AAJI Daily News - 3 Agustus 2021
FM-CC-AAJI-006-00
Selasa 3 Agustus 2021
HEADLINE NEWS
- Kinerja semua jenis unitlink mengalami koreksi pada semester I 2021
- Hingga Tengah Tahun, Unitlink Masih Jeblok
- Bangun Pondasi Di Saat Pandemi
- Unit Link Belum Pudar, Siapa Market Leader?
- Premi Industri Asuransi Sentuh Rp62 Triliun
- Aset Industri Asuransi Tumbuh Pesat, Lampaui Capaian Sebelum Pandemi Covid-19
- Transformasi AXA MANDIRI, From Payer To Partner
- Alokasi Dapen Bakal Meningkat
- Semester I, Laba JASA RAHARJA Tumbuh 77%
- Pertimbangkan Fasilitas Asuransi dari Kantor saat Memilih Pekerjaan! Ini Alasannya
- Polri Terima Laporan Satu Terkait Akses Ilegal BRI LIFE
- Polri Terima Laporan Karyawan Swasta soal Kasus Kebocoran 2 Juta Data Nasabah BRI Life
- UU PDP: Kunci perjuangkan hak korban kebocoran data
- Jangan Main-main Melindungi Konsumen
INDUSTRI & ASURANSI
Kinerja semua jenis unitlink mengalami koreksi pada semester I 2021
Kinerja unitlink (UL) hingga semester I-2021 di semua jenis mengalami koreksi. Baik unitlink berbasis pendapatan tetap, saham, dan campuran. Merujuk data Infovesta hingga Semester I-2021, untuk unitlink pendapatan tetap rata-rata sebesar -0,28% tyd. Selanjutnya, ada unitlink campuran yang memberikan imbal hasil -2,84% ytd dan unitlink saham dengan imbal hasil -3,89% ytd. Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, sepanjang semester I-2021, secara agregat kinerja unitlink melalui kinerja indeks unitlink mengalami koreksi di mana unitlink jenis pendapatan tetap mencatat penurunan paling tipis, sementara pada kinerja unitlink berbasis campuran dan saham masih mencatat koreksi lebih dari -2% sepanjang periode tersebut.
Kontan.co.id/2-08-2021
Hingga Tengah Tahun, Unitlink Masih Jeblok
Merujuk data Infovesta hingga semester 1-2021, kinerja terparah terjadi di unitlink saham yang mencatatkan minus 3,89%. Meski jika dibandingkan dengan kinerja reksa-dana, unitlink saham masih tetap lebih baik. Senior Research Analyst Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, sepanjang semester 1-2021, secara agregat kinerja unitlink unit- link berbasis campuran dan saham masih mencatat koreksi lebih dari -2% sepanjang periode tersebut. Meski begitu BNI Life menyebutkan kinerja unitlink cukup memuaskan pada semester I 2021. Hampir semua unitlink BNI Life memiliki performa diatas benchmark atau diatas rata-rata kompetitor BNI Life. GM of Corporate Secretary, Legal & Corcomm BNI Life, Arry Herwindo mengatakan, unitlink pendapatan tetap bisa memberikan hasil lebih baik dibanding lainnya.
Kontan/3-08-2021
Bangun Pondasi Di Saat Pandemi
Industri asuransi terutama di lini kesehatan boleh dibilang menjadi sektor yang paling terhempas di tengah krisis kesehatan yang bertransformasi menjadi krisis ekonomi ini. Bahkan kebergantungan pelaku bisnis asuransi akan tatap muka dan masih minimnya penggunaan teknologi digital makin membuat industri proteksi itu menderita. Kemerosotan kinerja bisnis pada asuransi jiwa ini juga membuka tabir masalah yang selama ini bersemayam di dalamnya: lemahnya manajemen risiko dan tata kelola. Beberapa tahun lalu industri asuransi memang sudah dirundung masalah fraud dan gagal bayar dari sederet perusahaan.
Stabilitas/3-08-2021
Unit Link Belum Pudar, Siapa Market Leader?
