AAJI Daily News - 15 Februari 2024
Kamis, 15 Februari 2024 FM-CC-AAJI-006-00
HEADLINE NEWS
INDUSTRI & ASURANSI
BISNIS PEMBIAYAAN AUTOPILOT
Bisnis Indonesia, hal 15, 15/02/2024
Pasangan calon presiden dan wakil presiden yang terpilih dalam Pilpres 2024 dipandang tidak otomatis mendongkrak penyaluran pembiayaan. Namun, pemerintahan selama masa transisi diharapkan dapat mempertahankan daya beli masyarakat agar kinerja pembiayaan terjaga. Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno, bisnis pembiayaan berjalan normal seperti biasa tanpa aksi wait and see. Hal itu, katanya, terindikasi dari pembelian sepeda motor dan mobil serta alat berat pada Januari 2024 yang hampir sama dengan Desember 2023. "Artinya, ini bergantung pada perekonomian dunia atau demand dan supply. Kalau masih ada permintaan dan ekonomi masih tumbuh, di kami tentunya ada permintaan untuk pembiayaan. Dan, kami melihat masih aman saja," ujarnya saat dihubungi, Rabu (14/2). Menurutnya, selama tidak banyak gejolak politik dan ekonomi di dalam negeri, pembiayaan oleh multifinance akan tetap tumbuh.
Meski Masih Mini, Asuransi Jiwa Genjot Kanal Digital
Kontan, hal 10, 14/02/2024
Sejumlah perusahaan asuransi jiwa melihat potensi kanal penjualan produk secara digital akan terus bertumbuh. Saat ini memang secara kontribusi, segmen pemasaran lewat saluran ini masih terbilang mini. PT BNI Life Insurance menilai, segmen pemasaran di kanal ini akan berkontribusi besar di masa mendatang, kendati saat ini secara nilai masih kecil. Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menargetkan, pendapatan premi lewat kanal penjualan digital akan mencapai Rp 3 miliar pada 2024. Untuk mencapai target tersebut, BNI Life akan meningkatkan kemitraan strategis dengan BNI dan dengan partner lain. Eben berharap masyarakat lebih mengenal produk asuransi digital BNI Life. BNI Life juga menyiapkan produk asuransi digital baru yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Di tahun lalu, BNI Life mencatatkan premi dari produk asuransi digital sebesar Rp 520 juta sepanjang 2023. Eben menyebut, produk asuransi digital ini didominasi asuransi kecelakaan mikro.
Bianto Surodjo
Kontan, hal 10, 14/02/2024
Penjualan digital di asuransi jiwa saat ini porsinya memang tak terlalu besar.
Klaim Kesehatan Allianz Naik 30% di Tahun Lalu
Kontan, hal 10, 14/02/2024
PT Asuransi Allianz Life Indonesia menyebut klaim kesehatan di sepanjang 2023 meningkat 30% dari periode sama tahun sebelumnya. Total klaim kesehatan Allianz Life sebesar Rp 2,5 triliun pada 2023. "Peningkatan ini salah satunya disebabkan makin banyaknya perawatan di rumahsakit pasca pandemi Covi 19. Masyarakat tidak takut lagi menjalani pengobatan di rumah sakit, bahkan untuk rumahsakit di luar negeri," kata Head of Claim Support and Data Analytics Allianz Life Indonesia Tubagus Argie Sunartadirdja. Faktor lain yang mendorong kenaikan klaim kesehatan adalah inflasi medis. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan, pada 2023, Indonesia menjadi negara di Asia yang memiliki inflasi medis tertinggi, yakni 11%.
BNI Life Catatkan Premi Produk Asuransi Digital Sebesar Rp 520 Juta pada 2023
kontan.co.id, 13/02/2024
PT BNI Life Insurance atau BNI Life mencatatkan premi dari produk asuransi digital sebesar Rp 520 juta sepanjang 2023. Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menyebut produk asuransi digital itu didominasi oleh penjualan produk asuransi kecelakaan mikro.
Begini Dampak Pemilu Satu atau Dua Putaran Terhadap Bisnis Asuransi
bisnis.com, 15/02/2024
Pengamat mengungkap dampak pemilihan umum (Pemilu) 2024 apabila terjadi satu atau dua putaran terhadap bisnis asuransi di Indonesia. Pertama pertumbuhan bisnis baru asuransi khususnya produk tradisional perorangan, dinilai tidak akan terpengaruh. Menurut Dosen/praktisi manajemen risiko, dan Ketua Umum Komunitas Penulis Asuransi Indonesia (Kupasi) Wahyudin Rahman, naik turunnya bisnis baru asuransi tradisional lebih karena adanya potensi pembeli dari kalangan milenial dan gen Z yang enggan membeli karena efek domino gagal bayar asuransi. “Jikapun terpaksa, mereka akan membeli asuransi jiwa karena kewajiban adanya kontrak kerja,” kata Wahyudin kepada Bisnis.com, Rabu (14/2/2024).
