AAJI Daily News - 23 Mei 2025


Jumat, 23 Mei 2025                                                                                                                              

FM-CC-AAJI-006-00          

HEADLINE NEWS

1

PHE ONWJ-PertaLife Insurance perkuat sinergi ONE Pertamina melalui literasi keuangan

2

Pertalife Insurance Optimistis Cetak Rekor Laba Baru pada 2025, Ungkap 3 Strategi

3

Tugu Insurance Mau Caplok Pertalife, Bos OJK Buka Suara

4

Bos OJK Ungkap Asuransi Jiwa Untung, Umum dan Reasuransi Rugi

5

Ribuan Pelari Dapat Asuransi dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Digiland Run 2025

6

AJB Bumiputera Bayar Rp542,2 M Klaim Tertunda hingga Mei 2025

7

Tingkat Kepemilikan Asuransi di RI Lebih Rendah dari Negara Lain, Pasar Anak Muda Layak Digarap

8

Prudential Indonesia Raih Pendapatan Premi Unitlink Rp3,7 Triliun pada Kuartal I-2025

9

Indonesia Insurance Summit: Industri Asuransi RI Siap Hadapi Tantangan

10

Prudential Syariah Dorong Inklusi Asuransi Syariah, Fokus UMKM dan Perempuan

11

Situasi Ekonomi Menantang, DPR Minta Industri Asuransi Antisipatif

12

Perkuat Ekonomi Syariah RI, Ini yang Dilakukan Prudential Syariah

13

Industri Perasuransian Diharap Jadi Pilar Utama Ekonomi Nasional

14

Hanwha Life Insurance Indonesia Catat Pendapatan Premi Rp 222,24 Miliar pada 2024

15

5 Pilar Strategi Keberlanjutan AIA dalam Membangun Ketahanan Bisnis

16

Masyarakat Gunungkidul Dapat Bantuan Pengadaan Air Bersih dan Penanaman 100 Pohon Beringin

17

Masuk Fase Pemulihan, DAI Optimis Industri Asuransi Bisa Bangkit

18

Prospek Unit-linked: Masih Diunggulkan, Ada Risiko Klaim Naik Imbas Volatilitas Pasar

19

Siap Bertransformasi, Industri Perasuransian Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan

20

Berita Foto - Peluncuran Produk Asurnasi

21

Minat Industri Asuransi Syariah Menunjukkan Tren Positif

22

Asosiasi Beber Kelanjutan Pembahasan Asuransi untuk MBG  - Finansial - Page 2

INDUSTRI & ASURANSI

PHE ONWJ-PertaLife Insurance perkuat sinergi ONE Pertamina melalui literasi keuangan (babel.antaranews.com, 22/05/2025)

Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bersama PertaLife Insurance menggelar Monitoring dan Evaluasi Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang berlangsung pada 1922 Mei 2025 di Sari Ater, Subang, Jawa Barat. Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi dalam ekosistem ONE Pertamina yang mengedepankan pemberdayaan komunitas, edukasi finansial, serta perlindungan berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional. Kegiatan ini menghadirkan perwakilan 14 Komite Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (KKPMP) dari Karawang serta 4 KKPMP dari Subang.

 

 

Pertalife Insurance Optimistis Cetak Rekor Laba Baru pada 2025, Ungkap 3 Strategi (bisnis.com, 22/05/2025)

Perusahaan asuransi jiwa, PT Perta Life Insurance menargetkan perolehan laba setelah pajak yang lebih tinggi di tahun ini dibandingkan kinerja periode 2024. Pada 2024 lalu, Pertalife berhasil mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp97,18 miliar, yang menjadi laba tertinggi sejak perusahaan berdiri pada 28 Juni 1985. "Targetnya pasti lebih naik lah. Iya [pecah rekor lagi]," kata Direktur Pemasaran Pertalife Insurance Martino Faishal Saudi kepada  saat ditemui di kawasan Nusa Dua, Bali, Rabu (21/5/2025). Meski tidak menyebut angka, Martino memastikan realisasi laba setelah pajak per kuartal I/2025 masih sesuai jalur untuk mencapai target laba setelah pajak di akhir tahun nanti. "Masih  . Tapi kami akan  di semester duanya," ujarnya.

