AAJI Daily News - 21 November 2019
FM-CC-AAJI-06-001
Rabu, 20 November 2019
HEADLINE NEWS
1. Rekam Jejak Direksi Dipertanyakan
2. Sun LIfe Buka Kantor Pemasaran di Surabaya
3. Allianz Upayakan Automasi Digital
4. Penyelamatan AJB Bumiputera Tunggu PP
5. Kemenkeu Penyehatan Jiwasraya Tidak Pakai Dana APBN
6. DPR Hidupkan Rencana Lembaga Penjamin Asuransi
7. Kejaksaan Telisik Kerugian Negara Dalam Kasus Jiwasraya
8. BPK Temukan Indikasi Salah Kelola Investasi
9. Menteri BUMN Akan Tunjuk Inspektur Jenderal
10. Pemerintah Bawa Jiwasraya ke Ranah Hukum
11. Sun Life: Potensi pemegang polis di Jatim terus tumbuh
12. DPR: Masalah Bumiputera Paling Krusial untuk Diselesaikan OJK
13. Selamatkan AJB Bumiputera, DPR Harus De-mutual
14. Penyelamatan Bumiputera Terganjal Status Usaha Bersama
15. Cari Investor Hingga Bentuk Holding Jadi Cara Selamatkan Jiwasraya
16. Penyelamatan Asuransi Bumiputera, Status Mutual Dihapuskan
17. Manajemen Jiwasraya Jalankan Skenario Atasi Masalah Perusahaan
18. DPR akan memasukkan lembaga penjamin polis asuransi dalam Prolegnas
19. Soal rencana pembentukan lembaga penjamin asuransi, ini kata pengamat
20. Perkuat Posisi Sebagai Perusahaan Asuransi Berbasis Digital, Allianz Indonesia Lakukan Berbagai Automasi Digital
21. Kekurangan Likuiditas Bumiputera Jadi Masalah Paling Krusial
22. Bos Jiwasraya Kami dan Pemegang Saham Cari Solusi dan Berjuang untuk Nasabah
23. MNC Life Bayarkan Klaim Kematian Rp200 Juta di Jakarta
24. Jiwasraya Jalankan Lima Skenario Atasi Masalah Likuiditas
25. ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 Rekam Jejak Direksi Dipertanyakan
26. Pembentukan Lembaga Penjamin Polis Terganjal Modal
INDUSTRI ASURANSI JIWA
Rekam Jejak Direksi Dipertanyakan
Rekam jejak jajaran direksi AJB Bumiputera 1912 menjadi pertanyaan para pemegang polis, setelah hasil fit and proper test tiga direksi muncul. Ketua Himpunan Pemegang Polis Bumiputera Jaka Irwanta mengkritisi pemilihan direksi yang memiliki rekam jejak masalah pengelolaan keuangan dan keseluruhan proses uji kepatutan dan kelayakan yang relatif cepat. OJK telah menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap tiga orang calon direksi AJB Bumiputera 1912 antara lain Direktur Teknik dan Aktuaria Joko Suwaryo, Direktur Investasi dan Keuangan Agus SIgit Kusnadi, dan Direktur Pemasaran SG Subagyo. Hanya Joko Suwaryo yang dinyatakan lulus uji.
Bisnis Indonesia – 20/11/2019, Hal 18
Sun LIfe Buka Kantor Pemasaran di Surabaya
Memperkuat bisnis dan penetrasinya di Jatim, khususnya Surabaya, PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life Indonesia) meresmikan Kantor Pemasaran Mandiri (KPM). KPM terbaru yang diresmikan hari ini, Selasa (19/11/2019) tersebut, berlokasi di Pakuwon Center, lantai 20, Tunjungan Plaza. Kantor Pemasaran Mandiri teranyar Sun Life Indonesia ini, diresmikan langsung oleh Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia Elin Waty, Chief Distribution Officer Sun Life Financial Indonesia, Danning Wikanti dan Chief Agency Officer Sun Life Indonesia, Wirasto Koesdiantoro. Survei Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 yang dilakukan oleh OJK mencatat, indeks literasi keuangan di Jatim mencapai 35,58 persen lebih tinggi dibandingkan nasional yang hanya 29,66 persen. Indeks inklusi keuangan di Jatim pun telah mencapai 73,25 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan nasional yang baru 67,82 persen. Fakta ini menunjukkan sektor jasa keuangan memiliki potensi besar untuk terus tumbuh di wilayah Jatim khususnya Surabaya.