AJB Bumiputera Fokus Selamatkan Perusahaan dan Perlindungan Pemegang Polis
republika.co.id, 13/02/2024
Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 menyatakan saat ini terus fokus terhadap upaya penyelamatan perusahaan dan perlindungan pemegang polis di tengah banyaknya industri asuransi yang merugi. Sekretaris Perusahaan AJB Bumiputera 1912 Hery Darmawansyah mengatakan kondisi keuangan perusahaan yang menurun menyebabkan selisih antara aset dan liabilitas Bumiputera hingga tahun 2021 mencapai Rp 23 triliun. Jika perusahaan terus merugi, lanjutnya, maka dampaknya adalah likuidasi, dalam hal ini perusahaan akan ditutup dan pemegang polis merugi."Tentu kami tidak ingin ini dialami konsumen atau pemegang polis, maka kami betul-betul fokus dan serius melakukan berbagai upaya penyelamatan untuk memastikan perlindungan terhadap hak-hak pemegang polis,” katanya melalui keterangan tertulis.
Generali Indonesia Bocorkan Strategi Jaga Pertumbuhan Bisnis, Lakukan Eksplorasi
bisnis.com, 14/02/2024
PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) mencatat premi asuransi jiwa berdasarkan bisnis baru maupun lanjutan relatif stabil pada kuartal III/2023. Sementara untuk sepanjang tahun 2023 masih dalam proses audit. “Komposisi premi lanjutan dan premi baru pada periode Q3/2023 jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, relatif stabil,” tutur CEO Generali Indonesia Edy Tuhirman saat dihubungi Bisnis, Rabu (14/2/2024). Edy pun optimistis pada tahun ini industri asuransi tetap tumbuh dan diminati. Meskipun dirinya menyadari bahwa pergantian pemerintahan yang sedang berlangsung saat ini, mendorong situasi wait and see dari konsumen maupun dari investor.
Antisipasi Klaim Kesehatan Meningkat pada 2024, Prudential Bakal Lakukan Hal Ini
kontan.co.id, 14/02/2024
PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia memproyeksikan klaim asuransi kesehatan masih meningkat pada tahun ini. Oleh karena itu, Prudential Indonesia akan melakukan sejumlah hal untuk mengantisipasi melonjaknya klaim asuransi kesehatan pada 2024. Mengenai antisipasinya, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen menyebut pihaknya terus mengajak dan mendorong nasabah untuk selalu menjalankan pola hidup sehat. Menurutnya, dengan pola hidup sehat, bukan hanya kesehatan jiwa dan fisik saja yang terlindungi, melainkan juga kesehatan finansial yang akan terjaga.
Berita Foto - KLAIM ASURANSI JIWA
Bisnis Indonesia, hal 15, 15/02/2024
INSURANCE ON THE GLOBAL NEWS
Preparing Financial Sectors for a Green Future: Managing Risks and Securing Sustainable Finance
imf.org, 12/02/2024
The financial sectors of the Middle East and Central Asia (ME&CA) countries should play an important role in supporting climate-related policies for the region. The sectors are vulnerable to downside risks from climate-related shocks and at the same time offer the potential to help fill the financing gap for needed adaptation and mitigation strategies. Successful approaches to climate change in the region therefore need to coherently integrate financial sector strategies within the overall policy framework to meet this important challenge. To this end, policymakers must ensure that financial sectors are prepared for a green future. This means enhancing the resilience of banks to physical and transition risks from climate change and boosting the capacity of insurance sectors to speed recovery from climate-related disasters and help offset economic costs.
OECD Services Trade Restrictiveness Index
oecd-ilibrary.org, 12/02/2024
This report highlights key policy developments up to 2024 and the latest trends affecting services trade and digital trade. It also indicates best practices and the countries that lead in services reforms. The OECD Services Trade Restrictiveness Index (STRI) provides annually updated, comparable information on regulations affecting trade in services across 50 countries and 22 sectors from 2014 to 2024. The OECD’s quantification of services regimes across countries and over time seeks to inform the decisions of policy makers and regulators, to convey transparent and accessible information to exporters, and to provide a source of data for academic research on drivers and impediments to services trade.
INFORMASI KEUANGAN
USD/IDR |
15.604,40 |
IHSG |
7.318,46 |
BI Rate |
6.00 % |
Sumber Media:
Rakyat Maluku, Bisnis Indonesia, Kontan, kontan.co.id, bisnis.com, republika.co.id, imf.org, oecd-ilibrary.org
