AAJI Daily News - 30 Agustus 2024


Jumat, 30 Agustus 2024                                                                                                                                

FM-CC-AAJI-006-00

HEADLINE NEWS

1

Bahaya, Rasio Klaim Asuransi Kesehatan Naik

2

Syarat Ekuitas

3

TANDA BAHAYA ASURANSI KESEHATAN

4

Premi Industri Asuransi Jiwa Nasional Tumbuh 2,6 persen

5

Cuplikan Berita - Tanda Bahaya Asuransi Kesehatan

6

Premi Asuransi Jiwa Tembus Rp88,49 Triliun

7

Investasi Industri Asuransi Jiwa Mencapai Rp538,80 Triliun pada Semester I-2024

8

Industri Asuransi Jiwa Catatkan Pendapatan Rp 86,24 Triliun

9

Asuransi Jiwa Catatkan Pendapatan Rp 86,24 T

10

Vivin Arbianti

11

298 Peserta Tak Setujui Polis

12

Jiwasraya Tak Punya Bisnis Lagi

13

Allianz Indonesia Raih Penghargaan CSR & Keberlanjutan, Perkuat Komitmen Sosial dan Lingkungan

14

FWD Insurance Bebas Aksi Flash: Perlindungan Fleksibel Cocok untuk Liburan

15

Hanwha Life meluncurkan produk unit link baru

16

Asuransi Prudential Alami Penurunan Laba per Juni 2024, Pasar China Hingga Indonesia jadi Penyulut

17

Dukung UMKM, Indonesia Re Gelar Program Pembinaan di Rumah BUMN Solo

18

Iklan - LAPORAN KEUANGAN 2023 Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

TENTANG AAJI

Bahaya, Rasio Klaim Asuransi Kesehatan Naik

Kontan, hal 11, 30/08/2024

Klaim asuransi kesehatan terus meningkat. Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), rasio klaim terhadap premi asuransi kesehatan mencapai 105,7% di semester I-2024. Angka ini naik periode sama tahun 2023 sebesar 103,7%. Ketua Bidang Literasi & Perlindungan Konsumen AAJI Freddy Thamrin memaparkan, klaim kesehatan di semester I-2024 meningkat 26% jadi Rp 11,83 triliun. Secara rinci, klaim kesehatan perorangan tumbuh 29,3% secara tahunan jadi Rp 7,62 triliun. Sedang klaim kesehatan kumpulan naik 20,3% jadi Rp 4,21 triliun. Ini menandakan tekanan keuangan signifikan bagi perusahaan asuransi. Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu memaparkan, penyebabnya adalah peningkatan inflasi biaya medis, seiring meningkatnya kebutuhan medis yang dibarengi dengan kenaikan harga bahan baku farmasi dan alat kesehatan.

Syarat Ekuitas

Kontan, hal 15, 30/08/2024

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menyebutkan industri perasuransian diwajibkan untuk memenuhi ekuitas minimum sebesar Rp 250 miliar hingga akhir tahun 2026. Dia menyebutkan setidaknya ada 10 perusahaan yang masih memiliki ekuitas di bawah ketentuan tersebut per Juli 2024. Dia berharap, semua perusahaan asuransi bisa memenuhi ekuitas minimun Rp 250 miliar, mengingat masih ada waktu hingga akhir 2026. Untuk itu AAJI, katanya, akan terus mendorong perusahaan asuransi untuk menguatkan struktur permodalannya, baik secara organik (meningkatkan jualan) maupun non-organik (akuisisi maupun merger). Selain itu, AAJI juga akan mendukung pengelompokan perusahaan asuransi berdasarkan ekuitasnya. Dengan pengelompokan ini, diharapkan perusahaan asuransi dapat menghindari praktik bisnis yang risikonya melebihi kemampuannya.

TANDA BAHAYA ASURANSI KESEHATAN

Bisnis Indonesia, hal 3, 30/08/2024

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), klaim kesehatan asuransi jiwa mencapai Rp 11,83 triliun pada Juni 2024, naik 26% secara tahunan (YoY). Pada Juni 2023, kenaikan klaim juga melonjak 35,5% dari Juni 2022. Adapun, rasio klaim asuransi kesehatan ini mengalami kenaikan pada 3 tahun terakhir, dari Juni 2022 sebesar 80,8% menjadi 103,7% pada Juni 2023, dan 105,7% pada Juni 2024. Rasio klaim asuransi di atas 100% dapat menunjukkan perusahaan asuransi membayar lebih banyak klaim daripada yang diterimanya dari premi. Ini bisa berarti perusahaan asuransi mengalami kerugian dan mungkin tidak dapat mempertahankan bisnisnya dalam jangka panjang. Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, GCG AAJI, Fauzi Arfan menerangkan inflasi medis menjadi salah satu biang kerok utama. Inflasi medis berpengaruh pada kenaikan harga obat-obatan, perawatan, dan layanan rumah sakit. Akibatnya, beban finansial yang ditanggung perusahaan asuransi semakin besar.