HE Neraca – 20/11/2019, Hal 5
Allianz Upayakan Automasi Digital
Allianz Indonesia memasukkan teknologi di dalam setiap aktivitas usahanya, termasuk saat memberikan pelayanan pada nasabah. Ini dilakukan agar selaras dengan perilaku konsumen masa kini yang menginginkan pelayanan serba cepat secara online kapan pun dan di mana pun. Mike Sutton, Chief Digital Officer Allianz Life Indonesia, mengatakan perusahaan telah melakukan transformasi digital serta menghadirkan rangkaian inovasi digital untuk bertahan di era disrupsi digital serta menjawab kebutuhan konsumen yang dinamis dan digitally-connected. Sejak meresmikan Allianz Innovation Lab di kantor pusat Allianz Indonesia pada Oktober 2018 lalu, perusahaan secara konsisten menghadirkan rangkaian inovasi produk dan layanan yang berfokus pada customer centricity dengan mengedepankan digital customer experience. Dimulai dari peluncuran Allianz Discover pada Februari 2019 lalu, yakni aplikasi digital untuk tenaga pemasar asuransi jiwa dan kesehatan (digital sales tools) yang memungkinkan calon nasabah secara interaktif menentukan perlindungan sesuai kebutuhan.
HE Neraca – 20/11/2019, Hal 5
Penyelamatan AJB Bumiputera Tunggu PP
Ketua Komisi XI DPR Dito Ganindito mengatakan langkah awal penyelamatan AJB Bumiputera 1912 adalah dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) untuk melakukan langkah demutual. Menurut dia, langkah penyelamatan terhadap Bumiputera akan lebih mudah jika status mutual tersebut dihapuskan. Komisi XI DPR juga akan mengupayakan pembentukan panja guna membahas khusus masalah Bumiputera.
HE Neraca – 20/11/2019, Hal 5
Kemenkeu Penyehatan Jiwasraya Tidak Pakai Dana APBN
Pemerintah menyatakan telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menutup defisit likuiditas yang sedang dialami PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Meski pendanaan tidak berasal dari anggaran pendapatan dan belajar megara (APBN), namun Kementerian Keuangan tetap percaya diri bahwa masalah Jiwasraya dapat diselesaikan. “Kalau ada kebutuhan modal tambahan, sejauh ini Kemenkeu meyakini bahwa penyelesaian Jiwasraya tidak perlu ada dari APBN,” ujar Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata. Isa menjelaskan upaya penyehatan likuiditas Jiwasraya berada di bawah koordinasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku kuasa pemegang saham. Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengaku pihaknya telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menyehatkan kembali kondisi keuangan Jiwasraya. Satu di antaranya dengan mencari investor strategis untuk PT Jiwasraya Putra yang digadang-gadang akan menjadi salah satu skenario dari penyehatan perseroan.
Investor Daily – 20/11/2019, Hal 23
DPR Hidupkan Rencana Lembaga Penjamin Asuransi
Buntut persoalan PT Jiwasraya dan AJB Bumiputera 1912 mencuatkan kembali isu pembentukan lembaga penjaminan polis. Ketua Komisi XI DPR Dito Ganindito menghidupkan kembali peluang terbentuknya lembaga ini. Meskipun belum ada UU, Dito mengatakan kemungkinan lembaga penjamin asuransi ini akan bergabung dengan Lembaga Penjamin Simpanan LPS. Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menyatakan secara ketentuan hukum, LPS memang tak berwenang mengatur dana yang dihimpun industri asuransi. Namun, pihaknya kerap diajak berdiskusi oleh pemerintah guna mendirikan lembaga baru tersebut.
