksa di Kejagung, Apa yang Didalami?
Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Adi Toegarisman menyebut ada 3 orang yang masih diperiksa sebagai saksi kasus Jiwasraya di Kejagung. Adi menyebut 3 saksi yang masih diperiksa Kejagung adalah mantan Kepala Pusat Bancassurance dan Aliansi Strategis Jiwasraya Eldin Nasution, Stephanus Turangan selaku Dirut PT Trimegah Sekuritas Indonesia, dan Presiden Direktur Prospera Asset Management Yosep Chandra.
Detik.com / 30-12-2019
17. Pimpinan KPK soal Jiwasraya: Sudah Dilaporkan April, tapi Tak Ada Progres
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango buka-bukaan soal kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya. Nawawi menyebut kasus itu sebenarnya sudah dilaporkan ke KPK pada April 2019 namun tidak ditangani dengan maksimal. Kembali ke keterangan Nawawi, Ia menyebut saat itu BPK juga sudah menyerahkan sejumlah data-data terkait kasus PT Asuransi Jiwasraya tersebut. Namun, Ia menduga tidak ada keseriusan dari pimpinan KPK sebelumnya untuk menangani laporan soal Jiwasraya itu.
Detik.com / 30-12-2019
18. Jiwasraya Gagal Bayar Polis Malah Dapat Penghargaan, Kok Bisa?
Sebuah pesan berantai ramai di grup WhatsApp. PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mendapatkan award atau penghargaan sebagai Product Development Terbaik di sektor finansial di BUMN Branding and Marketing Award 2018. Award tersebut diberikan oleh media BUMN Track dengan Ketua Dewan Jurinya Rhenald Kasali. Ia menjelaskan, award tersebut merupakan terkait produk bukan penghargaan terkait finansial dan masalah keuangan Jiwasraya. Dan produk yang dimiliki Jiwasraya itu sudah mendapatkan izin dan telah diperiksa OJK. Menurut Rhenald, saat mendapatkan penghargaan pada 2018, Dewan Juri melihat laporan keuangan pada 2017.
Detik.com / 30-12-2019
19. DPR Bentuk Pansus Jiwasraya, Andre Rosiade: Masa Enggak Bisa Menemukan Masalah
DPR RI berencana memanggil auditor dari kantor akuntan publik (KAP) yang ditunjuk oleh Jiwasraya dalam kasus gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya. Termasuk, PricewaterhouseCoopers, yang menyebut bahwa Jiwasraya masih untung. Pansus itu, kata Andre, akan dibentuk setelah masa reses DPR berakhir pada Januari 2020 mendatang. Anggota Komisi III DPR RI Andre Rosiade menyebut, KAP yang mengaudit laporan keuangan Jiwasraya diduga melakukan kelalaian. Senada dengan Andre, anggota Komisi VI Ahmad Baidowi menyatakan, KAP yang dianggap lalai bisa dipanggil oleh DPR RI. Bisa juga oleh Kejaksaan Agung yang tengah menyidik kasus ini.
Fajar.co.id / 30-12-2019
20. Kasus Jiwasraya, Kejagung Tegaskan Tidak Ada yang Kabur
Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Adi Toegarisman menyatakan bahwa pihak yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus skandal Jiwasraya tidak melarikan diri ke luar negeri. Sebelumnya, Kejagung RI telah mencegah 10 orang agar tidak pergi ke luar negeri saat diperlukan untuk diperiksa terkait kasus Asuransi Jiwasraya. Mereka yang dicegah inisialnya HR, DH, HP, NZ, DW, GL, GR, HD, BT dan AS. Jaksa Agung RI ST Burhanuddin mengatakan jika 10 orang dengan inisial nama tersebut sudah diminta agar dicegah ke luar negeri sejak Kamis malam (26/12).
Gatra.com / 30-12-2019
21. Kini Bermasalah, Jiwasraya Pernah Banjir Penghargaan di Tahun 2018
Di saat BUMN Jiwasraya kini dalam kondisi kolaps, rupanya perusahaan pelat merah itu pernah banjir meraih penghargaan. Contohnya di tahun 2018 lalu. Salah satu yang diterima oleh Jiwasraya adalah BUMN Branding and Marketing Award 2018 yang diberikan oleh BUMN Track, media yang khusus mengulas BUMN. Pemimpin Redaksi BUMN Track Ahmad Koesaini menjelaskan proses penjurian bagi BUMN agar bisa meraih penghargaan pada tahun lalu tidak mudah. Ada seleksi ketat yang dilalui. Dua di antaranya adalah isian kuisioner lalu dilanjutkan dengan presentasi BUMN di hadapan dewan juri. Selain dari BUMN Track, Jiwasraya di tahun 2018 juga mendapatkan penghargaan dari empat institusi lainnya yakni Markplus, Warta Ekonomi, dan Infobank. Sedangkan, Majalah SWA memberikan dua penghargaan di tahun 2016. Markplus memberikan empat penghargaan. Namun, PT Asuransi Jiwasraya kini tengah dirundung masalah. Perusahaan yang sudah ada sejak 160 tahun itu kini memiliki total utang sebesar Rp50,5 triliun. Salah satu yang menjadi sorotan dan juga sebab kerugian Jiwasraya adalah produk finansial mereka bernama JS Saving Plan. Rp15,7 triliun dari total utang Jiwasraya adalah liabilitas dari produk ini.