Premi Industri Asuransi Jiwa Nasional Tumbuh 2,6 persen

Surabaya Pagi, hal 3, 30/08/2024

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyatakan bahwa total pendapatan asuransi jiwa nasional tumbuh 2,6 persen (yoy) pada semester I tahun ini menjadi Rp 88,49 triliun. Berdasarkan jenis produk, pendapatan premi dari produk asuransi jiwa tradisional tercatat sebesar Rp 51,81 triliun atau naik 18,6 persen (yoy). Sedangkan pendapatan premi dari produk asuransi jiwa unit link atau disebut juga produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) tercetat sebesar Rp 36,68 triliun, turun 13,8 persen (yoy).

Cuplikan Berita - Tanda Bahaya Asuransi Kesehatan

Bisnis Indonesia, hal 1, 30/08/2024

Alarm bahaya muncul dari asuransi jiwa yang mencatatkan rasio klaim Kesehatan di atas level 100 % dalam dua periode berturut-turut. Jika dibiarkan, kerugian finansial bakal menggelayuti para pemainnya.

Premi Asuransi Jiwa Tembus Rp88,49 Triliun

Harian Terbit, hal 1&11, 29/08/2024

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melansir total pendapatan premi industri asuransi nasional tumbuh 2,6 persen year-on-year (yoy) pada semester I tahun ini menjadi Rp 88,49 triliun. Berdasarkan jenis produk, pendapatan premi dari produk asuransi jiwa tradisional tercatat sebesar Rp 51,81 triliun atau naik 18,6 persen (yoy). Sedangkan pendapatan premi dari produk asuransi jiwa unit link atau disebut juga produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) tercatat sebesar Rp 36,68 tiliun, turun 13,8 persen (yoy).

Investasi Industri Asuransi Jiwa Mencapai Rp538,80 Triliun pada Semester I-2024

Sinar Indonesia Baru, hal 16, 29/08/2024

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat investasi industri asuransi jiwa naik pada semester I-2024. Kepala Departemen R&D AAJI Benny Hadiwibowo menyebut total investasi industri asuransi jiwa hingga semester I-2024 tercatat sebesar Rp 538,80 triliun. Nilai tersebut naik sebesar 6,01% dibandingkan semester I-2023 yang sebesar Rp 538,77 triliun. Benny menjelaskan, dari total investasi tersebut, sebanyak Rp 194,60 triliun ditempatkan pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN), yang menunjukkan bahwa industri asuransi jiwa senantiasa mendukung program-program pembangunan jangka panjang pemerintah. Tapi total investasi industri asuransi jiwa pada semester I-2024 memang tidak mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Stabilitas ini mencerminkan daya tahan industri di tengah dinamika pasar dan fluktuasi ekonomi global.

Industri Asuransi Jiwa Catatkan Pendapatan Rp 86,24 Triliun

Cianjur Ekspres, hal 1&2, 29/08/2024

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi selama semester I 2024 mencapai Rp 88,49 triliun, tumbuh sebesar 2,6% dibandingkan dengan capaian semester I 2023, yaitu sebesar Rp 86,24 triliun. Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menjelaskan bahwa peningkatan total pendapatan premi asuransi jiwa ini didorong oleh kinerja optimal dari seluruh kanal distribusi perusahaan. Sepanjang Januari hingga Juni 2024, total pendapatan industri mencapai Rp 105,25 triliun. Pendapatan premi memberikan kontribusi positif terhadap total pendapatan keseluruhan. Sementara itu, total aset industry asuransi jiwa tercatat tumbuh 0,3% menjadi sebesar Rp 616,91 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas industri asuransi jiwa di tengah berbagai tantangan ekonomi. Pertumbuhan asset yang konsisten mencerminkan kepercayaan yang terus meningkat dari para pemegang polis dan solidnya pengelolaan keuangan di industri ini.