Kontan – 20/11/2019, Hal 20
Kejaksaan Telisik Kerugian Negara Dalam Kasus Jiwasraya
Kejaksaan Agung menelisik pengelolaan PT Asuransi Jiwasraya Putra setelah perusahaan itu mengalami kerugian besar yang berujung gagal bayar klaim. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Mukri, mengatakan pemeriksaan sejumlah dokumen tengah berlangsung untuk mencari unsur pidana, termasuk kerugian negara. Kementerian BUMN melaporkan kasus ini karena menduga adanya kecurangan dalam Jiwasraya yang membuat perusahaan merugi Rp13,74 triliun. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyatakan fokus pelaporan antara lain terletak pada kinerja manajemen sebelum Mei 2018.
Koran Tempo – 20/11/2019, Hal 2
BPK Temukan Indikasi Salah Kelola Investasi
Pemeriksaan dengan tujuan tertentu (PDTT) oleh BPK terhadap PT Asuransi Jiwasraya menemukan indikasi inefisiensi dan kesalahan dalam pengelolaan investasi di perusahaan pelat merah itu. Anggota BPK, Achsanul Qosasi, mengatakan hal itu dituangkan dalam hasil audit terbitan 2016. Dalam berkas laporan PDTT Jiwasraya periode 2014-2015, BPK menyebutkan Jiwasraya berpotensi gagal bayar atas transaksi investasi medium term note PT Hanson International. BPK menilai Hanson tidak memiliki kinerja baik setelah mencermati laporan keuangan perusahaan tersebut pada 2013 hingga September 2015. Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko, mengatakan tengah membenahi portofolio investasi berdasarkan analisis risiko yang terukur disertai dengan penerapan manajemen aset dan liabilitas yansg baik.
Koran Tempo – 20/11/2019, Hal 4
Menteri BUMN Akan Tunjuk Inspektur Jenderal
Kementerian BUMN bakal menambah jabatan baru, yakni inspektur jenderal yang bertugas mengawasi kinerja aparat lembaga tersebut beserta perusahaan pelat merah yang mereka kelola. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan posisi ini baru ada pada masa jabatan Menteri Erick Thohir. Lemahnya pengawasan pemerintah dalam kasus Jiwasraya juga mendapat sorotan dari DPR. Anggota Komisi VI DPR Fraksi Gerindra Andre Rosiade mengatakan salah tata kelola dan manajemen investasi Jiwasraya merupakan persoalan serius karena mengakibatkan penundaan pembayaran 711 pemegang polis pada Oktober 2018 senilai Rp802 miliar.
Koran Tempo – 20/11/2019, Hal 5
Pemerintah Bawa Jiwasraya ke Ranah Hukum
Kementrian BUMN membawa Asuransi Jiwasraya yang diduga telah menginginkan nasabahnya untuk diproses secara hukum. Kejaksaan Agung pun diminta turun tangan untuk menelaah ada-tidaknya unsur pidana dalam kasus tersebut. “Untuk Jiwasraya kita dorong ke kejaksaan supaya diproses,” ujar Staf Khusus Kementrian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta.
Media Indonesia – 20/11/2019, Hal 13
Sun Life: Potensi pemegang polis di Jatim terus tumbuh
Potensi pemegang polis asuransi di Jawa Timur terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, dan memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pertumbuhan pemegang polis secara nasional. Presiden Direktur Sun Life Financial Indonesia, Elin Waty di Surabaya, Selasa mengatakan, pada awalnya, kontribusi Jatim pada perusahaan asuransi Sun Life hanya sebesar 10 persen, dan dalam kurun tiga tahun terakhir tumbuh menjadi 15 persen, 18 persen dan kini sebesar 20 persen. Elin mengakui, tingginya potensi pemegang polis di Jatim membuat Sun Life terus melebarkan sayapnya dengan membuka Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di berbagai wilayah Jatim.
Antaranews.com – 19/11/2019
DPR: Masalah Bumiputera Paling Krusial untuk Diselesaikan OJK
Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR menyatakan bahwa kisruh Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 merupakan masalah paling krusial yang harus segera diselesaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan atau OJK. Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto menjelaskan bahwa saat ini perusahaan asuransi berbentuk mutual satu-satunya di Indonesia tersebut memiliki jajaran direksi yang relatif baru dan belum berkomunikasi dengan DPR. Oleh karena itu, Komisi XI akan memanggil pihak perseroan dan Badan Perwakilan Anggota (BPA) Bumiputera.