 

 

Tugu Insurance Mau Caplok Pertalife, Bos OJK Buka Suara (cnbcindonesia.com, 22/05/2025)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan akan menyambut baik jika PT Asuransi Tugu Pratama Tbk. (TUGU) alias Tugu Insurance mengakuisisi PT Perta Life Insurance (PertaLife). Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono mengatakan pihaknya mendukung rencana strategis yang menunjang modal perusahaan."OJK akan menyambut baik rencana strategis yang akan memperkuat permodalan perusahaan dan mendorong perusahaan untuk semakin mengembangkan skala bisnisnya," kata Ogi dalam keterangannya, Kamis (22/5/2025).Namun, ia mengakui bahwa sampai saat ini belum mendapatkan proposal atas rencana tersebut.

 

 

Bos OJK Ungkap Asuransi Jiwa Untung, Umum dan Reasuransi Rugi (cnbcindonesia.com, 22/05/2025)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, kinerja industri asuransi yang mengalami pertumbuhan hanya pada asuransi jiwa. Sementara pada asuransi umum dan reasuransi terdapat mengalami kerugian.Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan, sepanjang tahun 2024, asuransi jiwa mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp8,42 triliun atau meningkat Rp2,12 triliun atau 33,60% secara tahunan.Sementara, di asuransi umum dan reasuransi terdapat rugi komprehensif sebesar Rp9,74 triliun atau menurun Rp19,23 triliun atau 202,49% secara tahunan."Adapun nilai rugi pada asuransi umum dan reasuransi terjadi karena terdapat peningkatan cadangan premi yang dilakukan salah satu perusahaan," ujarnya melalui keterangan tertulis, Kamis (22/5).

 

 

Ribuan Pelari Dapat Asuransi dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Digiland Run 2025 (liputan6.com, 22/05/2025)

PT Asuransi BRI Life kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung gaya hidup sehat dan aktif masyarakat Indonesia dengan menjadi Official Insurance Partner di ajang Digiland Run 2025.Digiland Run 2025 yang berlangsung pada 18 Mei lalu, menjadi ajang lari berskala internasional dengan mengusung semangat #ElevatingYourFuture , menggabungkan unsur olahraga, teknologi, pemberdayaan UMKM, kampanye keberlanjutan, serta hiburan dalam satu perhelatan.Tahun ini menandai partisipasi kedua BRI Life sebagai mitra asuransi resmi. Digiland Run 2025 sendiri berhasil mendapatkan predikat World Athletics Label Road Races, yang berarti telah memenuhi standar internasional dan diakui dunia.

 

 

AJB Bumiputera Bayar Rp542,2 M Klaim Tertunda hingga Mei 2025 (cnbcindonesia.com, 22/05/2025)

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera (AJBB) 1912 melaporkan telah membayar klaim tertunda sebesar Rp542,2 miliar hingga tanggal 5 Mei 2025.Melalui jawaban yang disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono, pembayaran tersebut terdiri dari asuransi perorangan sebesar Rp358,86 miliar dan asuransi kumpulan sebesar Rp183,34 miliar."OJK tetap melakukan monitoring atas pembayaran klaim sebagai upaya perlindungan kepada nasabah sesuai dengan RPK," ungkap Ogi dalam jawaban tertulis, Kamis, (22/5/2025).Lebih jauh, terkait dengan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh AJBB, OJK menilai pelaksanaan rasionalisasi sumber daya manusia (SDM) oleh AJB Bumiputera merupakan bagian dari langkah penyehatan perusahaan sebagaimana tercantum dalam Rencana Penyehatan Keuangan (RPK) AJBB.