Idntimes.com / 30-12-2019
22. Pengamat Perbankan Sebut Gagal Bayar Jiwasraya Tidak Perlu ‘Digoreng’
Di tengah polemik jiwasraya pengamat perbankan menyarankan agar masalah gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak perlu ‘digoreng-goreng’. Karena hanya akan menimbulkan kepanikan. Presiden Direktur Centre for Banking Crisis (CBC) Achmad Deni Daruri menyarankan agar seluruh pihak tidak saling menyalahkan. Tidak perlu menuding OJK lamban dalam menjalankan pengawasan, atau menuduh investasi Jiwasraya di PT Mahaka Media Tbk (ABBA) adalah salah satu pemicu gagal bayar.
Indopos.co.id / 30-12-2019
23. Deni: Setop Tebar Kepanikan, Benahi Jiwasraya
Di tengah polemik jiwasraya pengamat perbankan menyarankan agar masalah gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tidak perlu ‘digoreng-goreng’. Karena hanya akan menimbulkan kepanikan. Presiden Direktur Centre for Banking Crisis (CBC) Achmad Deni Daruri menyarankan agar seluruh pihak tidak saling menyalahkan. Tidak perlu menuding OJK lamban dalam menjalankan pengawasan, atau menuduh investasi Jiwasraya di PT Mahaka Media Tbk (ABBA) adalah salah satu pemicu gagal bayar.
Inilah.com / 30-12-2019
24. Jiwasraya Disehatkan Melalui Tiga Skema
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berjanji membayar kewajiban klaim kepada para pemegang polis pada 2020 secara bertahap. Klaim akan dibayarkan setelah BUMN itu melaksanakan tiga skema penyehatan untuk mendapatkan likuiditas dan meningkatkan solvabilitas. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko kepada Investor Daily di Jakarta, Jumat (27/12), mengungkapkan, tiga inisiatif atau skema yang disiapkan Jiwasraya adalah mencari mitra strategis melalui PT Jiwasraya Putra (anak perusahaan), menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt) yang dapat dikonversi menjadi saham, dan membuat produk reasuransi dengan investor.
Investor.id / 30-12-2019
25. Selesaikan Tuntas Kasus Jiwasraya
Kerugian masif perusahaan milik negara, PT Asuransi Jiwasraya (Persero), menuntut perbaikan menyeluruh industri asuransi di Tanah Air. Kerugian Jiwasraya menjadi perhatian luas setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara terbuka menyebut kerugian triliunan rupiah yang dialami perusahaan asuransi itu diduga akibat adanya kejahatan korporasi. Kerugian negara sejauh ini diperkirakan Rp 13,7 triliun. Sebelumnya, Dirut Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menyatakan, Jiwasraya tidak sanggup membayar polis nasabah senilai Rp 12,4 triliun yang jatuh tempo per Desember 2019.
Kompas.id / 30-12-2019
26. Anjlok 73,8%, Investasi Jiwasraya Minus Rp 15,2 Triliun
Jika masih berumur panjang, manajemen Asuransi Jiwasraya berjanji menerapkan strategi baru menjalankan bisnis. Jiwasraya akan mengurangi penempatan pada instrumen investasi saham demi mengurangi dampak naik turunnya harga (volatilitas) saham. Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko menjelaskan, Jiwasraya akan mengurangi porsi investasi saham dari saat ini 50% menjadi 20%. Penempatannya pun hanya di saham blue chip berkinerja baik. Akibat kongkalikong bermain di saham gorengan dan reksadana abal-abal, nilai aset saham Jiwasraya amblas atau tinggal tersisa Rp 1,4 triliun per 26 Desember 2019. Padahal sampai dengan September 2019, nilai aset saham milik asuransi pelat ini masih di kisaran angka Rp 2,48 triliun. Sedangkan aset investasi di instrumen reksadana saham hanya tersisa Rp 4 triliun. Dengan kata lain, total nilai investasi Jiwasraya di saham dan reksadana anjlok 73,8% alias minus Rp 15,2 triliun.