Bisnis.com – 19/11/2019
Selamatkan AJB Bumiputera, DPR Harus De-mutual
Komisi XI DPR RI mengatakan akan ikut mencari jalan penyelesaian atas masalah AJB Bumiputera yang sudah terjadi selama bertahan-tahun. Opsinya adalah menghilangkan status mutual AJB Bumiputera. "Paling urgent [penting] itu sepertinya AJB Bumiputera yang mutual. [Kami] menunggu Peraturan Pemerintah [PP] dari Presiden untuk de-mutual," ujar Ketua Komisi XI Dito Ganindito di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/11/2019). AJB Bumiputera merupakan satu-satu perusahaan asuransi yang berbentuk mutual. Artinya pemegang polis merupakan pemegang saham perusahaan. Konsep mutual sudah tidak diakui lagi dalam Undang-Undang Asuransi yang baru.
Cnbcindonesia.com – 19/11/2019
Penyelamatan Bumiputera Terganjal Status Usaha Bersama
Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menuturkan penyelamatan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 terkendala statusnya sebagai perusahaan asuransi berbentuk usaha bersama atau mutual. Dalam status mutual, pemegang polis Bumiputera sekaligus menjadi pemegang sahamnya. Anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo menuturkan anggota dewan bakal membentuk panitia kerja (panja) yang bertugas menyelesaikan permasalahan di industri jasa keuangan.
Cnnindonesia.com – 19/11/2019
Cari Investor Hingga Bentuk Holding Jadi Cara Selamatkan Jiwasraya
Manajemen PT Asuransi Jiwasraya (Persero) angkat bicara mengenai kondisi terkini perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia tersebut. Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasongko mengakui, saat ini perseroan memang tengah menghadapi dua persoalan serius mulai dari seretnya likuiditas perseroan, hingga pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC). Manajemen baru bersama Kementerian BUMN selaku pemegang saham Jiwasraya telah merancang lima skenario penyelamatan mulai dari pencarian investor strategis untuk Jiwasraya Putra, pembentukkan Lembaga Penjamin Polis (LPP), pembentukan holding BUMN sektor keuangan hingga merilis produk-produk asuransi dengan menggandeng perusahaan reasuransi atau financial reasuransi (Finre).
Detik.com – 19/11/2019
Penyelamatan Asuransi Bumiputera, Status Mutual Dihapuskan
Ketua Komisi XI DPR Dito Ganindito mengatakan, langkah awal untuk menyelamatkan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 adalah dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) untuk melakukan langkah "demutual" atau penghapusan status mutual (usaha bersama). Menurut dia, langkah penyelamatan terhadap Bumiputera akan lebih mudah jika status mutual tersebut dihapuskan.
Kompas.com – 19/11/2019
Manajemen Jiwasraya Jalankan Skenario Atasi Masalah Perusahaan
Manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mulai angkat bicara mengenai kondisi terkini perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia tersebut. Manajemen dan Kementerian BUMN selaku pemegang saham Jiwasraya merancang lima skenario penyelamatan. Skenario itu meliputi pencarian investor strategis untuk Jiwasraya Putra, pembentukan Lembaga Penjamin Polis (LPP), pembentukan holding BUMN sektor keuangan hingga merilis produk-produk asuransi dengan menggandeng perusahaan reasuransi atau financial reasuransi (Finre). Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasangko mengakui, saat ini perseroan memang tengah menghadapi dua persoalan serius yaitu seretnya likuiditas perseroan, hingga pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC).
Kompas.com – 19/11/2019
DPR akan memasukkan lembaga penjamin polis asuransi dalam Prolegnas
Buntut dari kasus pengetatan likuiditas keuangan PT Jiwasraya Persero dan AJB Bumiputera 1912 mencuatkan kembali isu pembentukan lembaga penjaminan polis. Hal terang mengenai pembentukan lembaga ini muncul dari Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dito Ganindut. Meskipun belum ada UU-nya, Dito bilang kemungkinan lembaga penjamin asuransi ini akan bergabung dengan LPS. Namun dengan rencana UU baru ini, LPS juga akan menjamin polis asuransi.