 

 

Tingkat Kepemilikan Asuransi di RI Lebih Rendah dari Negara Lain, Pasar Anak Muda Layak Digarap (tribunnews.com, 22/05/2025)

Tingkat kepemilikan asuransi di Indonesia masih rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga September 2024, penetrasi asuransi di Indonesia hanya mencapai 2,8 persen.Angka ini masih jauh tertinggal dibandingkan penetrasi asuransi di Malaysia yang mencapai 4,8 persen, Jepang 7,1 persen dan Singapura 11,4 persen di tahun 2023.Hal ini membuka peluang besar bagi industri asuransi jiwa syariah untuk meningkatkan penetrasi pasar di Indonesia.Hal ini ditopang oleh posisi Indonesia yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, mencapai 245 juta jiwa atau 87 persen dari total populasi dan didukung bonus demografi dengan sekitar 70 persen penduduk berada dalam usia produktif."Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan asuransi jiwa dan kesehatan berbasis syariah, khususnya dengan dukungan literasi keuangan yang memadai," Direktur Prudential Syariah, Herwin Bustaman di acara talkshow Strategi Asuransi Syariah Pacu Pangsa Pasar dan Menghadapi Persaingan Bisnis di 2025 di Jakarta, Senin, 19 Mei 2025.

 

 

Prudential Indonesia Raih Pendapatan Premi Unitlink Rp3,7 Triliun pada Kuartal I-2025 (kontan.co.id, 22/05/2025)

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) mencatat total pendapatan premi dari produk unitlink sebesar Rp 3,7 triliun pada kuartal I-2025. Chief Financial Officer Prudential Indonesia, Adit Trivedi menjelaskan, pendapatan dari produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) itu berkontribusi sebesar 73% terhadap total pendapatan perusahaan. "Pada tahun 2025 unitlink masih berpotensi tumbuh, sejalan dengan kebutuhan masyarakat akan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi serta kondisi pasar keuangan," ujarnya kepada Kontan, Rabu (21/5).  Di tengah volatilitas pasar, pihaknya menilai produk unitlink tetap menarik bagi segmen masyarakat yang sudah memiliki pemahaman lebih dalam tentang produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi serta bersedia untuk menerima risiko fluktuasi nilai investasi. Namun demikian, Adit mengakui terjadi pergeseran minat sebagian masyarakat ke produk asuransi tradisional yang dinilai lebih sederhana dan mudah dipahami.

 

 

Indonesia Insurance Summit: Industri Asuransi RI Siap Hadapi Tantangan (cnbcindonesia.com, 22/05/2025)

Industri perasuransian Indonesia menunjukkan tekad kuat untuk bertransformasi dan menjawab tantangan masa depan melalui Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Acara ini merupakan inisiatif kolaboratif dari Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bersama lima asosiasi anggotanya, yaitu Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO), serta Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI).Tahun ini, IIS mengangkat tema besar "Reimagining the Future of Insurance: Innovation for a Sustainable Future" , sebagai bentuk komitmen industri untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan secara menyeluruh.

 

 

Prudential Syariah Dorong Inklusi Asuransi Syariah, Fokus UMKM dan Perempuan (republika.co.id, 22/05/2025)

Indonesia memiliki potensi besar dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah, termasuk di sektor asuransi jiwa syariah. Namun demikian, masih terdapat kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan syariah di Tanah Air.Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, hingga tahun 2025, tingkat literasi keuangan syariah Indonesia tercatat mencapai 43,42 persen, sedangkan tingkat inklusinya baru 13,41 persen. Sementara itu, tingkat literasi asuransi nasional berada di angka 45,45 persen dengan inklusi sebesar 28,50 persen.