Asuransi Jiwa Catatkan Pendapatan Rp 86,24 T

Bali Express, hal 2, 29/08/2024

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi selama semester I 2024 mencapai Rp 88,49 triliun, tumbuh sebesar 2,6% dibandingkan dengan capaian semester I 2023, yaitu sebesar Rp 86,24 triliun. Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon, menjelaskan bahwa peningkatan total pendapatan premi asuransi jiwa ini didorong oleh kinerja optimal dari seluruh kanal distribusi perusahaan. Sepanjang Januari hingga Juni 2024, total pendapatan industri mencapai Rp 105,25 triliun. Pendapatan premi memberikan kontribusi positif terhadap total pendapatan keseluruhan. Sementara itu, total aset industri asuransi jiwa tercatat tumbuh 0,3% menjadi sebesar Rp 616,91 triliun. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas industri asuransi jiwa di tengah berbagai tantangan ekonomi. Pertumbuhan aset yang konsisten mencerminkan kepercayaan yang terus meningkat dari para pemegang polis dan solidnya pengelolaan keuangan diindustri ini.

INDUSTRI & ASURANSI

Vivin Arbianti

Kontan, hal 11, 30/08/2024

"Total klaim kami meningkat 13%, di mana 78% dari total klaim adalah klaim asuransi kesehatan" Vivin Arbianti Gautama, Chief Marketing Officer Generali Indonesia.

298 Peserta Tak Setujui Polis

Bisnis Indonesia, hal 15, 30/08/2024

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) melaporkan bahwa hingga 31 Juli 2024, sudah terdapat 313.490 polis atau 24 juta pemegang polis yang terdaftar dalam program restrukturisasi. Direktur Utama Jiwasraya Mahelan Prabantarikso menjelaskan bahwa secara persentase, program penyelamatan manfaat polis itu telah diikuti 99,7% dari total pemegang polis Jiwasraya. Sebanyak 2,4 juta menyetujui restrukturisasi dan pemindahan polis ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG life). Sementara itu, tersisa 298 peserta yang belum mengikuti program restrukturisasi. Mereka merupakan pemegang polis korporasi dan bancassurance. Kami optimistis jumlah peserta akan terus bertambah seiring dengan upaya yang kami lakukan melalui upaya jemput bola dari tim pelayanan.

Jiwasraya Tak Punya Bisnis Lagi

Banjarmasin Post, hal 3, 30/08/2024

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, izin usaha PT Asuransi Jiwasraya (Persero) segera dicabut. Hal ini lantaran saat ini sudah terdapat pengalihan aset sebesar 99,7 persen ke PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life). Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Iwan Pasila mengungkapkan, rencana semula seluruh portofolio memang akan dipindahkan ke IFG Life. Jadi memang secara perusahaan, dia tidak berusaha lagi di asuransi. Kalau sudah tidak berusaha lagi di asuransi memang izinnya mesti kami cabut. Iwan mengatakan, saat ini pencabutan izin usaha Jiwasraya sedang dalam proses, mengingat banyaknya tahapan yang perlu dilalui baik dari regulator dan dari pemilik. Dia akan memastikan seluruh pihak yang terkait dapat mendapatkan memenuhi kewajiban. Iwan menuturkan, nasabah Jiwasraya yang tidak ikut restrukturisasi akan mengikuti proses likuidasi menurut aturan yang berlaku.

Allianz Indonesia Raih Penghargaan CSR & Keberlanjutan, Perkuat Komitmen Sosial dan Lingkungan

bisnisasia.co.id, 30/08/2024

Sebagai bagian dari grup asuransi global yang telah beroperasi selama ratusan tahun, Allianz Indonesia, di bawah naungan Allianz Group, terus memperkuat kontribusi sosial dan lingkungan melalui berbagai inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan keberlanjutan. Allianz Group sendiri diakui sebagai pemimpin dalam aspek keberlanjutan, berdasarkan penilaian 2023 Standard & Poor Global Corporate Sustainability Assessment dan peringkat Dow Jones Sustainability Index 2023. Melalui komitmen kuat dalam bidang keberlanjutan dan CSR, Allianz Indonesia telah melaksanakan berbagai inisiatif untuk menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. Komitmen ini tercermin dalam berbagai penghargaan yang diterima oleh Allianz Indonesia pada tahun ini, seperti penghargaan "CSR Program of The Year" dalam Sustainable Marketing Excellence 2024 dari Marketeers, serta penghargaan "The Best Execution Winner in Insurance Category & Outstanding Achievement in Sustainability & Governance" pada acara tahunan SPEx2 Award "Sustainability" dari ONE GML & Kontan.