Kontan.co.id – 19/11/2019
Soal rencana pembentukan lembaga penjamin asuransi, ini kata pengamat
Masalah yang dialami PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berupa kasus polis jatuh tempo dan tekanan likuiditas terus menuai banyak gugatan. Ketua Komisi XI DPR Dito Ganindito dalam rapat tertutupnya dengan Otoritas Jasa Keuangan Senin (18/11) bahkan mengatakan pihaknya akan membentuk panitia kerja (Panja) untuk menuntaskan masalah Asuransi Jiwasraya, Bank Muamalat, hingga AJB Bumiputera. Pengamat Asuransi Irvan Raharjo mengatakan, Lembaga Penjamin Polis (LPP ) semacam LPS untuk penjaminan simpanan bank, Ada pro kontra soal pembentukannya. Apakah di bawah LPS dengan merevisi UU 24 /2004 tentang LPS atau berdiri sendiri. LPP bisa berkoordinasi dengan OJK untuk mengelola DOT (Daftar Orang Tercela) executive yang dinilai tidak layak untuk mendapatkan skema penjaminan karena alasan moral hazard dan kompetensi.
Kontan.co.id – 19/11/2019
Perkuat Posisi Sebagai Perusahaan Asuransi Berbasis Digital, Allianz Indonesia Lakukan Berbagai Automasi Digital
Menurut International Data Corporation (IDC) pada tahun 2018, dua pertiga dari 2.000 perusahaan berskala global menyatakan untuk merubah strategi bisnis di tahun 2019, dari konvensional menjadi modern digital untuk meningkatkan pengalaman nasabah, dimana 34% perusahaan tersebut percaya akan sepenuhnya mengadopsi transformasi digital dalam kurun waktu 12 bulan.Allianz Indonesia memasukkan teknologi di dalam setiap aktivitas usahanya, termasuk saat memberikan pelayanan pada nasabah. Ini dilakukan agar selaras dengan perilaku konsumen masa kini yang menginginkan pelayanan serba cepat secara online kapan pun dan di mana pun. Mike Sutton, Chief Digital Officer Allianz Life Indonesia, mengatakan perusahaan telah melakukan transformasi digital serta menghadirkan rangkaian inovasi digital untuk bertahan di era disrupsi digital serta menjawab kebutuhan konsumen yang dinamis dan digitally-connected.
Kontan.co.id – 19/11/2019
Kekurangan Likuiditas Bumiputera Jadi Masalah Paling Krusial
Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto menyebut permasalahan kekurangan likuiditas yang membelit AJB Bumiputera 1912 merupakan masalah industri jasa keuangan paling krusial yang mesti diselesaikan. Pasalnya Bumiputera merupakan asuransi berbentuk mutual, pemegang saham adalah pemegang polis itu sendiri. Dalam kesimpulan rapat kerja antara Komisi XI dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berlangsung selama lebih dari 10 jam, salah satu kesimpulannya adalah membentuk panitia kerja (panja) Bumiputera.
Medcom.id – 19/11/2019
Bos Jiwasraya Kami dan Pemegang Saham Cari Solusi dan Berjuang untuk Nasabah
Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasangko mengakui, saat ini perseroan memang tengah menghadapi 2 persoalan serius mulai dari seretnya likuiditas perseroan, hingga pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC). Seperti diketahui, mengacu pada bahan paparan Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPR/MPR pekan lalu, manajemen baru Jiwasraya sedang membutuhkan dana segar untuk menutup defisit likuiditas perusahaan, pasca kesalahan penempatan portofolio investasi yang dilakukan manajemen lama, di bawah pimpinan Hendrisman Rahim dan Hary Prasetyo.
Hexana membeberkan, sejak dipercaya menjabat sebagai Direktur Utama Jiwasraya pada akhir 2018 silam, dirinya bersama direksi baru telah berhasil menghimpun dana segar mencapai hampir Rp5 triliun yang diperoleh melalui reaktivasi aset-aset perseroan, hingga pada transformasi produk-produk asuransi tradisional yang selama ini belum dimaksimalkan manajemen lama.
Merdeka.com – 19/11/2019
MNC Life Bayarkan Klaim Kematian Rp200 Juta di Jakarta
Pembayaran klaim tersebut diberikan atas nasabah dengan nama Imam Heryanto Prayitno yang merupakan nasabah yang tercatat dengan status aktif atas polis Asuransi Hario Inpas. Untuk kasus ini, MNC Life membayarkan klaim sebesar Rp200 juta, sesuai dengan manfaat tanggungan dari polis yang dimiliki.