KASUS gagal bayar yang menimpa sejumlah perusahaan asuransi jiwa nasional akhirnya membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turun tangan. Karena sumber masalah gagal bayar tersebut rata-rata berasal dari kinerja produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unit link yang tak berjalan dengan baik, maha regulator kini tengah menggodok aturan lebih lanjut mengenai pemasaran produk ini. Karena risiko unit link yang cukup besar, tak sedikit perusahaan asuransi jiwa yang mengubah strategi bisnisnya. Contohnya, AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) yang kini lebih berfokus pada proteksi daripada investasi. Keberhasilan Prudential Indonesia merajai pasar unit link nasional tak lepas dari transformasi digital yang dilakukannya.
Info Bank/3-08-2021
Premi Industri Asuransi Sentuh Rp62 Triliun
Industri asuransi terus mencatatkan pertumbuhan premi selama pandemi. Pertumbuhan disumbang oleh beberapa sektor asuransi sehingga total premi yang berhasil dihimpun sebesar Rp 62 triliun. Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik. Anto Prabowo, dalam keterangan resmi mengatakan, sektor asuransi mencatatkan penghimpunan premi pada Juni 2021 sebesar Rp 31 triliun dengan rincian asuransi jiwa sebesar Rp 21.1 triliun, asuransi umum dan reasuransi sebesar Rp 9,9 triliun
Tribun Kaltim/2-08-2021
Aset Industri Asuransi Tumbuh Pesat, Lampaui Capaian Sebelum Pandemi Covid-19
Berdasarkan statistik asuransi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pada Juni 2021 total aset industri asuransi tercatat mencapai Rp768,49 triliun atau tumbuh 11% (year-on-year/yoy) dari sebelumnya Rp692,36 triliun. Selain tumbuh secara tahunan, perolehan aset pada akhir semester I/2021 pun berhasil melampaui catatan aset industri asuransi sebelum pandemi Covid-19. Deputi Direktur Pengawasan Asuransi OJK Kristianto Andi Handoko menjelaskan bahwa pertumbuhan aset pada penghujung semester I/2021 dipengaruhi oleh perolehan premi yang juga tumbuh baik. Motor penggerak industri secara keseluruhan adalah asuransi jiwa, yang preminya tumbuh hingga dobel digit. OJK menilai bahwa sejak akhir tahun lalu hingga Juni tahun ini pertumbuhan industri asuransi sudah cukup signifikan.
bisnis.com/2-08-2021
Transformasi AXA MANDIRI, From Payer To Partner
PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) melakukan inovasi dari sisi pengembangan produk dan layanan untuk terus menjawab berbagai kebutuhan nasabah. Terlebih dimasa yang masih tak menentu seperti sekarang akibat pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Presiden Direktur AXA Mandiri, Handojo Gunawan Kusuma mengatakan, visi perusahaan adalah From Payer to Partner atau bertransformasi dari sekadar pihak pembayar klaim menjadi mitra bagi masyarakat melalui produk asuransinya baik konvensional maupun syariah yang membantu melindungi dari potensi risiko tak terduga dimasa depan.
Info Bank/3-08-2021
Alokasi Dapen Bakal Meningkat
Direktur Eksekutif Perkumpulan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Syarifudin Yunus mengatakan bahwa pembatasan mobilitas selama pandemi membuat gaya hidup masyarakat menjadi terbatas. Dana yang digunakan untuk pemenuhan gaya hidup pun dapat dialokasikan untuk keperluan pensiun. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Suheri menilai, pekerja dengan alokasi investasi Rp 170 juta dalam setahun memang memiliki penghasilan yang cukup untuk berinvestasi. Besarnya tekanan pandemi Covid-19 menjadi pengingat bahwa para pekerja harus terlindungi dengan baik, salah satunya dengan menyiapkan dana pensiun.
Bisnis Indonesia/3-08-2021
Semester I, Laba JASA RAHARJA Tumbuh 77%
PT Jasa Raharja (Persero) membukukan laba bersih sebesar Rp 877,84 miliar pada semester 1-2021 atau tumbuh 77,15% secara tahunan (year on year/ yoy). Realisasi peningkatan pendapatan dan efisiensi pada beban menjadi faktor utama laba naik signifikan. Direktur Keuangan Jasa Raharja Myland mengatakan, laba bersih perusahaan didukung oleh kenaikan pendapatan dengan kontributor utamanya adalah sumbangan/ iuran wajib dari kendaraan bermotor. Salah satunya tercermin dari kinerja premi bruto yang tumbuh 2,61% (yoy) menjadi Rp 1,94 triliun.