 

 

Situasi Ekonomi Menantang, DPR Minta Industri Asuransi Antisipatif (cnbcindonesia.com, 22/05/2025)

Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun menyatakan industri asuransi Indonesia harus bisa mengantisipasi situasi makroekonomi yang begitu dinamis. Tantangan bagi industri asuransi tentunya tidak mudah, mengingat adanya ketidakpastian ekonomi global dan nasional.Misbakhun turut mengapresiasi pertemuan para pelaku industri asuransi maupun stakeholder terkait dalam sebuah forum Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025. Forum ini menjadi wadah bagi seluruh pihak untuk bersama-sama berpikir dalam mengembangkan industri asuransi Indonesia yang lebih baik di masa mendatang."Subtopiknya sangat relevan. Mereka melibatkan seluruh stakeholder, dari pemerintah, DPR juga ditanya. Kemudian mereka juga meng- update tidak hanya asuransi dalam skala nasional, tapi juga regional dan internasional baik regulasi maupun praktis terhadap isu-isu yang aktual," ujar dia kepada awak media, ditulis Kamis (22/5/2025).

 

 

Perkuat Ekonomi Syariah RI, Ini yang Dilakukan Prudential Syariah (kompas.com, 22/05/2025)

Negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam memiliki populasi Muslim yang besar, sehingga membuka peluang strategis untuk memperluas inklusi keuangan melalui solusi asuransi yang sesuai dengan prinsip syariah.  Di antara negara-negara tersebut, Indonesia menempati posisi yang paling unggul, di mana populasi Indonesia sebanyak 83 persen adalah Muslim, dan memainkan peran penting sebagai penggerak utama industri keuangan syariah di kawasan ASEAN.  Indonesia memiliki potensi besar dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah, termasuk di sektor asuransi jiwa syariah . Namun demikian, saat ini masih terdapat gap antara literasi dan inklusi keuangan syariah di Tanah Air.      Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK, pada tahun 2025, tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia telah mencapai 43,42 persen, sementara inklusi keuangan syariah baru mencapai 13,41 persen.  Sementara itu, tingkat literasi asuransi nasional mencapai 45,45 persen dan tingkat inklusi asuransi 28,50 persen.

 

 

Industri Perasuransian Diharap Jadi Pilar Utama Ekonomi Nasional (balipost.com, 22/05/2025)

Industri perasuransian masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Bahkan, ke depan diharapkan bisa menjadi pilar utama ekonomi nasional. Demikian disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, di sela-sela Indonesia Insurance Summit yang diselenggarakan di Nusa Dua, Kamis (22/5).Ia menegaskan pentingnya kesiapan seluruh pemangku kepentingan dalam membentuk arah masa depan industri perasuransian nasional."Masa depan industri perasuransian Indonesia bukan sesuatu yang kita tunggu, melainkan sesuatu yang harus kita bentuk bersama, secara kolektif, progresif, dan terarah," ujarnya.Di tengah tantangan global, disrupsi digital, dan perubahan kebutuhan masyarakat, kata Ogi, transformasi menyeluruh di sektor ini adalah sebuah keniscayaan. "Dengan tata kelola yang kuat, inovasi berbasis teknologi, dan kolaborasi erat antara regulator dan pelaku industri, saya yakin industri perasuransian dapat menjadi pilar utama ketahanan ekonomi nasional," jelas Ogi.

 

 

Hanwha Life Insurance Indonesia Catat Pendapatan Premi Rp 222,24 Miliar pada 2024 (kontan.co.id, 22/05/2025)

PT Hanwha Life Insurance Indonesia mencatatkan pendapatan premi neto sebesar Rp 222,24 miliar pada tahun 2024. Merujuk data laporan keuangan yang dipublikasikan di KONTAN, Kamis (22/5) jumlah tersebut meningkat 52,5% secara  year on year  (YoY) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni senilai Rp 145,75 miliar. Meski premi meningkat, rugi setelah pajak Hanwha membengkak yakni dari rugi Rp 42,06 miliar pada 2023 menjadi rugi Rp 82,23 miliar pada 2024.  Pembengkakan kerugian ini antara lain disebabkan oleh lonjakan beban klaim dan manfaat sebesar 51,1% YoY, dari Rp 138,55 miliar menjadi Rp 209,25 miliar. Selain itu, beban asuransi juga naik sebesar 37,3% YoY menjadi Rp 237,23 miliar pada 2024, dari sebelumnya Rp 172,86 miliar. Beban usaha tercatat sebesar Rp 129,48 miliar pada 2024, atau naik 3,5% YoY dari Rp 125,13 miliar pada tahun 2023.