Sindonews.com – 19/11/2019
Jiwasraya Jalankan Lima Skenario Atasi Masalah Likuiditas
Manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mulai angkat bicara mengenai kondisi terkini perusahaan asuransi jiwa tertua di Indonesia tersebut. Manajemen dan Kementerian BUMN selaku pemegang saham Jiwasraya merancang lima skenario penyelamatan. Skenario itu meliputi pencarian investor strategis untuk Jiwasraya Putra, pembentukan Lembaga Penjamin Polis (LPP), pembentukan holding BUMN sektor keuangan hingga merilis produk-produk asuransi dengan menggandeng perusahaan reasuransi atau financial reasuransi (Finre). Direktur Utama Jiwasraya, Hexana Tri Sasangko mengakui, saat ini perseroan memang tengah menghadapi dua persoalan serius yaitu seretnya likuiditas perseroan, hingga pada defisit kecukupan modal berdasarkan risiko perusahaan asuransi atau risk base capital (RBC). Jumlah aset Jiwasraya pada kurtal III/2019 tercatat hanya Rp25,6 triliun, sementara utangnya Rp49,6 triliun. Artinya, total ekuitas atau selisih aset dan kewajiban Jiwasraya minus 23,92 triliun. Bisnis perusahaan ini tak bisa lagi menopang kerugian yang menyentuh angka Rp13,74 triliun per September 2019.
Tirto.id – 19/11/2019
ASURANSI JIWA BERSAMA BUMIPUTERA 1912 Rekam Jejak Direksi Dipertanyakan
Rekam jejak jajaran direksi AJB Bumiputera 1912 menjadi pertanyaan para pemegang polis, setelah hasil fit and proper test tiga direksi muncul. Ketua Himpunan Pemegang Polis Bumiputera Jaka Irwanta mengkritisi pemilihan direksi yang memiliki rekam jejak masalah pengelolaan keuangan dan keseluruhan proses uji kepatutan dan kelayakan yang relatif cepat. OJK telah menggelar uji kepatutan dan kelayakan terhadap tiga orang calon direksi AJB Bumiputera 1912 antara lain Direktur Teknik dan Aktuaria Joko Suwaryo, Direktur Investasi dan Keuangan Agus SIgit Kusnadi, dan Direktur Pemasaran SG Subagyo. Hanya Joko Suwaryo yang dinyatakan lulus uji.
Koran.bisnis.com – 20/11/2019
Pembentukan Lembaga Penjamin Polis Terganjal Modal
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebutkan pembentukan lembaga penjamin polis asuransi terkendala modal, termasuk integritas di dalam tubuh perusahaan asuransi itu sendiri dan pemegang polis demi menghindari penyimpangan. Tidak cuma itu, kendala juga terkait beban tambahan perusahaan asuransi karena harus membayar pungutan untuk penjaminan polis. Kendati demikian, Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menyebut lembaga penjamin polis asuransi tetap diperlukan. Untuk mendirikan lembaga penjamin polis, dia memperkirakan kebutuhan modalnya lebih dari itu. "Dulu saja anggaran untuk mendirikan LPS sebesar Rp4 triliun. Itu dulu, sekarang pasti akan berubah lagi," kata Halim. Komisi XI DPR dan OJK saat ini sedang membentuk panitia kerja untuk menyelesaikan masalah pembayaran klaim di PT Asuransi Jiwasraya dan Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912.
Cnnindonesia.com – 20/11/2019
INFORMASI KEUANGAN
USD/IDR (19 November 2019) |
14.091 |
IHSG (19 November 2019) |
6.152,09 |
BI Rate |
|
Sumber Kontan.com
Sumber Media:
Bisnis Indonesia, HE Neraca, Investor Daily, Kontan, Koran Tempo, Media Indonesia, Antaranews.com, Bisnis.com, Cnbcindonesia.com. Cnnindonesia.com, Detik.com, Kompas.com, Kontan.co.id, Medcom.id, Merdeka.com, Sindonews.com, Tirto.id