Investor Daily/3-08-2021
Pertimbangkan Fasilitas Asuransi dari Kantor saat Memilih Pekerjaan! Ini Alasannya
Head of Employee Benefits PT Asuransi Allianz Life Indonesia Nicolaus Satya Bharata menilai bahwa pekerja merupakan aset paling berharga yang mampu menentukan kesuksesan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, cara pemberi kerja melindungi para pekerjanya, termasuk melalui asuransi, menjadi salah satu aspek penting dalam menilai sebuah perusahaan. Beberapa faktor yang dapat menjadi bahan pertimbangan dalam memilih pekerjaan menurutnya di antaranya adalah gaji, jenjang karir dan lingkungan kerja. Hak sebagai karyawan pun harus dipastikan terpenuhi, seperti tunjangan, jatah cuti, dan fasilitas asuransi.
bisnis.com/2-08-2021
Polri Terima Laporan Satu Terkait Akses Ilegal BRI LIFE
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah menerima satu laporan masyarakat terkait akses ilegal terkait kebocoran data nasabah BRI Life. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (1/8), mengatakan pelapor tersebut berasal dari karyawan swasta.
Waspada/2-08-2021
Polri Terima Laporan Karyawan Swasta soal Kasus Kebocoran 2 Juta Data Nasabah BRI Life
Polri saat ini telah menerima satu laporan masyarakat soal kasus kebocoran data nasabah BRI Life. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen. Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si., mengatakan pelapor tersebut berasal dari karyawan swasta. Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Brigjen Pol Helmy Santika menyebutkan pihaknya mendapatkan informasi melalui media, saat ini sedang dilakukan pendalaman untuk dilakukan penyelidikan.
Industry.co.id/2-08-2021
REGULASI & MAKRO EKONOMI
UU PDP: Kunci perjuangkan hak korban kebocoran data
Kasus BRI Life merupakan sebuah pengingat bagi pemerintah bahwa Indonesia membutuhkan Undang-Undang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP). Kasus serupa telah terjadi berulang kali di masa lalu. Salah satunya merupakan kebocoran data dari Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) yang, menurut Direktur Eksekutif Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) Wahyudi Djafar, belum terselesaikan dengan tuntas. Seluruh fraksi di DPR menyatakan dukungan mereka untuk membentuk lembaga Pengawas Data Pribadi yang bersifat independen dan bertanggung jawab langsung kepada presiden. Menurut anggota Komisi I DPR RI Bobby Adhityo Rizaldi, lembaga yang independen akan lebih sesuai dengan RUU PDP yang telah dirundingkan.
Antaranews.com/2-08-2021
Jangan Main-main Melindungi Konsumen
Perlindungan konsumen di lini asuransi jiwa masih banyak dikeluhkan di tengah rendahnya literasi dan maraknya praktik fraud. Dibutuhkan kehadiran sebuah lembaga independen yang akan jadi penengah, sekaligus sebagai jaminan kepastian hukum jika ada sengketa antara perusahaan dan nasabah. Menurut Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK, Agus Fajri Zam, pengaduan dari masyarakat terhadap industri asuransi meningkat yang didominasi ketidaksesuaian penjualan, terutama terkait produk asuransi yang dikaitkan investasi (PAYDI) atau unitlink oleh agen atau tenaga pemasar produk asuransi. OJK telah mengatur terkait perlindungan konsumen melalui POJK No.1/POJK.07/2013 Tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan. Namun pada kenyataannya masih banyak kasus-kasus kecurangan yang pada akhirnya berujung gagal bayar yang pada akhirnya merontokkan reputasi industri asuransi.
Stabilitas/3-08-2021
INFORMASI KEUANGAN
USD/IDR |
14.462.00 |
IHSG (per 2 Agustus 2021) |
6.096,54 |
BI Rate |
3,50% |
Sumber Media:
Kontan.co.id, kompas.com, Investor Daily, Kontan, Kompas, wartaekonomi.co.id, cnbcindonesia.com, kompas.com, bisnis.com, Bisnis Indonesia, investing.com