FWD Insurance Bebas Aksi Flash: Perlindungan Fleksibel Cocok untuk Liburan

wartaekonomi.co.id, 29/08/2024

FWD Insurance, terus berinovasi dengan menghadirkan produk-produk yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan perlindungan nasabah di Indonesia, dengan penekanan pada fleksibilitas dan kemudahan.Chief Technology & Operations FWD Insurance, Cherdchai Virabhak menekankan pentingnya passion dalam hidup setiap individu dan bagaimana produk-produk dari pihaknya dapat membantu mewujudkan passion tersebut dengan memberikan proteksi yang tepat."Produk kami, FWD Asuransi Jiwa dan Bebas Aksi Flash, dikombinasikan dengan pengalaman digital yang mudah, menghadirkan fitur yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan nasabah kami," jelas Cherdchai, dilansir Kamis (29/08/2024).

Hanwha Life meluncurkan produk unit link baru

antaranews.com, 29/08/2024

Perusahaan asuransi jiwa asal Korea Selatan Hanwha Life meluncurkan produk unit link baru Hanwha Optimal Protection Excellence (HOPE) dengan manfaat investasi dan perlindungan hingga usia 99 tahun. Dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, CEO Hanwha Life Indonesia Steven Namkoong menjelaskan HOPE memiliki jangkauan usia masuk pemegang polis mulai dari 18 tahun dan tertanggung mulai dari 30 hari sampai 70 tahun. Adapun premi dasar yang ditawarkan mulai dari Rp 500 ribu dan premi top-up mulai Rp 100 ribu per bulan. Dia menyebut produk HOPE memiliki tujuh manfaat yang bisa dirasakan tertanggung, dengan empat di antaranya merupakan manfaat investasi dan tiga lainnya berfokus pada perlindungan.

Asuransi Prudential Alami Penurunan Laba per Juni 2024, Pasar China Hingga Indonesia jadi Penyulut

ekonomi.bisnis.com, 29/08/2024

Prudential Plc melaporkan penurunan laba bisnis baru sebesar 1,4% pada semester pertama 2024, dengan total laba mencapai US$1,47 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya penjualan di pasar utama seperti China hingga Hong Kong. Realitas penurunan laba itu sejalan dengan perkiraan analis yang disusun oleh perusahaan. Anil Wadhwani, Chief Executive Officer Prudential, yang memimpin perusahaan asuransi dengan fokus di Asia dan Afrika, disebutkan tengah berupaya untuk memperkuat posisi Prudential yang masih tertinggal dari pesaing utamanya, AIA Group Ltd., dalam pertumbuhan bisnis baru. Meskipun demikian, Prudential tetap optimis bahwa laba bisnis baru akan meningkat pada tahun ini, sejalan dengan target jangka menengah yang telah ditetapkan.

Dukung UMKM, Indonesia Re Gelar Program Pembinaan di Rumah BUMN Solo

jpnn.com, 29/08/2024

Dalam upaya memperkuat peran serta BUMN dalam pembangunan ekonomi nasional, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau disebut Indonesia Re kembali menunjukkan komitmennya melalui pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2024. Program ini difokuskan pada pembinaan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di bawah bimbingan Indonesia Re sebagai bagian dari program prioritas Kementerian BUMN di tahun 2024. Sebagai bagian dari Program TJSL, Kementerian BUMN telah menetapkan empat pilar utama, yaitu Pilar Sosial, Lingkungan, Ekonomi (Pengembangan UMKM) dan Hukum & Tata Kelola.

Iklan - LAPORAN KEUANGAN 2023 Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

Ekonomi Neraca, hal 5, 30/08/2024

INFORMASI KEUANGAN

USD/IDR

15.453,15

IHSG

7.658,98

BI Rate

6.25 %

 

 

 

 

 

Sumber Media:

Kontan, Bisnis Indonesia, Surabaya Pagi, Harian Terbit, Sinar Indonesia Baru, Cianjur Ekspres, Bali Express, Banjarmasin Post, bisnisasia.co.id, wartaekonomi.co.id, antaranews.com, ekonomi.bisnis.com, jpnn.com, Ekonomi Neraca

DOWNLOAD PDF