 

 

5 Pilar Strategi Keberlanjutan AIA dalam Membangun Ketahanan Bisnis (sindonews.com, 22/05/2025)

PT AIA Financial (AIA) membeberkan pencapaian dan komitmen keberlanjutan yang tercermin dalam Laporan Keberlanjutan 2024. Dalam laporan tersebut, AIA mencatatkan pengelolaan uang pertanggungan senilai Rp735 triliun.Laporan Keberlanjutan 2024 menggambarkan komitmen AIA dalam membantu masyarakat hidup Lebih Sehat, Lebih Lama, Lebih Baik, dengan kemajuan yang dicapai di lima pilar Strategi Keberlanjutan AIA  Health & Wellness, Sustainable Investment, Sustainabel Operation, People & Culture, Effective Governance.Chief Marketing Officer AIA, Kathryn Parapak mengatakan, sebagai rencana jangka panjang, keberlanjutan bagi AIA adalah suatu keharusan. "Lima pilar strategi keberlanjutan kami merupakan fondasi bagi kesuksesan jangka panjang kami," terangnya.

 

 

Masyarakat Gunungkidul Dapat Bantuan Pengadaan Air Bersih dan Penanaman 100 Pohon Beringin (liputan6.com, 22/05/2025)

Sejalan dengan komitmen keberlanjutan perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) melaksanakan program pengadaan akses  air bersih  , penanaman pohon serta edukasi literasi keuangan ke masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mengalami bencana kekeringan berkepanjangan. Program ini berlangsung secara bertahap sejak November 2024 hingga Mei 2025 serta menargetkan 2.500 penerima manfaat langsung dan 24.000 penerima manfaat tidak langsung, berkolaborasi dengan Habitat for Humanity Indonesia. Pada 2023 lalu, terjadi bencana kekeringan berkepanjangan yang diperparah oleh El Nino hingga menyebabkan berkurangnya curah hujan di seluruh Indonesia, termasuk Kabupaten  Gunungkidul  . Bencana ini mengakibatkan kekeringan pada sejumlah sumber air di wilayah tersebut yang berdampak pada lebih dari 116.000 orang.

 

 

Masuk Fase Pemulihan, DAI Optimis Industri Asuransi Bisa Bangkit (cnbcindonesia.com, 22/05/2025)

Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Yulius Bhayangkara meyakini industri asuransi Indonesia memiliki prospek yang cerah di masa depan. Saat ini menurutnya industri asuransi Tanah Air sedang memasuki fase pemulihan dan kebangkitan.Melihat itu, Yulius mengaku bangga dapat menyelenggarakan Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025. Acara ini merupakan inisiatif dari DAI dan seluruh asosiasi perasuransian.Adapun anggota yang dimaksud adalah Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO), dan Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI).

 

 

 

Prospek Unit-linked: Masih Diunggulkan, Ada Risiko Klaim Naik Imbas Volatilitas Pasar (bisnis.com, 22/05/2025)

Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) memproyeksikan produk asuransi berbasis investasi atau unit-linked masih akan menjadi salah satu produk unggulan di industri asuransi jiwa sepanjang 2025.Meski demikian, OJK mengingatkan bahwa dinamika pasar yang kurang kondusif berpotensi memicu peningkatan klaim dari produk ini melalui mekanisme penarikan nilai tunai. Hal tersebut disampaikan oleh Ogi Prastomiyono, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK."Untuk tahun 2025, produk unit-linked masih akan menjadi salah satu unggulan asuransi jiwa meskipun porsi unit-linked sendiri telah berada pada ekuilibrium yang baru di sekitar 23%28%," kata Ogi dalam jawaban tertulis pada Kamis (22/5/2025).