Kontan.co.id / 30-12-2019
27. Belum Umumkan Laporan Keuangan 2018, Jiwasraya Disemprit OJK
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hingga saat ini belum menerbitkan laporan keuangan periode 2018. Perseroan hanya melampirkan laporan keuangan hingga 2017. Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, pihaknya akan memberikan sanksi keterlambatan penerbitan laporan keuangan Jiwasraya. Sementara itu, Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto menegaskan, perusahaan yang belum memberikan laporan keuangan seperti kewajiban yang tertuang dalam POJK tersebut, bisa diindikasikan ada permasalahan besar pada perusahaan itu. Menurutnya, keterlambatan laporan keuangan Jiwasraya juga menjadi faktor lain yang akan memperburuk reputasi perusahaan di tengah kasus gagal bayar.
Kumparan.com / 30-12-2019
28. Tiga Bank BUMN Sempat Suntik Jiwasraya
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pernah mendapatkan suntikan dana dari tiga bank BUMN saat mengumumkan penundaan pembayaran polis. Tiga bank tersebut adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN). Dalam laporan keuangan tiga bank tersebut yang dipublikasikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Senin, 30 Desember 2019, BTN memberi suntikan dana sebesar Rp200 miliar pada 2018.
Medcom.id / 30-12-2019
29. Hari ini, Kejaksaan Agung Periksa Saksi Kasus Jiwasraya
Mulai pagi Hari ini, Kejaksaan Agung menggali keterangan saksi untuk kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Terpisah, Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) M Adi Toegarisman menyebut untuk hari ini sudah ada dua saksi yang dihadirkan. Keduanya datang ke Kejaksaan pada pukul 09:00 WIB.
Mediaindonesia.com / 30-12-2019
30. Skenario Anak Usaha Dinilai Realistis untuk Penyelamatan Jiwasraya
Skenario pembentukan anak usaha dinilai paling memungkinkan ditempuh untuk menyelamatkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Basis pelanggan yang besar diharapkan menjadi sumber penjualan produk untuk menambah aliran kas yang masuk ke perusahaan. Dalam dokumen yang beredar, Jiwasraya berencana menempuh tiga langkah eksternal untuk penguatan modal, yakni membentuk anak perusahaan asuransi jiwa bernama Jiwasraya Putra, mengajukan pinjaman jangka pendek (bridging loan), dan membuat produk asuransi baru berupa financial reinsurance. Pengamat industri asuransi Irvan Rahardjo berpendapat, skenario penyelamatan dengan membentuk anak usaha paling memungkinkan dan realistis.
Kompas.id / 31-12-2019
31. Solusi Gagal Bayar Asuransi
Seperti diketahui, solusi cepat dalam jangka pendek untuk mengatasi kesulitan keuangan bagi perusahaan asuransi yang mengalami insolvency adalah dengan melibatkan pemegang saham. Alternatifnya, dalam bentuk pinjaman subordinasi atau penambahan modal setor atau mengundang investor baru untuk menyehatkan perusahaan dalam jangka pendek (instant solution). Salah satu cara cepat adalah memanfaatkan kekayaan berbentuk properti yang bertebaran di seluruh Nusantara. Kekayaan itu tidak dijual, tapi disekuritisasi bekerja sama dengan investor atau lembaga keuangan, seperti perbankan. Revaluasi kekayaan tak dianjurkan karena tak ada kucuran dana dan harus membayar pajak penghasilan atas capital gain. Wacana pendirian anak perusahaan serta pembentukan holding asuransi dapat saja dilanjutkan, tetapi hasilnya butuh waktu panjang di atas satu tahun.
Kompas.id / 31-12-2019
INFORMASI KEUANGAN
USD/IDR |
13.925 |
IHSG (per 30 Desember 2019) |
6.299,54 |
BI Rate |
|
Sumber Kontan.com
Sumber Media:
Suara Pembaruan, Bisnis Indonesia, Kontan, Kompas, Media Indonesia, Koran Sindo, Koran Tempo, Warta Kota, TEMPO, Media Asuransi, Bisnis.com, Cnbcindonesia.com, Cnnindonesia.com, Detik.com, Dream.co.id, Fajar.co.id, Gatra.com, Idntimes.com, Indopos.co.id, Inilah.com, Investing.com, Investor.id, Kompas.com, Kompas.id, Kompasiana.com, Kontan.co.id, Kumparan.com, Liputan6.com, Medcom.id, Mediaindonesia.com, Merahputih.com, Merdeka.com, Republika.co.id, Suara.com, Tempo.co, Wartaekonomi.co.id