 

 

Siap Bertransformasi, Industri Perasuransian Indonesia Menjawab Tantangan Masa Depan (bali.tribunnews.com, 23/05/2025)

Industri perasuransian Indonesia, menunjukkan tekad kuat bertransformasi dan menjawab tantangan masa depan, melalui penyelenggaraan Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025 yang secara resmi dibuka hari ini di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), The Nusa Dua, Kuta Selatan, Badung.Acara ini merupakan inisiatif kolaboratif dari Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bersama lima asosiasi anggotanya, yaitu Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO), serta Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI).Tahun ini, IIS mengangkat tema besar "Reimagining the Future of Insurance: Innovation for a Sustainable Future", sebagai bentuk komitmen industri untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan secara menyeluruh.IIS 2025 terdiri dari rangkaian kegiatan yang berlangsung selama empat hari.

 

 

Berita Foto - Peluncuran Produk Asurnasi (Kontan, 23/05/2025)

Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Alexander Grenz (kiri) bersama Chief Product Officer Allianz Life Indonesia Cheang Khai Au saat peluncuran Asuransi Allianz Critical Plus di Jakarta, Kamis (22/5). Asuransi Allianz Critical Plus merupakan solusi asuransi jiwa berjangka yang memberikan perlindungan finansial terhadap risiko penyakit kritis, untuk membantu nasabah mengelola dampak finansial dari situasi kesehatan yang tak terduga.

 

 

Minat Industri Asuransi Syariah Menunjukkan Tren Positif (Ekonomi Neraca, 23/05/2025)

Pelaku industri asuransi syariah menilai bahwa minat dan permintaan terhadap asuransi jiwa dan kesehatan berbasis syariah di Indonesia menunjukkan tren positif . Menurut Direktur Prudential Syariah Herwin Bustaman, tren positif tersebut di sebabkan oleh beberapa faktor pendukung, seperti peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia.Data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah di Indonesia semakin meningkat. Indeks literasi keuangan syariah pada 2025 mencapai 43,45 persen meningkat dari 39 persen pada 2024, dan tingkat inklusi keuangan syariah pada 2025 mencapai 13,41 persen meningkat dari 9 persen pada 2024.

 

 

Asosiasi Beber Kelanjutan Pembahasan Asuransi untuk MBG  - Finansial - Page 2 (bloombergtechnoz.com, 23/05/2025)

Direktur Eksekutif AAUI Cipto Hartono mengatakan sudah ada diskusi dengan OJK ihwal asuransi MBG, tetapi asosiasi masih mematangkan arahan terlebih dahulu."Sudah ada diskusi dengan OJK tetapi arahan kami matangkan dulu," ujar Cipto.Sebelumnya, OJK mengatakan AAJI dan AAUI tengah menyusun proposal ihwal potensi dukungan dari industri asuransi terhadap program pemerintah, termasuk MBG.Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Penisun (PPDP) OJK Ogi Prastomiyono mengatakan asosiasi telah mengidentifikasi berbagai risiko yang berpotensi dihadapi, baik dalam penyediaan bahan baku, pengolahan, distribusi, dan konsumen dalam penyelenggaraan MBG.Selain itu, Ogi mengatakan asosiasi juga telah mengidentifikasi beberapa risiko yang berpotensi didukung oleh asuransi, yaitu risiko keracunan (food poisoning) bagi para penerima MBG anak sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui.Kemudian risiko kecelakaan untuk para pihak yang menyelenggarakan MBG, seperti Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPP-I), maupun risiko terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

INFORMASI KEUANGAN

 

USD/IDR

16.290,00

IHSG

7,166.98

BI Rate

5.75 %

 

 

 

 

 

Sumber Media:

babel.antaranews.com, bisnis.com, cnbcindonesia.com, liputan6.com, tribunnews.com, kontan.co.id, republika.co.id, kompas.com, balipost.com, sindonews.com, bali.tribunnews.com, Kontan, Ekonomi Neraca, dan bloombergtechnoz.com.

DOWNLOAD PDF